Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Download Audio Qur'an 1

02 belajar al-quran- mengenal qiroah sab'ah - syaikh abdul karim al-jazairi.mp3 muzammil-Sur - Qiyamah.mp3 Surah Abasa.mp3 Ash Shaff - Akram Al Aqami.mp3 senandung ayat suci wirda salamah ulya putri yusuf mansur.mp3 048 M shidiq - al fath.MP3 Al Hujurat - Dr Shawqy Hamed.mp3   066 At - tahrim - adel khalbany.mp3   081_Surah_At-Takweer_-_Yasser_Al-Failakawi.mp3 052 at thur - imad zuhair hafez.mp3   060 muhammad jibril - al mumtahanah.MP3   089 hanan atakki _. AL FAJR.mp3

Agar Jiwanya Bertaqwa & Berlindung dari Ilmu yang tidak Manfaat

اللهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَ وْلَاهَا، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا Ya Allah karuniakan ketakwaan pada jiwaku. Sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya, Engkau-lah Yang Menjaga serta Melindunginya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari Ilmu yang tidak manfaat, hati yang tidak khusyu, dan doa yang tidak diijabahi. (HR. Muslim 2722).

tawadhu' (merendah) kepada seorang yang masih muda

Berkata Abu Hatim bin Hibban Al Basty -rahimahullah; "ﺍﻟﻌﺎﻗﻞ ﺇﺫﺍ ﺭﺃﻯ ﻣﻦ ﻫﻮ ﺃﻛﺒﺮ ﻣﻨﻪ ﺳﻨًﺎ ﺗﻮﺍﺿﻊ ﻟﻪ ﻭﻗﺎﻝ ﺳﺒﻘﻨﻲ ﺇﻟﻰ ﺍﻹﺳﻼﻡ ، ﻭﺇﺫﺍ ﺭﺃﻯ ﻣﻦ ﻫﻮ ﺃﺻﻐﺮ ﺳﻨﺎ ﺗﻮﺍﺿﻊ ﻟﻪ ﻭﻗﺎﻝ ﺳﺒﻘﺘﻪ ﺑﺎﻟﺬﻧﻮﺏ ” "Seorang yang berakal adalah seorang yang jika melihat seseorang yang lebih tua darinya maka ia akan tawadhu' (merendah) kepadanya dan berkata; "ia telah mendahuluiku dalam keislaman". Dan jika ia melihat seorang yang masih muda maka ia akan tawadhu' (merendah) kepadanya dan berkata; "aku telah mendahuluinya dengan dosa-dosa".

Tajassus Menyadap Privasi Orang Lain (bagian ke 3)

Sahabat Mu'awiyah Radhiyallahu 'Anhu berkata, aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda: "Jika kamu mencari-cari keburukan-keburukan manusia berati kamu telah merusak mereka atau hampir merusak mereka". [HR. Abu Dawud, dll dengan sanad shahih]. Dalam riwayat lain Sahabat Mu'awiyah Radhiyallahu 'Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda: "Berpalinglah dari manusia. Tahukah kamu, jika kamu mencari-cari tuduhan yang belum tentu benar terhadap manusia berarti kamu telah merusak mereka atau hampir merusak mereka". [HR. Bukhari dalam "Adabul Mufrad", dll dengan sanad shahih]. Al-Munawi rahimahullah dalam kitabnya Faidhul Qadir menjelaskan hadits tersebut: "Maksudnya Berpalinglah dari manusia, jangan mencari-cari tahu keadaan privasi manusia dan jangan membahas tentang keburukan-keburukan mereka.. Tidakkah kamu tahu bahwa jika

Tajassus Menyadap Privasi Orang Lain (bagian ke 2)

Larangan dan Celaan Tajassus dalam As-Sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam sangat keras dalam melarang dan memperingatkan tentang tajassus ini dan menjelaskan bahwa tajassus bisa merusak persaudaraan dan menyebabkan putusnya hubungan serta pintu menuju rusaknya manusia. Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu berkata, telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam: "Berhati-hatilah kamu dari prasangka karena prasangka adalah pembicaraan yang paling berdusta dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.." [HR. Bukhari dan Muslim]. Sahabat Abu Barzah Al-Aslami Radhiyallahu 'Anhu berkata, telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam: "Wahai sekalian orang yang beriman dengan lisannya dan keimanan belum masuk ke dalam hatinya, janganlah kalian meng-ghibah kaum muslimin dan jangan pula mencari-cari keburukan mereka, karena sesungguhnya barang

Tajassus Menyadap Privasi Orang Lain

Abdullah Sholeh Hadrami 26 April pukul 20:06 ·   (bagian ke 1).. Tajassus maknanya adalah mencari keburukan dan aib orang lain dan mengungkap apa yang tertutup. Dewasa ini sering kita dapati seseorang menyadap telepon orang lain untuk mengetahui pembicaraannya atau menyadap internet orang lain untuk mengetahui apa saja yang dibuka. Bagaimana hukum perbuatan seperti ini? Para ulama telah memfatwakan bahwa tajassus semacam itu hukumnya adalah haram dan termasuk akhlak yang buruk. Larangan dan Celaan Tajassus dalam Al-Qur'an Allah berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha

bagi kalian surga

اُكْفُلُوا لِي بِسِتٍ أَكْفُلْ لَكُمْ بِالْجَنَّةِ, إِذَا حَدَّثَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَكْذِبْ, وَ إِذَا اؤْتُمِنَ فَلاَ يَخُنْ, وَ إِذَا وَعَدَ فَلاَ يُخْلِفْ, غُضُّوْا أَبْصَارَكُمْ, وَكُفُّوْا أَيْدِيَكُمْ, وَاحْفَظُوْا فُرُوْجَكُمْ . . “Berilah jaminan padaku enam perkara, maka aku jamin bagi kalian surga. Jika salah seorang kalian berkata maka janganlah berdusta, dan jika diberi amanah janganlah berkhianat, dan jika dia berjanji janganlah menyelisihinya, dan tundukkanlah pandangan kalian, cegahlah tangan-tangan kalian (dari menyakiti orang lain), dan jagalah kemaluan kalian.”[HR Ath-Tabrani 8018]

12 SIFAT SAHABAT SEJATI MENURUT IMAM AL-GHAZALI

Rumah Attaqy bersama Neneng Hasanah dan 3 lainnya . 1. Jika engkau berbuat bakti kepadanya, ia akan melindungimu. 2. Jika engkau rapatkan persahabatan dengannya, dia akan membalas baik persahabatanmu itu. 3. Jika engkau perlukan pertolongan daripadanya berupa wang dan sebagainya, ia akan membantumu. 4. Jika engkau menghulurkan sesuatu kebaikan kepadanya, ia akan menerima dengan baik. 5. Jika ia mendapat sesuatu kebajikan (bantuan) daripadamu, ia akan menghargai atau menyebut kebaikanmu. 6. Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik daripadamu, ia akan menutupnya. 7. Jika engkau meminta sesuatu bantuan daripadanya, ia akan mengusahakannya. 8. Jika engkau berdiam diri (kerana malu hendak meminta), ia akan menanyakan kesusahanmu. 9. Jika datang sesuatu bencana menimpa dirimu, ia akan meringankan kesusahanmu (membuat sesuatu untuk menghilangkan kesusahan itu). 10. Jika engkau berkata kepadanya, nescaya ia akan membenarkanmu. 11. Jika engkau merancangkan sesuatu, n

HAI CANTIK SELAMATKAN SUAMIMU DARI API NERAKA

Dian Hardiana Ar-Ramli 2 jam ·  قَالَ جَابِرٌ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: ((إِذَا أَحَدُكُمْ أَعْجَبَتْهُ الْمَرْأَةُ فَوَقَعَتْ فِي قَلْبِهِ فَلْيَعْمِدْ إِلَى امْرَأَتِهِ فَلْيُوَاقِعْهَا فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِي نَفْسِهِ)). berkata Jabir:Aku mendengar Nabi Saw bersabda:Jika salah seorang diantara kalian terpukau oleh seorang wanita,lalu terbesit keinginan dlm hatinya,maka segeralah lari kepada istrinya kemudian gaulila h dia,sebab itu akan menstabilkan jiwanya-HR.Muslim- Fiqh Hadits:1.Fitnah terbesar bagi laki2 adlh wanita.2.Laki2 tak bisa menghindari ketertarikan kpd wanita.3.istri dilarang menolak ajakan suami terlebih saat dia ingin menyelamatkan hatinya.4.kestabilan jiwa laki2 dari fitnah wanita tergantung istrinya. Faidah Hadits:1.Jagalah matamu hai laki2 agar hati dan farji terjaga.2.Hai istri,jagalah hati suamimu,jangan menolak ajakannya.3.Hai istri,jika kamu merasa berat melayani suamimu,maka berbagilah

Tafsir Isra' mi'raj

Mutiara Ar-Risalah Meningkatkan ketaqwaan umat berrisalah Juni 2014 Telah menjadi ijma’ (konsensus) bahwa Rasulullah di-isra’-kan dengan jasad dan ruhnya serta dalam keadaan sadar (bukan mimpi). Inilah pendapat yang benar sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas, Jabir, Anas ibn Malik, Umar ibn Khattab, Hudzaifah, Imam Ahmad ibn Hanbal, Imam ath-Thabari dan yang lainnya. Andaikata peristiwa Isra’ tersebut hanyalah sekedar mimpi, maka orang-orang kafir Quraisy tidak akan menentangnya dan peristiwa Isra’ tersebut tidak akan menjadi salah satu mukjizat Rasulullah yang terbesar. Mi’raj Kemukjizatan Mi’raj telah dinash secara jelas dalam hadits shahih, seperti yang diriwayatkan Imam Muslim. Adapun dalam al Qur’an tidak ada nash yang menyebutkan lafazh “Mi’raj”. Namun ada ayat yang menjelaskan kejadian tersebut. Firman Allah ta’ala dalam QS An-Najm 13-14 Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain ( yaitu) di Sidratil Mun

Penyebab perbuatan maksiat

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ أَقْبَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلَّا فَشَا فِيهِمْ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِينَ مَضَوْا َولَمْ يَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ إِلَّا أُخِذُوا بِالسِّنِينَ وَشِدَّةِ الْمَئُونَةِ وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ إِلَّا مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنْ السَّمَاءِ وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا وَلَمْ يَنْقُضُوا عَهْدَ اللَّهِ وَعَهْدَ رَسُولِهِ إِلَّا سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ فَأَخَذُوا بَعْضَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ. إبن ماجه “Dari Abdillah bin ‘Umar ia berkata : W

Tidak Ada Pacaran Islami...!

Gambar
  Para pemuda pemudi yang katanya punya ghirah terhadap Islam, yang aktif dalam organisasi Islam, training-training pembinaan keimanan dan kegiatan-kegiatan Islami lah yang hendak kita tuju. Mungkin karena kedangkalan terhadap ilmu-ilmu Islam atau terlalu mendominasinya hawa nafsu, mereka memunculkan istilah “pacaran Islami” dalam pergaulan mereka.  Menempelkan label Islami memang mudah. Namun ketika yang dilekati adalah hal-hal yang menyimpang dari ajaran Islam, maka perkaranya menjadi berat pertanggungjawabannya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur`an yang mulia: "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, agar Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, mudahan-mudahan mereka mau kembali ke jalan yang benar.” (Ar-Rum: 41) ‘ Alauddin Ali bin Muhammad bin Ibrahim Al-Baghdadi rahimahullahu yang masyhur dengan sebutan Al-Khazin men

doa orang yang dizalimi

Sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam : وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ "Takutlah kepada doa orang yang dizalimi, karena doanya tidak mempunyai dinding pembatas dengan Allah. " (Muttafaq Alaih)

Tujuh Dosa Terbesar

Dari Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu, Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ. قِيْلَ يَا رَسُوْلَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِيْ حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيْمِ وَأَكْلُ الرِّبَا وَالتَّوَلِّيْ يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلاَتِ الْمُؤْمِنَاتِ “Jauhilah tujuh (dosa) yang menghancurkan.” Ditanyakan, “Wahai Rasulullah, apa tujuh (dosa) yang menghancurkan itu?” Beliau menjawab, “Mempersekutukan Allah, berbuat sihir, membunuh jiwa yang Allah haramkan, kecuali (membunuh) dengan haq, memakan (harta yang diperoleh dengan cara) riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri pada hari pertempuran, dan menuduh perempuan suci, yang menjaga dirinya lagi beriman, (dengan perbuatan jelek).” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry dan Muslim]

taman-taman Surga

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْـجَنَّةِ فَارْتَعُوْا، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا رِيَاضُ الْـجَنَّةِ؟ قَالَ: حِلَقُ الذِّكْرِ. “Apabila kalian berjalan melewati taman-taman Surga, maka singgahlah dengan senang.” Para Shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud taman-taman Surga itu?” Beliau menjawab, “Yaitu halaqah-halaqah dzikir (majelis ilmu).” (HR Tirmidzi, no. 3510 dan lainnya)

Hasbunallah Wa Ni’mal Wakiil bag 3

Segala puji dan syukur patut kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pula atas Keagungan, Rahmat, Hidayah serta Inayahnya. “Hasbu na llah wa ni’mal wakiil” adalah tempat perlindungan seorang hamba tatkala dalam kondisi krisis yang parah, dalam kondisi yang sangat genting. Perkataan ini lebih kuat daripada kekuatan materi dan sebab-sebab duniawi. Perkataan ini adalah tempat bertumpu seorang muslim tatkala hartanya direbut, tatkala ia tak mampu untuk meraih haknya, tatkala sedikit pendukungnya, perkataan ini adalah penghiburnya tatkala musibah menerpa, bentengnya tatkala genting, yaitu tatkala ia mengucapkan perkataan ini dengan keyakinan yang kuat, karena ia meyakini bahwasanya “Laa haula wa laa quwwat a illa billah” (Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah). Maka jika seorang hamba ditimpa kesulitan, diliputi oleh musibah lalu ia berkata “Hasbiyallahu wa ni’mal wakiil” (cukuplah Allah penolongku dan sebaik-baik sandaran) maka hatinya akan terkosongkan dari