Tadabbur Al-Quran


๐Ÿ“–

“Ketika mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca  surat  Ath-Thur,  seakan-akan  hatiku  terbang.”                [HR. Ibnu Majah, shahih].

 Itulah ungkapan salah seorang sahabat ketika mendengar ayat al-Quran, padahal saat itu ia belum memeluk Islam, namun keagungan dan kehebatan al-Quran mampu menundukkan hatinya yang bersih, sehingga mampu merespons pesan-pesan yang dikandungnya. Jangankan hati manusia, benda mati sekalipun seperti gunung, bila al-Quran diletakkan di atasnya, niscaya akan tunduk dan berguncang karena takut kepada Allah, sebagaimana Dia sinyalirkan dalam surat al-Hasyr ayat 21.

Pernahkah hati kita merasakan takut dan penyesalan yang amat sangat, ketika membaca ayat tentang ancaman dan siksa bagi para pelaku dosa dan maksiat? Atau merasakan kegembiraan dan ketenangan di saat membaca ayat-ayat tentang surga, pahala yang besar, serta luasnya rahmat Allah bagi hamba-Nya yang taat?
Dua keadaan di atas bila terjadi karena kejujuran, sering kali menjadikan mata berlinang tangisan, jiwa tenang serta hati tenteram. Inilah rahasia dan buah tadabbur al-Quran.

 Maha benar Allah yang telah memerintahkan tadabbur, karena hanya dengan tadabburlah segala kemuliaan, keagungan dan keberkahan alQuran bisa diraih.

Adalah kerugian yang sangat besar bagi orang yang sakit dan memiliki obat namun ia tidak bisa menggunakannya, atau orang yang sedang tersesat dan ia memiliki peta petunjuk namun ia tidak memahami penggunaannya, lebih-lebih orang yang sedang resah dan gundah, pergi kesana kemari untuk menghilangkan keresahan dan kegundahannya, padahal ia memiliki penawar namun ia tidak bisa memanfaatkannya. Itulah gambaran orang yang membaca atau mendengarkan al-Quran namun tidak mentadabburi dan mengamalkannya, sehingga al-Quran tidak berfungsi sebagai petunjuk kehidupan, penasihat dalam kesalahan dan kelalaian, penawar segala penyakit, serta sumber ketenangan hati dan ketenteraman jiwa. Allah menyindir keadaan mereka seperti keledai yang membawa  buku-buku,  namun si keledai  tidak  mampu memanfaatkannya.

 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat suatu kaum dengan Al-Quran, dan Allah akan menghinakan selain mereka dengan Al-Quran(juga)." [HR. Muslim]

 Mengangkat derajat sebuah kaum karena mereka memahami dan mengamalkan al-Quran, dan menghinakan kaum yang menyianyiakan al-Quran.

๐Ÿ“ Dari Buku Andaikan Ramadhan ini terakhirmu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA