Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

KITAB-KITAB ILMU FIQH

📚  📚 1. Kumpulan fatawa (50 kitab) https://drive.google.com/folderview?id=1-Zf3XoHdlTYfB5P0pAGdbjUFU2tFwlxF 2. Fiqh perbandingan madzhab (8 kitab) https://drive.google.com/folderview?id=1AzfV1MopUcX3IsIPhih2UdmYL2yNxxpj 3. Fiqh madzhab Hanafi (40 kitab) https://drive.google.com/folderview?id=1RBUkYOLO2U8fbPQuW6yJJNVLITOLNolT 4. Fiqh madzhab Maliki (73 kitab) https://drive.google.com/folderview?id=1R0ezeSSs_-kqcpySb1RRqHztSKnZu2ea 5. Fiqh madzhab Syafii (73 kitab) https://drive.google.com/folderview?id=17AVUoNtu5HKoNRchOzGvff5_X0036_J3 6. Fiqh madzhab Hambali (60 kitab) https://drive.google.com/folderview?id=1RCO_AjI3i-nTuXpbTbTGRbRwt2XFaDOl 7. Thobaqat fuqaha 4 madzhab https://drive.google.com/folderview?id=1-Jb_uFoZkAehVtRQ7xSXN2eNBtwTduA1 📌 Semua kitab di atas sudah dikelompokan mulai matan, syarah, ikhtishor ataupun hasyiyah. Silahkan dibagikan jika bermanfaat. 🙏😊

Wanita Shalihah

Dan tidaklah mereka menyembuyikan perhiasan mereka karena kabodohannya  Dan tidaklah pula mereka berlaku zuhud pada perhiasan Namun mereka mengetahui haknya sehingga mereka menjaganya untuk mahramnya Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada suami mereka

KOKOH, ITU DARI ALLÂH, MAKA MINTALAH KEPADA-NYA AGAR SELALU DIBERIKAN KEMANTAPAN DAN KEKOKOHAN

🌿 ``` 🎙Syaikh Shâlih al-Fauzân hafizhahullâhu berkata : الإنسان يسأل الله الثبات، ولو كان يعرف الحق ويعمل به ويعتقده *Manusia sepatutnya senantiasa meminta kepada Allâh agar diberikan 'tsabat' (kemantapan, keteguhan dan kekokohan), meskipun dia tahu kebenaran, mengamalkannya dan meyakininya....* (at-Ta'lîq 'ala Syarhis Sunnah I/48) ❗JANGAN PERNAH MERASA TELAH KOKOH Allâh ﷻ berfirman : فَتَزِلَّ قَدَمٌ بَعْدَ ثُبُوتِهَا _"Sehingga kakimu tergelincir SETELAH mantap/kokoh"_. [QS An-Nahl : 94] 🔎 PERHATIKANLAH Allâh ﷻ tidak mengatakan : فَتَزِلَّ قَدَم لِعَدَمِ ثُبُوتِهَا "Sehingga kakimu tergelincir KARENA TIDAK KOKOH" ‼ TIDAK!! Allâh tidak mengatakan DEMIKIAN!! Namun Dia mengatakan : فَتَزِلَّ قَدَمٌ بَعْدَ ثُبُوتِهَا "Sehingga kakimu tergelincir SETELAH KOKOH" ‼ KETAHUILAH الحياة فتن!!! Hidup itu penuh dengan FITNAH!!! والثبات صعب!!! Dan KOKOH itu adalah suatu hal yang BERAT!! INGATLAH❗ الثبات لا يكون بكثرة الاستماع يالمواعظ *Kekokohan itu

Makna Thayyib

** _Oleh: Robi Pamungkas_ Thayib secara bahasa lawan kata Al Khubtsu (kotor) . Dikatakan sya’iun thayyib bermakna thahir (suci) dan nadzif (bersih)[1]. Thayyib dalam Al Quran disebutkan empat kali dalam bentuk mufrad mudzakar (laki-laki tunggal), semuanya digunakan sebagai sifat untuk makanan yang halal; seperti dalam surat Al Baqarah 168, Al Mai’dah 88, Al Anfal 69, dan An Nahl 114[2]. Selain itu Al Quran menggunakan kata thayib dalam bentuk jamak sebanyak 21 kali. Semuanya merujuk kepada makna usaha atau rizki, sifat perhiasan , sifat perempuan dan sifat makanan[3] . Adapun terkait dengan makna thayib yang menjadi sifat makanan sebagaimana dalam firman Allah ﷻ : يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ  “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu” (QS;

Renungan

‏قال عطاء بن أبي رباح : ‏إن الرجل ليحدثني بالحديث، فأنصت له كأني لم أسمعه، وقد سمعته قبل أن يولد . "Terkadang, ada orang bercerita, namun saya tetap semangat mendengarkannya. Seolah-olah saya belum pernah mendengarnya. Padahal, cerita itu sudah saya ketahui sejak orang itu belum lahir" Kalimat bijak Atha' bin Abi Rabah (Siyar A'lam Nubala, Adz Dzahabi 5/86) Inilah akhlak Salaf yang patut diteladani! 1. Lebih banyak mendengar daripada berbicara. Hal itu akan mendorong untuk lebih banyak aksi dibanding sekadar berbunyi. Ilmu pun didapat dengan sabar-sabar mendengar. 2. Menghargai orang lain yang sedang berbicara, walau ia jauh lebih muda. Meskipun ia bawahan, meskipun ia anak, meskipun ia murid, dan meskipun ia masih kurang pengalaman.  3. Jangan sakiti hati orang dengan memutus pembicaraan nya! Apalagi belum selesai ia berkata, kita sudah menyambung cerita. Lebih-lebih lagi merespon, "Aku juga tahu cerita itu!" , atau "Aku lebih tahu dari kamu", ata

Umar mengubur Putrinya?

PENTING!! ( dulu pun saya tertipu dengan kisah ini, ) Dari DR Sholih Al Ushoimy dosen Unv. Islam . Imam Muhammad bin Saud, Jurusan Aqidah. Apakah Umar bin Khattab benar telah mengubur hidup Putrinya pada masa jahiliyah?? Jawabannya : TIDAK Memang presespsi itu muncul dari kebanyakan Dari khatib atau ustadz / dai, bahwasanya Umar bin Khattab telah mengubur putrinya pada masa Jahiliyah, dan kita semua selalu mendengarkan kisah tersebut melalui mimbar mimbar dalam sesi sesi kuliah dan ceramah, singkat kisah yg tersebar pada masyarakat adalah bahwa Umar Radhiallah anhu suatu hari tengah duduk bersama para sahabat yg lain, kemudian ia tiba tiba tertawa ringan lalu kemudian ia menangis. Lalu ada yg bertanya padanya apa yang telah terjadi. Umar menjawab: Dahulu pada saat jahiliyah kami membuat berhala sesembahan dari adonan roti. Kemudian suatu saat kami memakannya, itulah sebabnya aku tertawa. Adapun sebab tangisku karena dulu aku punya putri kecil dan aku terobsesi untuk menguburnya, kemudi

TANPA TAUHID AMAL IBADAH TIDAK BERNILAI

Tauhid adalah Syarat Diterimanya Ibadah Perlu pembaca sekalian ketahui bahwa ibadah tidak akan diterima kecuali apabila memenuhi 2 syarat : Pertama, memurnikan ibadah kepada Allah semata (tauhid) dan tidak melakukan kesyirikan. Kedua, mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibadah apapun yang tidak memenuhi salah satu dari kedua syarat ini, maka ibadah tersebut tidak diterima. Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan,”Sesungguhnya apabila suatu amalan sudah dilakukan dengan ikhlas, namun tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah maka amalan tersebut tidak diterima. Dan apabila amalan tersebut sudah sesuai dengan tuntunan Rasulullah, namun tidak ikhlas, maka amalan tersebut juga tidak diterima, sampai amalan tersebut ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Jaami’ul Ulum wal Hikam) Ada permisalan yang sangat bagus mengenai syarat ibadah yang pertama yaitu tauhid. Sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dalam risalahnya yang

Membangun Rumah di Surga part 1

قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ ذَٰلِكُمْ ۚ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Qs Ali Imran ayat 15)  Salah satu kenikmatan di surga adalah Rumah di Surga Dalam satu hadis Nabi (muttafaqun 'alaihi) dijelaskan bahwa sesungguhnya penduduk surga melihat-lihat pemilik kamar-kamar di atas mereka sebagaimana melihat bintang-bintang gemerlapan di langit dari timur atau barat karena perbedaan tingkat di antara mereka. Mereka bertanya: "Wahai Rasulullah ! itu rumah-rumah para

Mutiara Hikmah

"Saat engkau melihat orang lain diberi kemewahan dunia, maka janganlah engkau iri dan berkhayal seperti mereka, tapi mintalah keberkahan hidup kepada Allah. Karena, boleh jadi bila engkau diberi kemewahan dunia, maka engkau akan semakin jauh dari Allah dan menjadi sebab dirimu terjerumus dalam berbagai keburukan." 🖌 Ustadz Abdul Qodir, Lc. Hafizhahullah

Membangun Rumah di Surga bag 1

قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ ذَٰلِكُمْ ۚ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ  بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Qs Ali Imran ayat 15) *Salah satu kenilkmatan di surga adalah Rumah di Surga* Dalam satu hadis Nabi (muttafaqun 'alaihi) dijelaskan bahwa sesungguhnya penduduk surga melihat-lihat pemilik kamar-kamar di atas mereka sebagaimana melihat bintang-bintang gemerlapan di langit dari timur atau barat karena perbedaan tingkat di antara mereka.  Mereka bertanya: "Wahai Rasulullah ! itu rumah-rumah p

LUAS DAN SEMPITNYA REZEKI BUKAN UKURAN KEMULIAAN ATAUPUN KEHINAAN

*💥💦 * *Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah, Rohimahullah berkata,* *Allahu Ta’ala berfirman,* *قَالَ تَعَالَى فَأَمَّا الْأِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ كلا أَي لَيْسَ كل من وسعت عَلَيْهِ وأكرمته وَنعمته يكون ذَلِك إِكْرَاما مني لَهُ وَلَا كل من ضيّقت عَلَيْهِ رزقه وابتليته يكون ذَلِك إهانة مني لَهُ* _*Adapun manusia apabila Robbnya memberi ujian dengan memuliakan dan memberikan kenikmatan- kenikmatan kepadanya, maka ia berkata Robbku telah memuliakanku dan apabila Robbnya memberi ujian dengan membatasi rezekinya, maka ia berkata Robbku telah menghinakanku...Sekali-kali tidaklah demikian !*_ _*"Yaitu tidaklah setiap orang yang Aku beri keluasan, kemuliaan, dan kenikmatan kepadanya berarti Aku memuliakannya. Demikian pula tidaklah setiap orang yang Aku beri kesempitan rezeki dan ujian kepadanya berarti Aku menghinakannya..”*_ *📚 al-Fawaid, juz 1, hl

Dua Jenis Manusia

*AL-KALIMATU AL-HIKMAH* ** _Syaikh Zainuddin al-Malibari rahimahulLah_ berkata: *_"Ketahuilah, manusia itu ada dua kelompok. Pertama: Kelompok orang-orang yang begitu perhatian terhadap dunia yang penuh dengan khayalan dan selalu berangan-angan umur mereka panjang. Mereka tidak pernah berfikir tentang akhir nafas (kematian) mereka. Kedua: Kelompok orang-orang yang berakal. Mereka senantiasa menjadikan akhir nafas (kematian) mereka ada di pelupuk mata mereka. Lalu mereka selalu memperhatikan apa yang bakal menjadi akhir nasib mereka dan bagaimana pula caranya mereka bisa keluar dan berpisah dari dunia ini (mati) dalam keadaan iman mereka selamat." (Al-Malibari, Al-Isti'daad li al-Mawt wa Su'aal al-Qubr, 1/1)_* _Wa maa tawfiiqi illa bilLaah 'alaihi tawakkaltu wa ilaihi uniib_

AMPUNAN

**  sepertinya tidak mungkin... kalau kita masih merasa berat bershodaqoh...  karena shodaqoh bisa menghapus dosa...  trs bagaimana bisa terhapus dosa kita kalau alat hapusnya (shodaqoh) tidak kita manfaatkan...  اَلصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْـخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ “  …Sedekah itu dapat menghapuskan kesalahan laksana air dapat  memadamkan api.. (Shahih: HR. Ahmad (V/248), at-Tirmidzi (no. 2616). Lihat Irwaa-ul Ghaliil(II/138).  sob.. ini kisah mengharukan yang dikomentari oleh Rasulullah saw. : 👇  ‘Aisyah Radhiyallahu anha  berceritra :  “Seorang wanita miskin mendatangiku bersama dua anak perempuannya. Maka aku memberikannya makanan dengan tiga butir kurma.  Lalu ia memberikan kepada tiap anaknya itu sebutir kurma.  Lalu ia mengangkat sebutir kurma ke mulutnya untuk dimakan namun kedua anak perempuannya itu meminta makan darinya, lalu ia pun membelah sebutir kurma itu menjadi dua untuk keduanya.  Apa yang dilakukannya membuatku kagum.  Maka aku pun menceritakan perbu

Bab Masalah yang dilarang oleh Allah

Bab Ke 2 بَابُ تَحْرِيْمِ النَمِيْمَةِ وَهُوَ نَقْلُ الْكَلاَمِ بَيْنَ النَاسِ عَلَى جِهَةِ اْلِإفْسَادِ Bab haramnya mengadu domba orang lain, yaitu menghasut daintara manusia supaya terjadi permusuhan.  🔖Mengadu domba dalam bahasa kita sering diartikan mengahsut, dia menyampaikan kedustaan kepada orang lain agar benci kepada sesorang, menimbulkan perpecahan dan permusuhan daiantara mereka. dia akan memperindah perkataanya dengan kedustaan dengan kata-lata yang menyihir sehingga orang terpengaruh.  Perbuatan semcam ini sangat dilarang oleh agama, sehinga Allh swt mengancam dengan ancaman yang keras. Di dalam AL-Qur’an orang yang semcam  ini dilarang untuk diikuti dan dijadikan sebagai teman. وَلاَتُطِعْ كُلَّ حَلاَّفٍ مَّهِينٍ {10} هَمَّازٍ مَّشَّآءٍ بِنَمِيمٍ  dan janganlah kamu ikuti Setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina,  yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, AL-Qolam (68) 10-11 🔶Tukang namimah dikatogorikan sebgai seorang pembohong dan pembual., sebaga

Bab Masalah yang dilarang oleh Allah

Bab Ke 2 بَابُ تَحْرِيْمِ النَمِيْمَةِ وَهُوَ نَقْلُ الْكَلاَمِ بَيْنَ النَاسِ عَلَى جِهَةِ اْلِإفْسَادِ Bab haramnya mengadu domba orang lain, yaitu menghasut daintara manusia supaya terjadi permusuhan.  🔖Mengadu domba dalam bahasa kita sering diartikan mengahsut, dia menyampaikan kedustaan kepada orang lain agar benci kepada sesorang, menimbulkan perpecahan dan permusuhan daiantara mereka. dia akan memperindah perkataanya dengan kedustaan dengan kata-lata yang menyihir sehingga orang terpengaruh.  Perbuatan semcam ini sangat dilarang oleh agama, sehinga Allh swt mengancam dengan ancaman yang keras. Di dalam AL-Qur’an orang yang semcam  ini dilarang untuk diikuti dan dijadikan sebagai teman. وَلاَتُطِعْ كُلَّ حَلاَّفٍ مَّهِينٍ {10} هَمَّازٍ مَّشَّآءٍ بِنَمِيمٍ  dan janganlah kamu ikuti Setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina,  yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, AL-Qolam (68) 10-11 🔶Tukang namimah dikatogorikan sebgai seorang pembohong dan pembual., sebaga

Strategi Setan agar Manusia Enggan Bersedekah

** Jalan kehidupan manusia di dunia ini tak semulus yang kita bayangkan, semuanya butuh perjuangan yang nyata maupun kasat mata. Meski begitu kita tetap dianjurkan untuk bersedekah dan saling menolong sesama. Akan tetapi, setan selalu mencari cara untuk menyengsarakan manusia dengan berbagai strateginya hingga menyurutkan niat untuk bersedekah. Salah satu sahabat Nabi yang bernama _Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu_ pernah berkata, ada dua hal dari pengaruh setan agar kita enggan bersedekah, kemudian beliau membaca surat _Al-Baqarah: 268_: *_"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah Maha Kuasa lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 268)_* Menurut _Imam Thohari_ dalam tafsirnya, beliau menjelaskan bahwa setan memberi janji kepada manusia bahwa orang yang menyedekahkan hartanya, ia akan menjadi fakir miskin, serta setan selalu membisikkan kepada man

Doa Solusi Segala Mushibah

Ikhwatu fillah, Doa merupakan senjata orang-orang mu’min, perisai dari segala keburukan, penghibur dikala susah, perlipur segala lara. Karena itu dikala mushibah pandemi ini belum berakhir malah semakin bertambah maka doa adalah solusi terbaik. Kedekatan dengan Rabb merupakan jembatan agar doa kita diijabah. Sebagaimana beberapa Nabi berdoa dikala sulit: Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru tuhannya: "(ya tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan engkau adalah tuhan yang maha penyayang di antara semua penyayang". فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ ۖ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَابِدِينَ Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, seb

SALAT MENGGUNAKAN MASKER UNTUK PENCEGAHAN PENULARAN VIRUS DALAM KAJIAN FIQHIYYAH

Dinukil bahwa para ulama fiqih telah bersepakat atas dimakruhkannya "at-Taltsum" dalam salat. Redaksi yang saya bisa dapatkan adalah dari kitab yang spektakuler yang dinobatkan sebagai kitab ensiklopedi fiqih terbesar yaitu "al-Maushû'ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah". Di juz 32 hal. 210 ditulis : اتَّفَقَ الْفُقَهَاءُ عَلَى كَرَاهَةِ التَّلَثُّمِ فِي الصَّلاَةِ "Para ulama fiqih bersepakat atas makruhnya at-Talatsum dalam salat." Di juz 35 hal. 202 di kitab yang sama disebutkan nukilan ijma ini berasal dari al-Imam Ibnul Mundzir rahimahullah, kata beliau : كُل مَنْ أَحْفَظُ عَنْهُ مِنْ أَهْل الْعِلْمِ يَكْرَهُ التَّلَثُّمَ وَتَغْطِيَةَ الْفَمِ فِي الصَّلاَةِ إِلاَّ الْحَسَنَ، فَإِنَّهُ كَرِهَ التَّلَثُّمَ وَرَخَّصَ فِي تَغْطِيَةِ الْفَمِ "Semua orang yang aku hapal dari kalangan ulama semuanya memakruhkan at-talatsum dan menutup mulutnya dalam salat, kecuali Al-Hasan, beliau memakruhkan at-talatsum dan memberikan keringanan dalam menutup mulut. -se

Hukum tentang Berqurban

Kebanyakan ulama, dinukil dari Abu Bakr Ash-Shiddiq, Umar bin Al-Khaththâb, Bilâl, dan Abu Mas’ûd Al-Badry dari kalangan shahabat, serta Suwaid bin Ghafalah, Sa’îd bin Al-Musayyab, Sufyân Ats-Tsaury, Ibnul Mubârak, ‘Athâ`, ‘Alqamah, Al-Aswad, Malik –dari pendapat masyhur beliau-, Asy-Syâfi’iy, Ahmad, Abu Yusuf, Muhammad bin Hasan, Ishâq, Abu Tsaur, Al-Muzany, Ibnul Mundzir, Dâwud, Ibnu Hazm, dan selain mereka dari kalangan imam fiqih, berpendapat bahwa hukum tentang berqurban adalah sunnah. Mereka memahami bahwa dalil-dalil tentang syariat udh-hiyyah hanya menunjukkan penganjuran, bukan pewajiban, apalagi Nabishallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا دَخَلَتِ الْعَشْرُ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّىَ فَلاَ يَمَسَّ مِنْ شَعَرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئًا. “Apabila telah masuk sepuluh (awal Dzulhijjah) dan salah seorang di antara kalian berkehendak untuk menyembelih (qurban), janganlah ia menyentuh sesuatu pun berupa rambut dan kulitnya.” [1] Sabda beliau, “Dan salah seorang dari kalian

KELEBIHAN orang yang banyak membaca AL-QURAN

Gambar
KELEBIHAN orang yang banyak membaca AL-QURAN tanpa dia sedar ialah:  1- Keimanannya bertambah.  2- Hatinya sangat tenang.  3- Kelapangan hidup.  4- Rezekinya cukup.  5- Kurang bergurau.  6- Percakapannya yg lancar.  7- Kata-katanya yg terpelihara.  8- Terpelihara dari tempat maksiat dan lalai. 9- Tingkah lakunya terpelihara.  10- Hatinya terang dan bercahaya.❤️

Redaksi terbaru 2021

Mutiara Ar-Risalah,  Diterbitkan oleh: QM Ar-Risalah.  Pimpinan Jama’ah: Jaiz Maryana. Pimpinan Dakwah: Jajang Sujana Qoyyimul Mesjid : Dodi Susanto. Pemimpin Redaksi: Rizky Ramadhan, Bidang Majelis Ta’lim: Yeti Nurhayati, Bidang Umum: Mursiman, Marbut: Pratono Anggota : Jamaah Ar-Risalah. Support: Pc pemuda Persis Kiara condong fb : Mutiara Ar-Risalah , Wa: 085703330418 (Rizky Ramadhan), t.me/mutiaraArrisalah, https://risalah12.blogspot.co.id

Kematian yang Diidam – idamkan

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا قَالَ فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ  Dari Ibnu Umar rodhiyallohu anhuma, dia berkata : "Aku bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang laki-laki Anshar datang kepada Beliau, kemudian mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu dia bertanya : “Wahai Rasulullah, siapakah orang-orang mukmin yang paling utama itu ?” Beliau menjawab : "Yang paling baik akhlaknya di antara mereka !” Dia bertanya lagi: “Siapakah orang mukmin yang paling cerdik/cerdas itu ?” Beliau menjawab : *"Orang yang paling banyak mengingat kematian, dan yang paling bagus persiapannya se

RANCANGAN SKENARIO ALLAH JAUH LEBIH INDAH

Oleh: Umma Maryam ﷽   . Yaa Ukhti… Yang malam ini mungkin sedang bermuram durja. Atau sedang kecewa dan merasa sakit karena kehilangan seseorang yang teramat disayangi. Satu hal yang harus ukhti ingat, bahwa . "KETIKA ALLAH MEMUTUSKAN UNTUK MENGAMBIL SESUATU ATAU SESEORANG DARIMU, ITU KARENA ALLAH SUDAH MENYIAPKAN PENGGANTI YANG JAUH LEBIH BAIK DUNIA AKHIRATNYA" . Itulah kenapa kita wajib selalu husnudzon kepada Allah. Rasa sakit itu manusiawi. Namun janganlah berlarut-larut dalam keterpurukan.  . Karena tanpa rasa sakit, mungkin kita tak bisa merasakan keindahan dari kejutan yang Allah berikan di depan sana. Ingatlah, pelangi selalu muncul seusai badai. Maka percayalah, seberat apapun hidupmu sekarang, bagi Allah itulah yang terbaik untukmu. Kupu-kupu bisa terbentuk indah karena sabar selama dibungkus didalam kepompongnya.  . Ingat selalu Firman Allah ﷻ,  . وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡـٔٗا وَهُوَ خَيۡرٞ لَّكُمۡۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡـٔٗا وَهُوَ شَرّٞ لَّكُمۡۚ وَٱلل

Tanda Doa Terkabul

Oleh: Abu Hielmy Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya. Saat kita berdoa wajib menghadirkan husnudzan kepada Allah bahwa Dia akan mengabulkan doa kita dan tidak mengecewakan kita. Sikap yakin ini termasuk adab berdoa yang menjadi sebab lebih dikabulkannya doa. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ “Berdoalah kepada Allah dalam kondisi benar-benar yakin akan dikabulkan. . .” (HR. al-Tirmidzi dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu) Diterangkan dalam Tuhfah al-Ahwadzi (9/316), “Kalian yakin akan dikabulkan” maksudnya: kondisi kalian benar-benar yakin terhadap pengabulan doa. Maksudnya: saat berdoa, hendaknya kalian berada dalam kondisi yang berhak dikabulkan; menjalankan kebaikan dan menjauhi kemungkaran, memperhatikan syarat-syarat doa semacam menghadirkan hati dan memilih waktu dan tempat m

MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN SUARA KERAS DAN MENGGANGGU

*🍃* Deni Putri Kusumawati  Muslimah.or.id https://t.me/DaunMint Pertanyaan: 🍃Apa hukum membaca Al-Qur’an di masjid dengan suara keras yang mengganggu orang yang sedang shalat? Jawaban: 🍃Membaca Al-Qur’an di masjid pada kondisi yang dapat mengganggu orang lain seperti orang yang sedang shalat, belajar, maupun membaca Al-Qur’an, hukumnya adalah haram. Sebab, ia terjerumus dalam larangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. 🍃Imam Malik meriwayatkan hadits dalam kitab Al-Muwatha’, dari Al-Bayadhi yaitu Farwah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu ketika pergi menemui para sahabat. Saat itu mereka sedang shalat dan mengeraskan suara bacaan shalat mereka. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menegur, إِنَّ الْمُصَلِّيْ يُنَاجِيْ رَبَّهُ فَلْيَنْظُرْ بِمَا يُنَاجِيْهِ بِهِ وَلَا يَجْهَرْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَعْضٍ بِالْقُرْآنِ “🍃Sesungguhnya orang yang shalat itu sedang bermunajat kepada Rabbnya. Maka hendaklah ia perhatikan apa yang dia pinta. Dan j

Dakwah ilallah

Wejangan Ust Dzulqornain Hafidzahulloh ketika itu disela-sela pelajaran Mulakhos Fii Syarhi Kitaabit Tauhid pada "Bab Ad Du'aai ilaa Syahaadati an Laa ilaaha ilaallooh" Bahwa modal kelangsungan dakwah ada pada tiga hal (dgn taufiq dari Allah Ta'ala tentunya) 1. Ada Ide 2. Ada Semangat 3. Mau bekerja,  Kadang ada org punya banyak ide, ada semangat tapi tdk mau bekerja, tidak mau ambil andil dalam dakwah dan merasa cukup dgn ikut kajian dan ta'lim saja. Ini hal yg kurang sebab diantara kesempurnaan tauhid seseorg adalah ketika dia ingin org lain mendapatkan nikmat yg terbesar ini sehingga dia berusaha mendakwahkan kpd org lain dgn hal apa yg dia mampui. Jangan dia pasif. Dan yg lebih parah lagi adalah tdk ada ide, tdk ada semangat dan tdk mau bekerja..Ini adalah kerugian besar, sebab peluang pahala terbentang di hadapannya tapi dia mengabaikannya. Kelak dia akan menyesal disaat org² menikmati pahala jariyah dgn keaktifannya dlm memikirkan, merancang serta terlibat l

Tujuan dan Manfaat Nikah Menurut Syari’at

Bismillah 🌹  . 👤 Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah, ditanya. Apakah hal-hal yang dapat mendorong seseorang untuk menikah dan manfaat-manfaatnya? . Pernikahan syar’i adalah yang didasari oleh rasa suka dari suami maupun istri tanpa menentukan batas waktu tertentu dalam pernikahan itu. . Namun si pria ini menikahinya karena perasaan suka kepada wanita tersebut dengan harapan untuk menjaga kesucian dirinya (dari dosa zina), memiliki keturunan dan ta’awun (tolong menolong) dalam kebaikan. . Yang demikian itulah maksud pernikahan syar’i, yaitu seseorang menikahi wanita karena rasa suka kepadanya, memenuhi kebutuhan biologisnya, menjaga kesucian dirinya (dari dosa zina) dan harapan untuk mendapatkan keturunan. . Inilah pernikahan sesuai syariat yang dibolehkan Allah subhaanahu wa ta’ala, dan Allah jadikan sebagai sebab kebaikan untuk umat, di dalamnya ada ta’awun, juga untuk memperbanyak generasi, bahkan dengannya terjaga kesucian para lelaki dan wanita, dan di dalamn

Intropeksi Diri

Gambar
🌿  Al Hasan al Bashri rahimahullah berkata : “رحم الله رجلا خلا بكتاب الله،وعرض عليه نفسه، “Semoga Allah merahmati seseorang yang menyendiri bersama Kitabullah, kemudian dia mengoreksi sendiri dengannya فإن وافقه؛ حمد ربه وسأله المزيد من فضله، Apabila sesuai dengan Kitabullah, dia nemuji Rabbnya dan meminta tambahan keutamaanNya. وإن خالفه؛ تاب وأناب ورجع من قريب”. Namun apabila dia dapati dirinya menyelisihi Kitabullah, dia mencela dirinya, bertobat segera kembali”.

Kedudukan Para penghafal Qur'an

قالَ رَسُوْلُ اللهِ صَىلّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلّمَ: أَشْرَفٌ أٌمّتِي حَمْلَةٌ الْقُرْأنِ وَ أَصْحَابِ اَلَليْلِ Rasulullah bersabda:” yang PALING MULIA di antara ummatku adalah orang yang hafal Alquran dan ahli shalat malam”.(HR. Bukhari) Hadits terkait anjuran menjaga hafalan..  1. Shahih Bukhari No. 5033 تَعَاهَدُوا القُرْآنَ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَصِّيًا مِنَ الإِبِلِ فِي عُقُلِهَا “Jagalah (hafalan) Al-Qur’an itu, maka demi Dzat, jiwaku di kekuasaaNya, sungguh ia (Al-Qur’an) lebih cepat lepasnya daripada unta dari ikatannya” 2. HR. Turmudzi 2916, Kitab Sunan Turmudzi قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: عُرِضَتْ عَلَيَّ أُجُورُ أُمَّتِي حَتَّى القَذَاةُ يُخْرِجُهَا الرَّجُلُ مِنَ الْمَسْجِدِ، وَعُرِضَتْ عَلَيَّ ذُنُوبُ أُمَّتِي، فَلَمْ أَرَ ذَنْبًا أَعْظَمَ مِنْ سُورَةٍ مِنَ القُرْآنِ أَوْ آيَةٍ أُوتِيهَا رَجُلٌ ثُمَّ نَسِيَهَا    “Ditunjukkan kepada saya seluruh pahala umatku bahkan sampai sekecil kotoran (debu) yang dikeluarkan oleh ses

Terima Kebenaran

Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,  ﻓﺈﻥ اﻹﻧﺴﺎﻥ ﻗﺪ ﻳﻌﺮﻑ ﺃﻥ اﻟﺤﻖ ﻣﻊ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﻣﻊ ﻫﺬا ﻳﺠﺤﺪ ﺫﻟﻚ ﻟﺤﺴﺪﻩ ﺇﻳﺎﻩ ﺃﻭ ﻟﻄﻠﺐ ﻋﻠﻮﻩ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻭ ﻟﻬﻮﻯ اﻟﻨﻔﺲ ﻭﻳﺤﻤﻠﻪ ﺫﻟﻚ اﻟﻬﻮﻯ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﻳﻌﺘﺪﻱ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻳﺮﺩ ﻣﺎ ﻳﻘﻮﻝ ﺑﻜﻞ ﻃﺮﻳﻖ ﻭﻫﻮ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻪ ﻳﻌﻠﻢ ﺃﻥ اﻟﺤﻖ معه "Sesunguhnya seorang kadang mengetahui bahwa kebenaran berada pada pihak lain, sekalipun demikian, dia mengingkarinya karena dengki kepadanya, atau merasa lebih tinggi darinya, atau hawa nafsu yang membuatnya melampui batas atasnya, lalu dia pun menolak apa yang dikatakan (berupa kebenaran) dengan segala cara, dalam keadaan dia yakin bahwa kebenaran ada pada pihak lain." [Majmu Al-Fatawa: 7/191]

Cadarku Sayang, Cadarku Malang

🍁 🍁 Zaman modern ?! Iyaa... Dulu, Tahun '90an satu dua orang Kenakan Cadar Ngumpet², di Curigai, di tuduh Teroris, gak berani Kemana-mana.. Kini, Orang bercadar Bertebaran Dari Pasar hingga ke Mall Dari Kampung hingga ke Kota Dari Nyata hingga ke Maya Dulu, Cadar begitu sakral Pemakainya bak Motor ber' rem cakram Mau bermaksiat.. Terbersit... ah Malu *aku bercadar* Kini, Cadar bak aksesoris yang di jual abang² keliling Warna warni_murah_fashionable Stock di Lemari bisa Selusin, Jumlah dan warnanya Hijau, pink, merah, hitam, krem, ungu. Tapi.. Tujuan utama Menutup Fitnah berganti Trend. Fungsi utama Pengkafah diri, Cadar ikut di Perlombakan. Di dunia Nyata, bercadar tak di iringi *Malu* Mau selfie, gak lirik kanan kiri *Cekrek* Mau wefie, cekikikan berjamaah, tak ketinggalan gaya yang lagi mode on, *Cekrek* Kumpul komunitas, bercampur ikhwan, Pikir kalo bercadar & berkoko terus jadi *Ikhtilat Syar'i* gitu ??! Next, Semua hasil Naik ke Sosial Media

NASIHAT INDAH AGAR ISTIQOMAH.

''.. Oleh Al Ustadz Dzulqarnain Hafizahullah: Memang jalan dakwah itu penuh liku-liku. Banyak jawara yang berguguran, kerikil tajam bersebaran, dan air mata yang berderaian.  Terkadang kita harus menggenggam bara dan menelan lara. Tapi kita perlu lebih banyak,dan lebih banyak lagi untuk bersabar, memaafkan dan berjiwa besar. Alhamdulillah kebaikan yang kita dapat lebih banyak nikmat Allah tidak terhingga. Dibelakang setiap cobaan terselip hikmah dan renungan. Jalan keberhasilan mungkin masih jauh, suasana keemasan seakan masih dalam bingkai harapan. Namun ingat, selama kita berada diatas jalan yang lurus dan istiqomah, itulah tujuan kehidupan. Tugas kita hanya melangkah dan berbuat, keberhasilan ditentukan oleh Allah Azza Wajalla..

Ba’da Ramadhan, Tingkatkan Levelisasi Taqwa Dengan Melanjutkan Amal Shalih.

Segala puji bagi Allah, sebentar lagi kita akan menyelesaikan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan, khususnya shaum  salah satu pondasi Islam. shalawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad yang telah memberikan uswah kepada kita bagaimana menghidupkan bulan yang penuh berkah yang akan kita tinggalkan. Dalam meninggalkan ramadhan, agar meraih ampunan Allah dan surga maka seorang muslim harus mendapat derajat taqwa.                 وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (Surat Ali 'Imran: 133).   Dalam meraih ampunan maka harus beramal kebaikan: عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ الْغِفَارِيِّ رَضْيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ عَلِّمْنِي عَمَلاً يُقَرِّبُنِيْ إِلَى الْجَنَّةِ وَيُبَاعِدُنِيْ مِنَ النَّارِ ، قَالَ إِذَا عَمِلْتَ سَيِّئَةً فَأَتْبِعْهَا حَسَنَةً