Memberi Makanan Termasuk Keislaman

📚 Syarah Shahih Bukhari

Bab 6

 Penjelasan : Masih berkaitan dengan bab sebelumnya, disini Imam Bukhori ingin menjelaskan kepada kita bahwa, berbuat baik dengan memberikan makanan juga termasuk amalan utama dalam Islam. Maka seolah-seolah setelah kita mampu menahan lisan dan tangan kita dari menyakiti orang lain, kemudian kita lengkapi amalan baik kita dengan memberinya makanan, sehingga sempurnalah kebaikan semuanya.

 Allah Subhanahu wa Ta’alaa berfirman :                         “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun”. (QS. Al Baqoroh 262-263)

ﻭَﻳُﻄْﻌِﻤُﻮﻥَ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡَ ﻋَﻠَﻰٰ ﺣُﺒِّﻪِ ﻣِﺴْﻜِﻴﻨًﺎ ﻭَﻳَﺘِﻴﻤًﺎ ﻭَﺃَﺳِﻴﺮًﺍ
Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.

Berkata Imam Bukhori :                                 “Haddatsanaa ‘Amr bin Khoolid ia berkata, haddatsanaa Al-Laits dari Yaziid dari Abul Khoir dari Abdullah bin ‘Amr ra., bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi saw, Apakah Islam yang paling baik? Nabi saw menjawab : ‘Memberi makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang dikenal dan juga kepada yang tidak dikenal’.

💭 In Syaa Allah dilanjutkan dengan penjelasan Hadits, Baarakallahu fiikumab 6 Memberi Makanan Termasuk Keislaman

 Penjelasan : Masih berkaitan dengan bab sebelumnya, disini Imam Bukhori ingin menjelaskan kepada kita bahwa, berbuat baik dengan memberikan makanan juga termasuk amalan utama dalam Islam. Maka seolah-seolah setelah kita mampu menahan lisan dan tangan kita dari menyakiti orang lain, kemudian kita lengkapi amalan baik kita dengan memberinya makanan, sehingga sempurnalah kebaikan semuanya.

 Allah Subhanahu wa Ta’alaa berfirman :                         “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun”. (QS. Al Baqoroh 262-263)

ﻭَﻳُﻄْﻌِﻤُﻮﻥَ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡَ ﻋَﻠَﻰٰ ﺣُﺒِّﻪِ ﻣِﺴْﻜِﻴﻨًﺎ ﻭَﻳَﺘِﻴﻤًﺎ ﻭَﺃَﺳِﻴﺮًﺍ
Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. (Qs AlInsan: 8)

Berkata Imam Bukhori :                                 “Haddatsanaa ‘Amr bin Khoolid ia berkata, haddatsanaa Al-Laits dari Yaziid dari Abul Khoir dari Abdullah bin ‘Amr ra., bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi saw, Apakah Islam yang paling baik? Nabi saw menjawab : ‘Memberi makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang dikenal dan juga kepada yang tidak dikenal’.

💭 In Syaa Allah dilanjutkan dengan penjelasan Hadits, Baarakallahu fiikum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA