Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Ke mana hilang janji & sumpah setia

Desi Nurhayati · Kota Bandung, Jawa Barat · Ke mana hilang janji & sumpah setia Menjadi hamba Rabb yang Esa Walau digoda indah dunia Mengapa kini hanya tinggal kata-kata Tenggelam dalam lumpur dosa Kembalilah Bernafas dalam hela syahadah Tidakkan jatuh langit menimpa kepala Jua tak kan retak hamparan Bumi yang enak dipijak Namun cukup sekali seru pemilikNya Seluruh semesta menyerah Sesungguhnya di akhir yang nyata Setiap nyawa kan kembali padaNya Dihimpun, dihitung, semua... Semat, utuh, apa yang diikrar Tika, jasad, dihembuskan nyawa hanya satu yang disembah Allah Subhanallah...Alhamdulillah...Allah...Allahuakhbar...Oh Ya Allah Subhanallah...Alhamdulillah...Allah...Allahuakhbar...Oh Ya Allah Tunduk dan pejamkanlah mata Rasa kan getaran kalimahNya Jadi nadi... dalam diri.... suci Semat, utuh, apa yang diikrar Tika, jasad, dihembuskan nyawa hanya satu yang disembah Allah Subhanallah...Alhamdulillah...Allah...Allahuakhbar...Oh Ya Allah Subhanallah..

Tidur ketika shalat Jumat merupakan hal yang dibenci

Tidur ketika shalat Jumat merupakan hal yang dibenci oleh para salaf. Seorang Ulama di kalangan tabi’in, Muhammad bin Sirin rahimahullah berkata : كانوا يكرهون النوم والإمام يخطب ويقولون فيه قولا شديدا. قال ابن عون: ثم لقيني بعد ذلك فقال: تدري ما يقولون؟ قال: يقولون مثلهم كمثل سرية أخفقوا “ Mereka (para sahabat) membenci orang yang tidur ketika imam sedang berkhutbah. Mereka mencela dengan celaan yang keras.” Ibnu Aun mengatakan, saya bertemu lagi dengan Ibnu Sirin. Beliau pun bertanya, “Apa komentar sahabat tentang mereka?” Ibn Sirin mengatakan, “ Mereka (para sahabat) berkata, orang semisal mereka (yang tidur ketika mendengarkan khutbah) seperti pasukan perang yang gagal. (tidak menang dan mendapatkan ghanimah).” [ Tafsir al-Qurthubi 18/117, Darul Kutub Al-Mishriyah, Koiro, cet.II, syamilah ]

Pertanda orang munafiq

"Pertanda orang munafiq ada tiga: 1.Apabila berbicara Berbohong, 2.Apabila berjanji Mengingkari Janjinya, 3.Apabila dipercaya berbuat Khianat. (H.R Bukhari Wa Muslim)

Jangan putus asa

Kirani Khatuma Azhkiya bersama Faiz Fathul Izza dan 22 lainnya . Jangan putus asa dgn usaha untk meraih ilmu yg sdang engkau mulai sesungguhnya perjalan ribuan mil di mulai dri satu langkah seorang anak yg brsemangat.. ^^

Tingkatan_tingkatan berilmu

Tingkatan_tingkatan berilmu menurut ibnu qudamah yaitu dalam: 1. Ilmu_ilmu dasar yaitu mengambil kunci_kunci ilmu (mukhtasharat), mengetahui dan menjaga ilmu t ersebut dengan mengamalkannya 2. Ushul Ilmu yaitu menjadikan ilmu sebagai pondasi dirinya dalam beragama 3. Fiqih yaitu memahami ilmu dan sumber_sumber yg membangun ilmu dan menjadikan pribadi yg teguh dengan ilmu itu yuk muhasabah, kita di tingkatan yg mana ..

