Syawal Momentum Mengawali Konsistensi Ibadah


📖

 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjadikan bulan Syawal  yang  mengiringi  bulan  Ramadhan  sebagai  momentum yang tepat untuk mengawali dan menjaga konsistensi ibadah pasca Ramadhan. Beliau telah mensyariatkan puasa enam hari di dalamnya dan memberi penjelasan tentang keutamaannya.  Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan lalu meneruskannya dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka pahalanya seperti ia telah berpuasa setahun penuh." [HR. Muslim]

Berdasarkan hadits di atas, bukan larangan hanya yg tepat adalah anjuran agar pahalanya sama dengan shaum setahun.

di Buku Andaikan Ramadhan ini Terakhirmu, penulis berkata,"

Bagi yang memiliki utang puasa di bulan Ramadhan, maka sebaiknya menqadha’nya terlebih dahulu sebelum memulai puasa Syawal, utamanya jika waktunya cukup untuk itu karena keutamaan puasa Syawal terikat dengan kesempurnaan puasa Ramadhan, sedang  orang  yang  memiliki  utang  puasa  di  bulan  Ramadhan, belum menyempurnakan puasa Ramadhannya.

Akan tetapi jika tidak memungkinkan maka tidak mengapa mendahulukan puasa Syawal yang sunnah atas puasa qadha' yang wajib karena kesempatan mengqadha' puasa tersebut banyak sedangkan puasa Syawal waktunya terbatas. Berdasarkan keumuman ayat fii ayyaamin ukhar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA