Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

ISTIQOMAH DALAM MENUNTUT ILMU

** ✎✐✎✐✎✐✎✐✎✐✎✐✎✐ Alhamdulillah wassholaatu wa salaamu ‘ala Rasulillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi wa man tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumid diin ¸„.-•~°”ˆ˜¨º¤◆¤º ¸„.-•~°”ˆ˜¨ ✧˖. HILANGKAN KEBODOHAN DENGAN MENUNTUT ILMU .˖✧ Setiap manusia yang terlahir ke dunia ini dengan diawali kebodohan . Syaikh Muhammad bin Sholih al ‘Utsaimin rahimahullah memberi nasihat bahwa hendaknya niat dalam menuntut ilmu adalah untuk menghilangkan kebodohan yang ada pada diri sendiri maupun orang lain Hal ini karena pada asalnya manusia dilahirkan dalam keadaan bodoh . Allah ﷻ ,berfirman ﻭَﺍﻟﻠّﻪُ ﺃَﺧْﺮَﺟَﻜُﻢ ﻣِّﻦ ﺑُﻄُﻮﻥِ ﺃُﻣَّﻬَﺎﺗِﻜُﻢْ ﻻَ ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ ﺷَﻴْﺌﺎً ﻭَﺟَﻌَﻞَ ﻟَﻜُﻢُ ﺍﻟْﺴَّﻤْﻊَ ﻭَﺍﻷَﺑْﺼَﺎﺭَ ﻭَﺍﻷَﻓْﺌِﺪَﺓَ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺸْﻜُﺮُﻭﻥَ “ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun. Dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. (Surat An Nahl ayat 78 ‏) . Dalam ayat di atas, selanjutnya Allah ﷻ menyebutkan tiga nikmat secara khusus yaitu

Sebab-sebab terhalang memperoleh Ilmu

Imam As Safarini mengatakan ada 6 Hal yang bisa menghalangi seseorang dari meraih Ilmu ; 1. Tidak bertanya -ketika tidak faham- 2. Buruk nya Akhlak, tidak bisa diam ketika guru menjelaskan dan tidak memperhatikan dengan baik 3. Lemah dalam memahami 4. Tidak menghafal 5. Tidak menyebarkan dan mengajarkannya, barang siapa yang menahan ilmu nya maka Allah akan berikan ia cobaan berupa kelupaan atas ilmu yang ia miliki sebagai balasan yang setimpal 6. Tidak mengamalkan nya, karena dengan mengamalkan ilmu seseorang akan senantiasa ingat, bertadabbur, menjaga, dan memperhatikan nya, apabila ia tidak mengamalkan nya maka ia akan lupa. Ghiza'ul Albab 1/44

Pesan dan jalan menuju Taqwa

  Ikhwatu fillah, seiring tahun ini negeri kita masih pandemi maka pemberangkatan ibadah haji ditunda agar tidak ada mafsadat yang diperkirakan terjadi.  Setiap muslim yang hidup di dunia tak lepas dari ujian dan tantangan. Sebab sudah menjadi sunnatullah, mereka yang mengaku muslim pasti mengalami ujian untuk meningkatkan derajat. Setiap pelajar, dalam sekolahnya pasti akan menghadapi ujian. Dari ujian itu ia akan mengetahui kualitas ilmu, pemahaman dan kecerdasannya. Mereka yang berhasil menyelesaikan ujian dengan hasil yang memuaskan, dipastikan naik kelas. Sebaliknya, mereka yang tak berhasil, dipastikan tidak naik kelas. Begitu pun dalam hidup ini, Allah senantiasa memberikan ujian dan tantangan kepada umat Islam untuk melihat atau menyeleksi siapa saja yang termasuk hamba Allah. Yang dikmaksud sebagai hamba Allah, tentu mereka yang bertaqwa dengan sebenar-benarnya. Itulah landasan di setiap ibadah kita. Ketika Allah memerintahkan kepada orang-orang yang ingin menempuh perjalanan

HAL-HAL YANG MEMUDAHKAN SESEORANG MENINGGALKAN KEMAKSIATAN YANG BIASA DILAKUKAN

✅📉✏️ * 1) Bersabar, dan mengharap pahala dari Allah terhadap kesabaran itu.  2) Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu Dien.  3) Bersandar dan bertawakkal kepada Allah.  4) Takut disegerakannya adzab di dunia, misalkan kurangnya rezeki, penyakit, dsb akibat dosa itu.  5) Menjaga diri untuk tidak makan dan minum kecuali yang halal.  6) Mengingat (akan datangnya) saat-saat ia berdiri di hadapan Allah (pada hari kiamat).  7) Mengingat cepatnya waktu berlalu ia akan bertemu dengan Allah. Mengingat demikian cepatnya dunia akan berakhir.  8) Menjauh dari teman duduk yang buruk atau persahabatan dengan orang-orang yang menyimpang/fasik. 9) Berlindung kepada Allah dari syaithan.  10) Memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah).  11) Menahan diri untuk tidak berlebihan banyak berbicara, memandang, dan makan.  12) Memperbanyak berbuat kebaikan/amal sholih ✍🏼 Catatan Abu Utsman  pada dars Kitabut Taubah min Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan Syaikh Kholid adz-Dzhafiriy di Ma'ha

Aturan akhlaq dlm Berilmu

1. tidak boleh bertanya padahal punya jawaban sendiri 2. Tidak boleh bertanya dgn maksud untuk menguji 3. Jika melihat seseorang keliru tegurlah saat berdua 4. Ajarkan apa yg saat itu mereka perlu 5. Jangan membebani murid yg mereka tdk butuh tahu atas nya 6. Imam Syafii _membacakan kitab muwatho apa adanya_ meski beliau punya hujjah 7. Tidak semua yg kita ketahui harus di sampaikan, karena menimbulkan takabur dan mengaburkan ilmu 8. Jika kamu banyak ilmu maka itu ukuran seberapa besarnya *khasyyah nya* seorang hamba kepada Rabb nya t.me/mutiaraArrisalah Faidah Ustadz Hari  Gunawan Hafidzahullah (guru Tarbiyatul Qur'an)

KIAT ISTIQAMAH BERIBADAH

** Ada tiga kiat utama diantaranya yang bisa diamalkan. *Pertama, Mencari teman bergaul yang shalih Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً “Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.”  (HR Bukhari, no. 2101)   *Kedua,  Rajin menghadiri majelis ilmu Dari Hanzhalah Al-Usayyidiy –beliau adalah di antara juru tulis Rasulullah shallallahu

Akhlaq terhadap sesama saudara muslim

📖  Dalam hadits yang terkumpul dalam  kitab Jawahir bukhari disebutkanُ  بْنُ أَبِي إِيَاسٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي السَّفَرِ وَإِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْه Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas berkata, Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdullah bin Abu As Safar dan Isma'il bin Abu Khalid dari Asy Sya'bi dari Abdullah bin 'Amru dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda: "Seorang muslim adalah orang yang Kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah " Dalam hadits ini, Rasulullah SAW. Mengajarkan tentang bagaimana akhlak seorang muslim terhada muslim yang lain. Dimana sa