Kajian Islam Versi terbaru ArRisalah Press

Nasihat Berpisah dgn Ramadhan.amr 40 menit yang lalu · Versi terbaru ArRisalah Press Unduh Unggah Revisi Mengenai Hari Raya.amr 41 menit yang lalu · Versi terbaru ArRisalah Press

HARI RAYA

Hari Raya adalah saat berbahagia dan bersuka cita. Kebahagiaan dan kegembiraan kaum mukminin di dunia adalah karena Tuhannya, yaitu apabila mereka berhasil menyempurnakan ibadahnya dan memperoleh pahala amalnya dengan percaya terhadap janji-Nya kepada mereka untuk mendapatkan anugerah dan ampunan-Nya. Allah Ta'ala berfirman: “Katakanlah dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (Yunus: 58). Sebagian orang bijak berujar: Tiada seorangpun yang bergembira dengan selain Allah kecuali karena kelalainnya terhadap Allah, sebab orang yang lalai selalu bergembira dengan permainan dan hawa nafsunya, sedangkan orang-orang yang berakal merasa senang degan Tuhannya. Ketika Nabi tiba di Madinah, kaum anshar memiliki dua hari istimewa, mereka bermain-main di dalamnya, maka Nabi bersabda: (( إِنَّ اللهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْرًا مِنْهُمَا: يَوْمَ الفِط

Teks Khutbah Idul Fitri: NASIHAT BERPISAH DENGAN RAMADHAN

Segala puji dan syukur patut kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pula atas Keagungan, Rahmat, Hidayah serta Inayahnya,, Kita selesai menunaikan berbagai amal sholeh di bulan ramadhan dan kembali merayakan idul fitri. Penulis teringat sebuah hadits bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jibril mendatangiku seraya berkata: “Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan, lantas tidak mendapatkan ampunan, kemudian mati maka ia masuk neraka, serta dijauhkan Allah dari rahmat-Nya.” Jibril berkata lagi: “Ucapkan amin”, maka kuucapkan, Amiin.” (HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah). Namun, Apabila seorang muslim melakukan berbagai faktor yang membuatnya mendapat ampunan dan tidak sesuatupun yang menjadi penghalang baginya, maka optimislah untuk mendapatkan ampunan. Allah Ta'ala berfirman: “Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman dan beramal shaleh, kemudian tetap di jalan yang benar.” (Thaha: 82). Yakni terus melakuk

Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya

Rouf BaniMuslim 12 mnt · YouTube · Ramadhan mubarok. Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai[nya].(QS. Yunus: 82) Maha benar AllOh dengan segala firman-Nya. Bismillah tawakaltu 'ala AllOh.... Walhamdulillahi rabbil 'alamin. 010 Yunus - Holy Qur'an with Indonesian Translation Beautiful Quran with beautiful scenes created by nature with translation in indonesian, malay language. Please remember to pay attention to… youtube.com

dua jihadun nafs

Ibnu Rajab rahimahullah dalam Lathoif Al Ma’arif berkata, “ Ketahuilah bahwa seorang mukmin di bulan Ramadhan memiliki dua jihadun nafs (jihad pada jiwa) yaitu jihad di siang hari dengan puasa dan jihad di malam hari dengan shalat malam. Barangsiapa yang menggabungkan dua ibadah ini, maka ia akan mendapati pahala yang tak hingga.”

Studi kasusnya terdapat pada surat Al Baqarah: 186

Yeni Siti Wahyuni bersama Fitri Yani dan 5 lainnya . Simak deh... walaupun agak panjang........ :-) Sekarang giliran kita bahas bentuk “singular”. Capcus yuks.., Studi kasusnya terdapat pada surat Al Baqarah: 186 وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” Bentuk singularnya ada pada kata: دَعْوَةَ , di sana ada huruf ةَ yang menyebabkan kata tersebut berbentuk tunggal. دَعْوَةَ berarti permintaan. It’s so beautifull guys. It means, Allah akan merespon doa kita meski kita hanya memanjatkan doa satu kali saja. Bayangkan, misalkan ada seseorang yang selama i

Menutup Aurat Sesuai Syari'at

Gambar
Fathanah Faqath bersama ArRisalah Press . 24 Juni pukul 14:22 ·

Ayat-ayat Cinta 2, Habiburrahman El Shirazy

"Terkadang apa yang kita tidak sukai ternyata baik dimata Allah, dan terkadang apa yang kita sukai tidak baik dimata Allah. Meskipun yang kita inginkan adalah kita meraih apa yang kita sukai dan sekaligus juga disukai Allah dan baik menurut Allah." (Ayat-ayat Cinta 2, Habiburrahman El Shirazy)

