amal yang terus mengalir


. _*RENUNGAN BERSAMA*_
. *Nabi kita tercinta bersabda:*
*إذا مات ابن ادم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له.*
👉jika anak Adam meninggal terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: Sedekah jariyah, ilmu yg bermanfa'at *atau anak sholih yg mendo'akan.*(HR. Bukhori Muslim)
Saudaraku untuk mendapatkan anak yg sholih tdk lepas dari peranan orang tua *sebab anak di lahirkan dalam keadaan bersih & suci* tinggal orang tuanya mau dibawa kemana.?
*jika orang tuanya membawa ke jalan Alloh beruntunglah sebagai orang tua tp sebaliknya kalau anak kita tdk di didik Agama maka celakalah semuanya*
_*👉PERHATIKAN SABDA NABI ini👇*_
*مَا تَعُدُّونَ الرَّقُوبَ فِيكُمْ؟ قَالَ قُلْنَا: الَّذِي لَا يُولَدُ لَهُ، قَالَ: «لَيْسَ ذَاكَ بِالرَّقُوبِ وَلَكِنَّهُ الرَّجُلُ الَّذِي لَمْ يُقَدِّمْ مِنْ وَلَدِهِ شَيْئًا*
Rosululloh pernah bertanya kepada para sahabat:
“Tahukah engkau siapakah yang mandul?”
Para sahabat menjawab :
“Orang yang mandul ialah orang yang tidak mempunyai anak”.
Lalu Rosululloh bersabda:
*"Orang yang mandul ialah orang yang mempunyai banyak anak, tetapi anak-anaknya tidak memberi manfa'at kepadanya sesudah ia meninggal dunia”.*( HR. Ahmad )
👉 Jadi pengertian mandul diartikan
(tidak mempunyai keturunan)
saat ini kurang tepat.
Seorang yang mandul pada saat ini adalah para orangtua yang hanya mempunyai anak-anak biologis dan *tidak memiliki anak-anak ideologis.* Para orangtua yang gagal mendidik anaknya untuk menjadi sholih dan mau meniti di jalan Alloh. Merekalah orangtua yang mandul berdasarkan hadits nabi di atas.
Disinilah kita mengerti betapa *banyak diantara kita yang mandul.* Kita tidak mampu mempengaruhi anak, sebab anak-anak lebih banyak dipengaruhi oleh kawan, televisi dan lingkungannya. Sehingga anak-anak tersebut bertumbuh kembang tidak menjadi hamba Alloh dan membawa manfa'at kepada agama Alloh, namun mereka tumbuh *menjadi hamba dunia dan tidak mengerti agama NA'UDZU BILLAH*
Imam Al Qurthubi Rohimahullohu berkata:
"Tidak ada perniagaan yang membahagiakan pandangan laki-laki *kecuali* ia mendapatkan anak-anaknya menjadi sholih dan mereka senantiasa memikirkan agama Alloh.
Jadi, tidak semua anak bisa menjadi *investasi akhirat.* Dan memang tidak banyak orang tua sholih yang mampu mengarahkan anak-anaknya menjadi sholih, sehingga bermanfa'at panjang untuk kehidupan orangtuanya di masa tua atau di akhirat kelak.
*عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِى الْجَنَّةِ فَيَقُوْلُ : أَنَّى (لِي) هَذَا؟ فَيَقُالُ : بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لك*
Dari Abu Huroiroh bahwa Nabi bersabda:
“Sungguh seorang manusia akan *ditinggikan derajatnya* di surga (kelak), maka dia bertanya: Bagaimana *(aku bisa mencapai)* semua ini? Maka dikatakan padanya: (Ini semua) disebabkan *istighfar* (permuhonan ampun kepada Alloh yang selalu diucapkan oleh)
*anakmu untukmu”.*
(HR. Ibnu Majah, Ahmad dan lainnya)
Hadits yang agung ini menunjukkan keutama'an memiliki anak yang sholeh serta keutama'an menikah untuk tujuan mendapatkan keturunan yang sholeh.
Imam al-Munawi berkata: “Seandainya tidak ada *keutamaan menikah kecuali hadits ini* saja maka cukuplah (menunjukkan besarnya keutamaannya)”. Saudaraku kita semua pada sa'at dan waktu yg telah di tentukan oleh Alloh akan *MATI* sdh siapkah bekal menuju akhirat dipersiapkan.? Sangat beruntung jika kita mempunyai anak yg sholih yg dari mereka kita mengharapkan kebaikan2 hanya anak yg sholih yg bisa diharapkan kebaikannya *maka sejak kecil arahkan putra putri kita kpd jalan terbaik yaitu (Agama islam)* itulah jalan yg membawa keberuntungan👍💯

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA