*MINTA MAAF&SALAMAN BUKAN TRADISI*


Dian Hardiana,M.Pd.I

*Minta Maaf Disyari'atkan Saat Ada Salah*
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ( من كانت له مظلمة لأحد من عرضه أو شيء فليتحلله منه اليوم قبل أن لا يكون دينار ولا درهم إن كان له عمل صالح أخذ منه بقدر مظلمته وإن لم تكن له حسنات أخذ من سيئات صاحبه فحمل عليه ) –رواه البخاري-
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah –shallallah ‘alaih wasallam- bersabda: “Barang siapa melakukan kezhaliman kepada saudaranya, hendaklah meminta dihalalkan (dimaafkan) darinya; karena di sana (akhirat) tidak ada lagi perhitungan dinar dan dirham, sebelum kebaikannya diberikan kepada saudaranya, dan jika ia tidak punya kebaikan lagi, maka keburukan saudaranya itu akan diambil dan diberikan kepadanya”. (HR. al-Bukhari)

*Salaman Disyari'atkan Setiap Bertemu*
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَتَفَرَّقَاَ-رواه أبو داود:5212,والترمذي:2727,وقال الألباني:صحيح-
Dari al-Bara’ (bin ‘Azib) ia berkata: Rasulullah –shallallah ‘alaih wasallam- bersabda: “Tidaklah dua orang muslim bertemu lalu berjabat tangan, melainkan keduanya sudah diampuni sebelum berpisah.” (HR. Abu Dawud no. 5.212 dan at-Tirmidzi no. 2.727, dihukumi shahih oleh al-Albani).

*Terlarang Mengkhususkan Sesuatu  Tanpa Dalil*
  قال البخاري: باب هل يخص شيئا من الأيام, عن علقمة:قلت لعائشة رضي الله عنها هل كان رسول الله صلى الله عليه و سلم يختص من الأيام شيئا ؟ . قالت لا كان عمله ديمة وأيكم يطيق ما كان رسول الله صلى الله عليه و سلم يطيق-رواه البخاري-
Berkata Bukhari: Bab Apakah nabi mengkhususkan sesuatu pada hari-hari tertentu?. Dari ‘Alqamah: Aku bertanya kepada ‘Aisyah r.a.: Apakah rasulullah pernah mengkhususkan sesuatu pada hari-hari tertentu? ‘Aisyah menjawab: Tidak pernah! Nabi itu ‘amalannya rutin, dan siapapun diantara kalian pasti mampu melakukan apa yang nabi mampu melakukannya.-HR.Bukhari-
عن عائشة رضي الله عنها قالت: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ( من أحدث في أمرنا هذا ما ليس فيه فهو رد )-رواه البخاري ومسلم باب نَقْضِ الأَحْكَامِ الْبَاطِلَةِ وَرَدِّ مُحْدَثَاتِ الأُمُورِ-
Dari ‘Aisyah r.a. dia berkata: Telah besabda rasulullah s.a.w.: “Barang siapa yang mengada-ada dalam urusan kami ini (agama) apa yang tidak ada dalilnya maka perbuatan itu tertolak”.-HR.Bukhari dan Muslim,bab batalnya hukum-hukum yang sesat dan tertolaknya perkara-perkara yang baru- 
Aku mengatakan: Urusan (musafahah) itu seperti yang dikatakan Al-Qari dan Al-Hafidz. Berkata pengarang ‘Aun Al-Ma’bud: dan pembagian bid’ah menjadi 5 bagian sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibnu ‘Abdus Salam dan diikuti Nawawi telah diingkari oleh jama’ah ‘Ulama ahli tahqiq, dan diantara yang paling akhir dari mereka adalah Syaikh kami Al-Qadlhi Al-‘Allamah Basyirud Din Al-Qanuji, sesungguhnya dia menolak dengan penolakan yang fasih, dia berkata: Begitupula Musafahah dan berpelukan setelah shalat dua ‘Id (‘Idul Adlha dan ‘Idul Fithri) termasuk bid’ah yang tercela yang menyelisihi Syara’, selesai..-Tuhfatul Ahwadzi, Al-Maktabah As-Syamilah:7/426, Fathul Bari:11/55-

*Rasul Dinyanyikan Lagu&Dipukulkan Rebana Saat Hari Raya*
عَنْ قَيْسِ بْنِ سَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ قَالَ مَا مِنْ شَيْءٍ كَانَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا وَقَدْ رَأَيْتُهُ إِلَّا شَيْئًا وَاحِدًا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُقَلَّسُ لَهُ يَوْمَ الْفِطْرِ قَالَ جَابِرٌ هُوَ اللَّعِبُ.-رواه أحمد-
Dari Qais bin Sa’id bin ‘Ubadah dia berkata: Tidak ada sesuatupun yang terjadi pada masa rasulullah kecuali aku telah melihatnya, kecuali ada satu saja (yang baru kuketahui), bahwa rasulullah s.a.w. dipukulkan rebana sambil bernyanyi untuknya pada hari ‘Idul Fithri. Jabir berkata: dia itu adalah permainan.-HR.Ahmad- عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ أَبَا بَكْرٍ دَخَلَ عَلَيْهَا وَعِنْدَهَا جَارِيَتَانِ فِى أَيَّامِ مِنًى تُغَنِّيَانِ وَتَضْرِبَانِ وَرَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مُسَجًّى بِثَوْبِهِ فَانْتَهَرَهُمَا أَبُو بَكْرٍ فَكَشَفَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْهُ وَقَالَ « دَعْهُمَا يَا أَبَا بَكْرٍ فَإِنَّهَا أَيَّامُ عِيدٍ ». وَقَالَتْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَسْتُرُنِى بِرِدَائِهِ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَى الْحَبَشَةِ وَهُمْ يَلْعَبُونَ.-رواه مسلم باب الرخصة في اللعب الذي لا معصية فيه في أيام العيد- باب الرُّخْصَةِ فِى اللَّعِبِ الَّذِى لاَ مَعْصِيَةَ فِيهِ فِى أَيَّامِ الْعِيد-
Dari ‘Aisyah bahwa Abu Bakar datang kepadanya, sedangkan bersamanya ada dua pelayan perempuan pada hari-hari Mina (hari raya) dan mereka berdua bernyanyi dan memukul rebana sedangkan rasulullah s.a.w. santai saja. Kemudian Abu Bakar membentak keduanya, lalu rasulullah mencegahnya dan berkata kepadanya: Tinggalkan keduanya wahai Abu Bakar, sesungguhnya hari ini adalah hari-hari ‘Id. ‘Aisyah berkata: Aku melihat rasulullah s.a.w. menutupiku dengan pakaiannya ketika aku melihat orang habsyi bermain-main.-HR.Muslim, Bab Rukhsah dalam permainan yang tidak ada padanya kemaksiatan pada hari-hari raya-
  وروينا في المحامليات بإسناد حسن عن جبير بن نفير قال كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه و سلم إذا التقوا يوم العيد يقول بعضهم لبعض تقبل الله منا ومنك –فتح الباري:2/446-

*Do'a Saat Bertemu Dihari Raya*
Dan kami meriwayatkan dalam kitab muhaamiliyyaat dengan sanad yang hasan dari Jubair bin Nafir dia berkata: Adalah para sahabat rasulullah jika mereka bertemu pada hari ‘id, satu dan yang lainnya mengatakan taqabbalallahu minna waminka (Semoga Allah menerima amal ‘ibadah kita dan anda).-Fathul Bari:2/446-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA