Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

*UMMAT DIAKHIR ZAMAN*

*TAHAJUDCALL* السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: يَتَقَارَبُ الزَّمَانُ وَيُقْبَضُ الْعِلْمُ وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ وَيُلْقَى الشُّحُّ وَيَكْثُُرُ الْهَرْجُ “Zaman akan saling mendekat, diangkatnya ilmu, munculnya berbagai fitnah, diletakkan kerakusan, dan banyaknya peperangan”. *(HR.Al-Bukhoriy no.989 & Muslim no.157)* Nabi-shollallahu alaihi wasallam- bersabda, إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ لَأَيَّامًا يَنْزِلُ فِيْهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ الْعِلْمُ “Sesungguhnya di depan hari kiamat ada hari-hari yang kejahilan diturunkan di dalamnya, dan ilmu diangkat”. *[HR. Al-Bukhoriy (6654)]* Banyak diantara agama, dan sunnah Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- yang dilalaikan orang pada hari ini sehingga terkadang menjadi sesuatu yang mahjur (ditinggalkan). Inilah yang pernah diisyaratkan oleh Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- ketika beliau bersabda dalam sebuah

Kelembutan dalam Rumah, Tanda Allah inginkan Kebaikan Bagi Keluarga

Gambar
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ( إِذَا أَرَادَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ بِأَهْلِ بَيْتٍ خَيْرًا أَدْخَلَ عَلَيْهِمُ الرِّفْقَ ) . رواه الإمام أحمد في مسنده (24427) ، وصححه الألباني في " صحيح الجامع الصغير " رقم (303) Rasulullah ﷺ bersabda, "Jika Allah azza wajalla menghendaki kebaikan bagi sebuah keluarga, Allah masukkan kepada mereka kelembutan" HR Ahmad dalam Musnadnya No. 24427 & dishahhihkan oleh al-Albani di Shahih al-Jami' ash-Shoghir No. 303. Tabiat anak-anak itu suka terhadap orang tua yg lembut dan sabar dalam membimbing dan mendidiknya, bukan dengan kemarahan dan teriakan. Semoga Allah memberikan taufiknya kepada kita agar bisa bersikap lembut terhadap orang-orang di sekitar kita dan kaum muslimin. ✍  Ustadz Abu Hatim Sigit

Ridha dan Senyum

Dengan keridhaan, terasa manis kehidupan. Dengan senyuman, terasa ringan permasalahan. Dengan istighfar, tertunaikan segala hajat. Dengan doa, terrealisasi hal yang dianggap mustahil. (dr Khalid al Jubair, Da’i di Kuwait, Dokter spesialis jantung)

HIKMAH MENJELANG PERGANTIAN TAHUN MASEHI

oleh: Ust Rozy Assalamu'alaikum wr wb.. Tadzkiroh / pengingat "TAHUN BARU BUKAN SESUATU YANG SPESIAL" 1. Yang spesial, bukan jam 12 malam, tapi 1/3 MALAM TERAKHIR. 2. Yang hebat, bukan menunggu detik-detik pergantian tahun, tp menunggu AZAN subuh di mesjid. *3.*Yang super, bukan begadang berpesta lalu tidur pagi, tapi tidur lebih awal dan BANGUN LEBIH AWAL (baca: subuh) dengan segar. 4. Yang membahagiakan, bukan menghambur-hamburkan harta dengan pesta pora, tapi SEDEKAH esok di pagi hari lalu dirutinkan di hari-hari selanjutnya. 5. Yang menjayakan, bukan ikut di keramaian acara tahun baru, tapi BERJAMAAH SUBUH. 6. Yang luar biasa, bukan mendeklarasikan harapan saat kembang api memuncak, tapi saat ALLAH turun ke langit bumi dan kita bisa memanjatkan doa pada-Nya. Baarakallahu Fiikum.

SIRAH NABAWIYAH (4)

Bismillaahirrahmaanirrahiim.. Masa Sebelum Nabi Dilahirkan Ada sebuah kasus yang terjadi pada saat itu. Masyarakat Arab yang dikatakan turunan asli, asalnya itu dari Yaman. Waktu itu tidak ada orang Arab selain di Yaman. Di Yaman dulu, ada sebuah bendungan yang sangat terkenal, namanya Ma’rib. Saddul Ma’rib . Saddul itu bendungan, Ma’rib itu nama kota atau lokasinya. Masyarakat (Yaman) zaman dulu luar biasa kehidupannya, sangat makmur, tentram. Tapi, karena mereka kufur terhadap nikmat Allah subhanahu wata’ala, maka akhirnya bendungan tersebut dihancurkan oleh Allah (Ini ada kisah tersendiri, disebutkan juga dalam alQur’an). Pada saat bendungan tersebut hancur, sumber kehidupan orang-orang Arab ini tidak ada lagi. Mulailah suku-suku Arab Asli ini keluar dari Yaman, untuk mencari lokasi yang ada airnya (***karena kalau tidak ada air, mereka tidak bisa hidup. Makanya Allah subhanahu wata’ala mengatakan dalam alQur’an “Kami menjadikan segala sesuatu itu, dari air, bisa hidup”. Kalau

KEPERCAYAAN ITU MAHAL KAWAN

Oleh Siswo Kusyudhanto Dalam sebuah kajian tentang bagaimana menjadi pengusaha Muslim yang sukses Ustadz Muhammad Arifin Badri ditanya seorang jamaah, "Ustadz ketimbang ngomong panjang lebar tentang menjadi pengusaha, lebih baik ustadz pinjamkan modal saja buat saya agar dapat saya gunakan memulai usaha, bagaimana ustadz?", mendengar itu ustadz berfikir sejenak lalu beliau berkata, " modal itu perkara mudah, kepercayaan itu sesuatu yang sulit didapat dan mahal", si jamaah tidak paham akan jawaban ini lalu bertanya lagi, "maksud ustadz bagaimana?".  Ustadz Muhammad Arifin Badri memjawab," coba tanyakan pada diri anda, apakah dipercaya oleh ayah anda sendiri?, apakah dia mau memberi modal kepada anda?", si jamaah menjawab, "ayah saya kurang percaya kepada saya", lalu ustadz menjawab, " nah itu masalahnya, jika ayah anda saja tidak percaya kepada anda bagaimana orang lain percaya kepada anda? Tentu lebih tidak percaya lagi kepada

📖 Syarat Sahnya Shalat (4)

🖌 Pelajaran Fiqih 📚 Dalil melakukannya secara berturut-turut (ketika berwudhu) adalah hadits:                  “Mulailah dengan apa yang Allah mulai dengannya.”4  Dalil muwalat adalah hadits mengenai seorang laki-laki yang meninggalkan bagian yang tidak terkena air.  Diriwayatkan bahwa suatu kali Nabi  melihat melihat seorang laki-laki yang meninggal-kan bagian yang tidak terkena air di kakinya seukuran keping dirham. Maka beliau memerintahkan  orang  itu  untuk  kembali  dan mengulang  wudhunya.5 Syarat  Kelima;  Bersih  dari  najis.  Ini  mewajibkan mengeluarkan  najis  dari  tiga  hal.  Dari  tubuh seseorang,  dari  pakaian  seseorang,  dan  dari  tempat shalat. Dalilnya  adalah  firman  Allah: “dan  pakaianmu  bersihkanlah,.”  (QS  al-Mudatsir [74]  :  4) ______ 4. Shahih, diriwayatkan oleh Imam Muslim dan An-Nasa’i. 5. Ibnu  Umar  meriwayatkan  dari  Abu  Bakar  dan  Umar  bahwa  mereka berkata,  “Pernah  datang  seorang  laki-laki  yang    telah  berwudhu,  

Tujuan kisah - kisah Alquran (bag terakhir)

[٢٢:١١، ٢٠١٧/١٢/٣٠] Abu ar-Risalah: 🖌 Muqaddimah Kisah Para Nabi g. Mengemukakan permusuhan kuno setan terhadap umat manusia di mana ia selalu menanti kesempatan untuk menyesatkannya. Kisah Nabi Adam as adalah sebuah contoh riil untuk hal ini. إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُم ْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ (6) } Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. Oleh karena itu musuhilah dia dan jangan menaati, karena dia selalu mencari kesempatan untuk menjatuhkan kamu, dan dia melihatmu, sedangkan kamu tidak melihatnya. Setan itu adalah musuh kalian yang terang, maka musuhilah setan itu oleh kalian dengan permusuhan yang keras. Tentanglah mereka dan dustakanlah mereka bila membujuk kalian untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran. {وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا

DARAH,HARTA DAN KEHORMATAN SESAMA MUSLIM HARAM BAGI MUSLIM.

حَدَّثَنَا دَاوُدُ يَعْنِي ابْنَ قَيْسٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ مَوْلَى عَامِرِ بْنِ كُرَيْزٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ التَّقْوَى هَاهُنَا وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنْ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ 'Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah menceritakan kepada kami Dawud yaitu Ibnu Qais dari Abu Sa'id budak 'Amir bin Kuraiz dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Janganlah kalian saling mendengki, saling membenci, dan saling memusuhi. Janganlah ada seseorang di antara kalian yang berjual b

ADAB SHADAQOH

Hendaknya bertekad shadaqoh semata-mata untuk mencari ridha Alloh. Bershadaqoh dengan harta miliknya yang paling dicintainya dari harta yang baik (halal), berdasarkan hadits: مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ وَلاَ يَقْبَلُ اللهُ إِلاَّ الطَّيِّبَ فَإِنَّ اللهَ يَقْبَلُهَا بِيَمِيْنِهِ ثُمَّ يُرَبِّيْهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّيْ أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ، حَتَّى تَكُوْنَ مِثْلَ الْجَبَلِ. “Barangsiapa yang bershadaqoh dengan sesuatu yang senilai dengan sebutir kurma dari usaha yang halal, sedangkan Alloh tidaklah menerima kecuali yang baik, maka Allah akan menerima shadaqahnya dengan tangan kanan-Nya kemudian mengembangkannya untuk pemiliknya seperti seorang di antara kalian membesarkan kuda kecilnya hingga shadaqah tersebut besar seperti gunung.” HR. Al-Bukhari no. 1410, Mus-lim no. 1014, Ahmad II/418 no. 9413, at-Tirmi-dzi no. 661, an-Nasa-i V/57, Ibnu Majah no. 1842 dan Ibnu Hibban no. 270. Menyembunyikan harta yang dishadaqohkan sebagaimana hadits: سَبْ

Ibrah Kisah Ashabul kahfi bag 2 (selesai)

[١١:٥٢، ٢٠١٧/١٢/٢٨] ‪‪‎+‎٦‎٢‎ ‎٨‎٥‎٦‎-‎٤‎٨‎٠‎٦‎-‎٧‎٣‎٩‎٠‬‬: Di dalam kisah ini terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah yang nyata. Di antaranya: 1. Walaupun menakjubkan, kisah para penghuni gua ini bukanlah ayat Allah yang paling ajaib. Karena sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai ayat-ayat yang menakjubkan yang di dalamnya terdapat pelajaran berharga bagi mereka yang mau memerhatikannya. 2. Sesungguhnya siapa saja yang berlindung kepada Allah, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala melindunginya dan lembut kepadanya, serta menjadikannya sebagai sebab orang-orang yang sesat mendapat hidayah (petunjuk). Di sini, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah bersikap lembut terhadap mereka dalam tidur yang panjang ini, untuk menyelamatkan iman dan tubuh mereka dari fitnah dan pembunuhan masyarakat mereka. Allah menjadikan tidur ini sebagai bagian dari ayat-ayat (tanda kekuasaan)-Nya yang menunjukkan kesempurnaan kekuasaan Allah dan berlimpahnya kebaikan-Nya. Juga agar hamba-hamba-Nya mengetahui b

Tipologi Manusia

Tipologi Manusia Menurut Imam Al Ghazaly: رجل يدرى ويدرى أنه يدرى; رجل يدرى ويدرى أنه لا يدرى ; رجل لا يدى ويدرى أنه لا يدى; ورجل لا يدرى ولا يدرى لا يدرى Raj ulun yadri wayadri annahu yadri; Rajulun yadri wala yadri annahu yadri; Rajulun laa yadri wa yadri annahu laa yadri ; Rajulun laa yadri walaa yadri annahu laa yadri. 1. Orang yg tahu dan tahu bahwa dirinya adalah orang tahu. (orang alim yg bersikap dan beramal sesuai ilmunya) 2. Orang yg tahu dan tidak tahu bahwa dirinya orang yg tahu. (orang alim tapi bertindak jahil) 3. Orang yg tdk tahu dn ia tahu bahwa dirinya memang tdk tahu.(orang jahil yg menyadari kebodohannya) 4. Orang tdk tahu dan ia tidak tahu bahwa dirinya memang tidak tahu (orang jahil yang merasa pinter). Jika dikaitkan dgn sikap manusia terhadap LGBT, maka: 1. Ada orang yg tahu bahayanya penyakit jiwa LGBT dan ia berusaha menjauhkan dirinya dn keluarganya dari penyakit yg amat dimurkai Tuhan itu; 2. Ada orang yg tahu bahayanya tapi ia bersikap masa bodoh bahk

Nasihat pentingnya Ilmu

Adab Penuntut Ilmu Dari 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu bahwasanya beliau apabila melihat para pemuda giat mencari ilmu, beliau berkata: "Selamat datang wahai sumber-sumber hikmah dan para penerang kegelapan. Walaupun kalian telah usang pakaiannya akan tetapi hati-hati kalian tetap baru. Kalian tinggal di rumah- rumah (untuk mempelajari ilmu), kalian adalah kebanggaan setiap kabilah." (Jaami' Bayaanil 'Ilmi wa Fadhlih, karya Al-Imam Ibnu 'Abdil Barr, 1/52) Yakni bahwasanya sifat mereka secara umum adalah sibuk dengan mencari ilmu dan tinggal di rumah dalam rangka untuk mudzaakarah (mengulang pelajaran yang telah didapatkan) dan mempelajarinya. Semuanya ini menyibukkan mereka dari memperhatikan berbagai macam pakaian dan kemewahan dunia secara umum demikian juga hal-hal yang tidak bermanfaat atau yang kurang manfaatnya dan hanya membuang waktu belaka seperti berputar-putar di jalan-jalan (mengadakan perjalanan yang kurang bermanfaa

"Menolong Seorang Muslim, adalah Amal Shalih yang Sangat Agung

Gambar
*ONE DAY ONE HADITS* Kamis, 28 Desember 2017/9 Rabiuts Tsani 1439 H. *"* عن أبى هريرة رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا، سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ، وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ، يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمِ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ، لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ _Dari Abu Hurairah ra. berkata, rasulullah SAW. bersabda : "Barangsiapa melepask

Risalah Shalat (1)

[٠٩:٥٦، ٢٠١٧/١٢/٢٨] Abu ar-Risalah: Pengertian  Shalat Secara  bahasa,  shalat  itu  bermakna  doa.  Shalat  dengan  makna doa  dicontohkan  di  dalam  Al-Quran  Al-Kariem  pada  ayat  berikut ini. Ambillah  zakat  dari  sebagian  harta  mereka,  dengan  zakat  itu  kamu membersihkan  dan  mensucikan  mereka  dan  shalatlah  (mendo'alah)  untuk mereka.  Sesungguhnya  shalat  (do'a)  kamu  itu  merupakan  ketenteraman jiwa  bagi  mereka.  Dan  Allah  Maha  Mendengar  lagi  Maha  Mengetahui. (QS.  At-Taubah  :  103)  Dalam  ayat  ini,  shalat  yang  dimaksud  sama  sekali  bukan  dalam makna  syariat,  melainkan  dalam  makna  bahasanya  secara  asli  yaitu berdoa. Adapun  makna  menurut  syariah,  shalat  didefinisikan  sebagai  : “serangkaian   ucapan  dan  gerakan  yang  tertentu  yang  dimulai dengan  takbir  dan  diakhiri  dengan  salam. Pensyariatan Shalat 1.  Dalil  dari  Al-Quran Allah  SWT  berfirman  di  dalam Alquran. Padahal  mereka  tidak  disuruh  kecu

MERUSAK AQIDAH ADALAH KEDZALIMAN YANG HAQIQI.

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ بْنِ قَعْنَبٍ حَدَّثَنَا دَاوُدُ يَعْنِي ابْنَ قَيْسٍ عَنْ عُبَيْدِ الل َّهِ بْنِ مِقْسَمٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اتَّقُوا الظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَاتَّقُوا الشُّحَّ فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حَمَلَهُمْ عَلَى أَنْ سَفَكُوا دِمَاءَهُمْ وَاسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah menceritakan kepada kami Dawud yaitu Ibnu Qais dari 'Ubaidillah bin Miqsam dari Jabir bin 'Abdullah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hindarilah kezhaliman, karena kezhaliman itu akan mendatangkan kegelapan pada hari kiamat kelak." Jauhilah kekikiran, karena kekikiran itu telah mencelakakan menghancurkan umat sebelum kalian yang menyebabkan mereka menumpahkan darah dan menghalalkan yang diharamkan. Muslim no. 4675 Kedzaliman man

Disaat orang lain disibukan dengan urusan akhirat ,,mempersiapkan untuk mati.

Kenapa masih sibuk dengan kesibukan kesenangan di dunia yang fana?? Hidup didunia hanya kehidupan sementara , dibandingkan dengan kehidupan akhirat hanya sekejap mata saja. Dan Allah juga mengingatkan bahwa kesenangan hidup dunia hanyalah kesenangan fatamorgana yang penuh kepalsuan dan tipuan. Banyak orang yang tidak menyadari tipu daya dunia ini mereka terpesona mengejar kesenangan hidup diunia dan tidak peduli dengan kehidupan akhirat yang lebih besar. Seluruh usaha dan tenaga dikerahkan untuk mendapatkan kekayaan dan kesenangan hidup didunia. Mereka meghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaan, kemuliaan dan kesenangan hidup didunia. Mereka tidak peduli dengan ancaman Allah, mereka tidak takut mempertanggung jawabkan semua perbuatannya di hadapan Allah, Karena mereka tidak yakin akan adanya kehidupan akhirat. Bagi mereka kehidupan itu hanya kehidupan dunia saja. Kita hidup kemudian mati dan berlalu begitu saja tanpa dituntut pertanggungan jawab. Mereka telah tertipu ol

Menguatkan dan Menjernihkan Hati

Barangsiapa yang menginginkan kejernihan hatinya hendaknya dia lebih mengutamakan Allah daripada menuruti berbagai keinginan hawa nafsunya. Hati yang terkungkung oleh syahwat akan terhalang dari Allah sesuai dengan kadar kebergantungannya kepada syahwat. Hancurnya hati disebabkan perasaan aman dari hukuman Allah dan terbuai oleh kelalaian. Sebaliknya, hati akan menjadi baik dan kuat karena rasa takut kepada Allah dan berdzikir kepada-Nya. (Al-Fawaid, Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah)

SEWA RAHIM / RAHIM TITIPAN

Gambar
KEPUTUSAN SIDANG DEWAN HISBAH Tentang بسم الله الرحمن الرحيم Dewan Hisbah Persatuan Islam dalam sidangnya yang ke 12 pada tanggal 27 Muharram 1416 H / 26 Juni M di Bandung, setelah : *MENDENGAR  :* 1. Pengarahan dari Ketua Umum PP. Persis Al-Ust. KHA. Latief Muchtar, MA 2. Makalah tentang Sewa Rahim / Rahim titipan yang disampaikan oleh Al-Ustadz Drs. H. Shiddiq Amien. *MEMPEHATIKAN  :* 1. Hasil sidang Dewan Hisbah tanggal 18 Ramadhan 1410 H / 14 April 1990 M tentang Bayi Tabung yang menyatakan : 1.1. Proses bayi tabung dengan spermatozoa dari suami dan ovum dari istrinya kemudian ditanamkan dalam rahim istrinya, karena alasan ma’qul hukumnya boleh (mubah) 1.2. Proses bayi tabung dengan spermatozoa dari suami dan ovum dari istrinya, kemudian ditanamkan bukan dalam rahim isrtinya, hukumnya haram. 1.3. Proses bayi tabung dengan spertatozoa dan ovum bukan dari pasangan suami istri, hukumnya haram. 2. Pembahasan dan argumentasi dari seluruh anggota sidang Dewan Hisbah k

GAGAL FOKUS DI PADANG MAHSYAR

 Hari kiamat pasti terjadi. Pada hari itu, Allah mengumpulkan seluruh manusia di padang Mahsyar. Keadaan manusia pada saat nanti yaitu tanpa alas kaki, tanpa selembar kain pun yang menempel di badan, dan dalam keadaan belum dikhitan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang shahih dari Abdullah bin Abbas, dia berkata, Rasulullah SAW menyampaikan khutbah dengan berdiri. Beliau bersabda, “Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan kepada Allah tanpa alas kaki, tanpa memakai selembar kain pun, dan dalam keadaan belum dikhitan. Sebagaimana firman Allah ‘Sebagaimana Kami memulainya pada kali pertama penciptaan, demikian pula Kami akan mengembalikannya’ (Al Anbiya [21]:104). Dan sesungguhnya manusia yang pertama kali akan diberi pakaian pada hari kiamat kelak adalah Ibrahim” HR. Bukhari no. 6045 dan Muslim no. 5104. Di dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan dari Aisyah, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Pada kiamat, umat manusia akan dikumpulkan di padan

