Makna Firaq


📖

▶ Makna firaq sebenarnya bukan kelompok-kelompok saja yang kebanyakan salah tafsir

Makna Firaq yg benar yaitu sebagaimana ditafsirkan oleh ayat:

ﻭَﻳَﻘُﻮﻟُﻮﻥَ ﺁﻣَﻨَّﺎ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺑِﺎﻟﺮَّﺳُﻮﻝِ ﻭَﺃَﻃَﻌْﻨَﺎ ﺛُﻢَّ ﻳَﺘَﻮَﻟَّﻰٰ ﻓَﺮِﻳﻖٌ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ ﺫَٰﻟِﻚَ ۚ ﻭَﻣَﺎ ﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﺑِﺎﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ
Dan mereka berkata: "Kami telah beriman kepada Allah dan rasul, dan kami mentaati (keduanya)". Kemudian sebagian dari mereka berpaling sesudah itu, sekali-kali mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. (Qs An Nur: 47)

Ibnu Katsir berkata bahwa ayat ini menjelaskan mengenai orang2 munafik yang sesat aqidahnya,

Yakni ucapan mereka berbeda dengan amal perbuatannya, dan mereka mengatakan apa yang tidak mereka lakukan. Karena itulah disebutkan oleh firman berikutnya:
} ﻭَﻣَﺎ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﺑِﺎﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ {
sekali-kali mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. (An-Nur: 47)
*******************
Firman Allah Swt.:
} ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺩُﻋُﻮﺍ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟِﻪِ ﻟِﻴَﺤْﻜُﻢَ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻢْ {
Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya, agar rasul menghukum
(mengadili) di antara mereka. (An-Nur: 48), hingga akhir ayat.
Yaitu bilamana mereka diseru untuk mengikuti petunjuk sesuai dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah kepada rasul-Nya, maka mereka berpaling dari seruan itu dan merasa besar diri untuk mengikutinya. Ayat ini sama pengertiannya dengan firman-Nya dalam ayat lain, yaitu:
} ﺃَﻟَﻢْ ﺗَﺮَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺰْﻋُﻤُﻮﻥَ ﺃَﻧَّﻬُﻢْ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺑِﻤَﺎ ﺃُﻧﺰﻝَ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻭَﻣَﺎ ﺃُﻧﺰﻝَ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻠِﻚَ {
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu.
(An-Nisa: 60)
sampai dengan firman-Nya:
ﺭَﺃَﻳْﺖَ ﺍﻟْﻤُﻨَﺎﻓِﻘِﻴﻦَ ﻳَﺼُﺪُّﻭﻥَ ﻋَﻨْﻚَ ﺻُﺪُﻭﺩًﺍ
niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. (An-Nisa: 61).

Inilah orang-orang munafik yang menghancurkan islam, maka berbeda dengan sikap orang-orang mu'min:

Kemudian Allah Swt. menyebutkan sifat-sifat kaum mukmin yang memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya, yaitu mereka yang tidak menginginkan dalam agamanya selain dari Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya.
Untuk itu Allah Swt. berfirman:
} ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻗَﻮْﻝَ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﺇِﺫَﺍ ﺩُﻋُﻮﺍ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟِﻪِ ﻟِﻴَﺤْﻜُﻢَ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻢْ ﺃَﻥْ ﻳَﻘُﻮﻟُﻮﺍ ﺳَﻤِﻌْﻨَﺎ ﻭَﺃَﻃَﻌْﻨَﺎ {
Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar rasul menghukum
(mengadili) di antara mereka ialah ucapan, "Kami mendengar dan kami patuh.” (An-Nur: 51)
Karena itulah dalam firman berikutnya Allah menyebutkan bahwa mereka adalah orang-orang beruntung karena berhasil memperoleh apa yang didambakannya dan selamat dari apa yang ditakutinya. Untuk itu Allah Swt. berfirman:
} ﻭَﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ {
Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (An-Nur: 51)
Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini: ialah ucapan
(mereka), "Kami mendengar dan kami patuh.” (An-Nur: 51) Telah diceritakan kepada kami bahwa Ubadah ibnus Samit —seorang yang ikut dalam baiat Aqabah dan dalam Perang Badar, salah seorang pemuka sahabat Ansar— saat menjelang kematiannya berkata kepada keponakannya yang bernama Junadah ibnu Abu Umayyah, "Maukah aku ceritakan kepadamu tentang kewajiban yang harus kamu lakukan dan hak yang kamu peroleh?" Junadah menjawab, "Tentu saja mau." Ubadah berkata, "Sesungguhnya kamu wajib tunduk dan patuh kepada pemerintah dalam keadaan sulit dan mudahmu, dan dalam keadaan suka dukamu, serta janganlah kamu mementingkan dirimu sendiri. Kamu harus memberlakukan istri-istrimu dengan adil, dan janganlah kamu menentang pemerintah kecuali bila mereka memerintahkan kepadamu untuk berbuat durhaka kepada Allah secara terang-terangan. Apa saja yang diperintahkan kepadamu, tetapi bertentangan dengan
Kitabullah maka ikutilah Kitabullah."
Qatadah mengatakan, telah diceritakan kepada kami bahwa Abu Darda pernah berkata, "Islam tidak akan dapat ditegakkan kecuali dengan menggalakkan ketaatan kepada Allah. Dan tiada kebaikan kecuali dalam jamaah dan berikhlas diri kepada Allah dan Rasul-Nya, serta bernasihat kepada khalifah dan kaum mukmin seluruhnya."
Maka bila kaum muslimin bersatu dalam ajaran nabiNya maka mereka niscaya terikat ukhuwwahnya dan terhindar dari perpecahan inilah AlJama'ah.

💭 Baarakallahu fiikum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA