BERPUASA AGAR BERTAKWA
๐ก๐️ Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Puasa ialah sebab ketakwaan apabila kewajiban puasanya dijalankan sepenuhnya. Allah ta‘ala berfirman, َูุง ุฃََُّููุง ุงَّูุฐَِูู ุขู
َُููุง ُูุชِุจَ ุนََُْูููู
ُ ุงูุตَِّูุงู
ُ َูู
َุง ُูุชِุจَ ุนََูู ุงَّูุฐَِูู ู
ِู َูุจُِْููู
ْ َูุนََُّููู
ْ ุชَุชََُّููู “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Q.S. Al-Baqarah: 183) Orang yang berpuasa diperintahkan untuk bertakwa; yaitu menjalankan segala yang Allah perintahkan dan menjauhi semua larangan-Nya, inilah tujuan terbesar puasa. Puasa tidak dimaksudkan untuk menyusahkan orang yang menjalaninya dengan tidak makan, minum, atau menjauhi hubungan biologis saja.” (Fushul fish Shiyam) ———————————————————————— Diwajibkan berpuasa agar kita bertakwa; yakni supaya lebih mampu menjauhi maksiat dan dosa. Sebab puasa menghancurkan syahwat dan melemahkan keinginan maksiat. Fathul Qadir, 1/159. Kata al-Baidhawi rahimahullah, َْููุณَ ุงูู