Jaim di dunia nyata, tapi liar di dunia maya

Entahlah... . Tak bisa dipungkiri, itulah realita sebagian kita hari ini. Seorang ikhwan/akhwat yang bertahun-tahun ngaji, terlihat sangat menjaga pandangannya bila berpapasan dengan orang yang bukan mahramnya. Tapi diam-diam masih suka berbalas chating, saling bercanda melalui coment dengan orang yang bukan mahramnya. Kadang tak memberi coment, hanya membubuhkan emoticon yang jauh lebih buruk dari coment itu sendiri. Apakah hijab itu tidak berlaku di dunia maya..? Saya rasa kita masih ingat dengan firman Allah azza wa jalla yang berbunyi: “Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.” (Ghafir: 19) Mungkin ada yang berkata, "jangan terlalu ekstrim akh. Selama aman dari fitnah kan gak masaalah." Baiklah... "Bila engkau tak merasa malu, maka berbuatlah sesukamu" Cobalah menahan jari-jemari pada hal-hal yang tidak diperlukan. Hisab itu panjang, jadi tak usah diperpanjang lagi.. Barakallahu fiikum.. (Us

Jagalah Hati Kita

Al-Hafizh Ibnul Jauzi rahimahullah berkata : “Barangsiapa yang memperbaiki batinnya, maka akan tersebarlah keutamaannya yang banyak dan hati akan terus menebarkan kebaikannya. Maka hati-hatilah, jagalah batin kalian, karena jika batin telah rusak maka tidak akan bermanfaat lagi kebaikan amaliah yang tampak.”

Orang Yang Faqih

Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Sesungguhnya orang yang faqih itu adalah orang yang zuhud kepada dunia dan sangat memburu akhirat. Orang yang paham tentang agamanya dan senantiasa beribadah kepada Rabbnya. Orang yang berhati-hati sehingga menahan diri dari menodai kehormatan dan harga diri kaum muslimin. Orang yang menjaga kehormatan dirinya dari meminta harta mereka dan senantiasa mengharapkan kebaikan bagi mereka.”

Metode Menuntut Ilmu

Gambar
Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullah dalam kitabnya Hilyah Thalibil ‘Ilmi , menerangkan; bahwa ilmu itu ibadah. Maka harus memenuhi dua syarat ibadah, yaitu iklash dan mutaba’ah (sesuai dengan contoh rasulullah). Di antara metode dalam menuntut ilmu adalah sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam berikut. نضَّر الله امرأً سَمِع مقالتي فوَعَاها وحَفِظها وبَلَّغها، فرُبَّ حامل فِقْه إلى مَن هو أفقه منه، “Semoga Allah memberikan cahaya kepada wajah orang yang mendengarkan sabdaku lalu ia memahaminya lalu menghafalnya lalu menyampaikannya. Banyak orang yang menyampaikan ilmu kepada orang yang lebih paham darinya” (HR At-Tirmidzi). Hadits ini mutawatir. Hadits tersebut diriwayatkan oleh sekitar dua puluh orang sahabat. Perhatikanlah, Dalam hadits ini Nabi menyebutkan metode menuntut ilmu: 1. Mendengar. 2. Memahami. 3. Menghafal. 4. Menyampaikan. Oleh karena itu, sebagian ulama berkata, “Awal ilmu adalah husnul istimaa’, yaitu mendengar dengan baik. Mendengar akan lebi

Sebab – sebab pertolongan Allah bag 10

Meraih Kepemimpinan Islam berdasarkan Alquran                            Segala puji Allah yang telah memberikan rahmat, hidayah dan Inayah nya kepada kita semua.             Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: 'Aku mendengar Syaikhul Islam rahimahullah berkata: 'Dengan kesabaran dan keyakinan dicapai kepemimpinan dalam agama, kemudian dia membaca firman Allah : وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِئَايَاتِنَا يُوقِنُونَ   Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. (QS. as-Sajdah :24) .             Yaitu setelah mereka bersabar dalam menjalankan perintah-perintah Allah, meninggalkan larangan-larangan-Nya, membenarkan rasul-rasul-Nya, dan mengikuti petunjuk yang dibawakan oleh para rasul kepada mereka, maka jadilah di antara mereka pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk kepada kebenaran dengan perinta