Tiga doa yang tidak ditolak

Gambar
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa dia berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَتُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ “Tiga doa yang tidak ditolak; doa orang tua terhadap anaknya, doa orang yang sedang berpuasa dan doa seorang musafir.” HR. Sunan Baihaqi, kitab Shalat Istisqa bab Istihbab Siyam Lil Istisqa’ 3/345. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Silsilah Shahihah No. 1797]

MEREKA MENUNGGU KETELADANAN DARIMU

. Manusia menunggu keteladanan darimu. Ada sebagian orang yang tidak bisa menyampaikan satu atau dua patah kata di depan orang banyak, namun keteladanan selalu nampak darinya. Mereka inilah yang orang-orang yang menjiwai ilmunya. Perilakunya selalu menjadi cermin bagi orang lain. Tindakannya selalu lebih berarti dari sekian banyak ceramah yang keluar dari hati-hati yang lalai. Ikhwaan.. Ilmu itu bukan soal banyaknya hafalan, namun apa yang la hir dari perilakumu itulah ilmu. Ilmu yang tak membuahkan amalan pada hakikatnya adalah bencana. Sebagian salaf berkata: "Kami bukanlah Fuqoha', kami hanya orang-orang yang menghafalkan hadits. Fuqoha' sejati adalah orang yang mengamalkan apa yang diketahuinya" (Inspirasi pagi bersama bersama Syaikh Dr. Muhammad Muhammd Al Mukhtar As Syinqity -via rekaman) Salin tempel: Ust Aan Chandra Thalib

Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah'?

Muhammad Salman Faris i Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, dia berkata: Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang dihisab pada hari Kiamat, maka ia akan disiksa." Aku bertanya, "Bukankah Allah berfirman 'Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah'?" Beliau menjawab, "Yang demikian bukanlah hisab, tapi itu hanyalah berdiri dihadapan Allah, karena barangsiapa yang diperiksa perhitungan amalnya pada hari Kiamat, dia akan di siksa." (HR. Muslim: 5122)

rekaman kajian

Mengenai Lailatul Qadar.amr 42 detik yang lalu · Versi terbaru ArRisalah Press Unduh Unggah Revisi Sebab2 Ampunan di bulan Ramadhan.amr sekitar satu menit yang lalu · Versi terbaru ArRisalah Press

JIHADDU NAFS.

Deddy Rahman Ada berbagai syahwat yang sering menggoda dalam jiwa manusia. Allah subhanahu wa ta’ala telah menjadikan jiwa manusia dalam Al-Qur’an dengan tiga Nafsu: -Nafsu Muthmainnah jiwa yang tenang,senantiasa dalam tha'at dan terpuji. -Nafsu Ammarah Bis-Suu’ membangkang dan menentang;durhaka yang selalu memerintahkan kepada maksiat,sungguh sifat tercela. -Nafsu Lawwamah jiwa galau sering bimbang dan gamang,kadang ta'at kadang maksiat,serta kerap mencela diri sendiri. Maka diperlukan jihadu nafs guna membersikan hati,bersihkan hati dengan mengendalikan diri dengan shaum,bukan sebatas menahan lapar dan dahaga. Dan tumbuhkan ma’rifah (mengenal Alloh), mahabbah (kecintaan terhadap Alloh), tawakkal, senantiasa kembali dan mengabdi hanya kepada Alloh." Fawaid 146-147, diterjemahkan dari al-Majmu’ul Qayyim min Kalam Ibnul Qayyim 110-111. Alloh subhanahu wa ta’ala juga membentuk jiwa manusia dalam Al-Qur’an dengan tiga sifat: -Nafsu Muthmainnah jiwa y

SEBAB-SEBAB AMPUNAN DI BULAN RAMADHAN

Dalam bulan Ramadhan, banyak sekali sebab-sebab turunnya ampunan. Di antara sebab-sebab itu adalah: 1.    Melakukan puasa di bulan ini. Rasulullah bersabda: ((مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ)) متفق عليه. “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah   lalu.” (Muttafaq alaih). 2.    Melakukan shalaat tarawih dan tahajjud di dalamnya. Rasulullah bersabda:   (( مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ)) متفق عليه. “Barangsiapa   melakukan shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu .” (Muttafaq alaih). 3.    Melakukan shalat dan ibadah di malam Lailatul Qadar. Yaitu pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Ia adalah malam yang penuh berkah, yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'anul Karim. Dan pada malam itu pula di