Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Jangan Latah Mengikuti Kebiasaan Umat Lain (Peringatan Hari Ibu, Perayaan Tahun Baru, Perayaan Ulang Tahun & yang Lain)

Dari Ibnu Umar, Rosulullah ﷺ telah mengingatkan: من تشبه بقوم فهو منهم "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari kaum itu." (HR. Ahmad dan Abu Dawud Syaikh Al-Albani berkata "Hasan Shohih" dalam "Shohih Abi Dawud" 3401) Dari Abu Sa'id Al-Khudri, Rosulullah ﷺ juga mengingatkan:  لتتبعن سنن من كان قبلكم شبرا بشبر وذراعا بذراع حتى لو دخلوا جحر ضب لاتبعتموهم  قلنا: يا رسول الله ، اليهود والنصارى؟ قال: فمن! "Sungguh kalian benar-benar akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sampaipun jika mereka masuk ke lubang dhobb (kadal padang pasir) niscaya kalianpun akan mengikuti mereka.” Kami (para Shohabat) bertanya, “Wahai Rosulullah, apakah mereka itu Yahudi dan Nashoro?” Beliau menjawab, “Kalau bukan mereka siapa lagi!” (HR. Al-Bukhori 3269 dan Muslim 2669) Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafii menjelaskan: والمراد الموافقة في المعاصي والمخالفات لا في الكفر وفي هذا معجزة ظاهرة لر

Duduk Antara Dua Sujud dan Bacaannya.

KAIFIYAT SHALAT يَسْجُدُ وَيَقْعُدُ بَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ Hadits I عَنْ أَنَسٍ قَالَ مَا صَلَّيْتُ خَلْفَ أَحَدٍ أَوْجَزَ صَلَاةً مِنْ صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي تَمَامٍ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتَقَارِبَةً وَكَانَتْ صَلَاةُ أَبِي بَكْرٍ مُتَقَارِبَةً فَلَمَّا كَانَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ مَدَّ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ قَامَ حَتَّى نَقُولَ قَدْ أَوْهَمَ ثُمَّ يَسْجُدُ وَيَقْعُدُ بَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ حَتَّى نَقُولَ قَدْ أَوْهَمَ dari Anas dia berkata, "Belum pernah aku shalat di belakang seseorang yang lebih ringkas shalatnya daripada shalat Rasulullah Saw. dengan kesempurnaannya. Shalat beliau adalah saling berdekatan (durasinya antara satu rukun dengan rukun lainnya), dan shalat Abu Bakar adalah saling berdekatan (durasinya antara satu rukun dengan rukun lainnya). Lalu ketika Umar mengimami, maka di

DISINILAH TEMPATNYA

** Jika hanya mencari kenikmatan Dunia, jelas disini bukanlah tempatnya. Tapi jika mencari hal yg Allah Ridhoi, bahkan di nilai bisa mendapatkan Predikat Sebaik-baik Hamba  menurut penilaianNya, insya allah disini ada jalan menuju predikat penilaian tsbt. Jika kita belum mampu mensedekahkan harta wakaf, yang di kemudiannya menjadi investasi yg akan terus mengalir pahalanya sampai kematian kita, maka syi'arkanlah ilmu yg kita miliki, karena invest yg akan terus mengalir sampai kematian kita bukanlah hanya shodaqoh jariyah seperti wakaf, melainkan juga  ilmu yg bermanfa'at, yg bisa di jadikan invest yg terus mengalir pahala sampai kematian kita. DAN.... Disini ada jalan, ada lapak untuk menanam invest yg akan terus kita rasakan pahalanya sampai kematian kita, melalui syi'ar ilmu Semakin banyak orang yg merasakan manfa'at ilmu yg kita syi'ar, jelas maka akan semakin besarlah pahala yg akan kita rasakan yg bahkan akan terus mengalir sampai kematian kita. Dan lagi

Berdalil dengan Ayat Al-Qur'an Membolehkan Ucapan Selamat Natal (?)

Bolehkah mengucapkan "selamat natal" berdasarkan surat Maryam ayat 33, "Dan keselamatan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku”? Jawab: Tidak setiap orang yang menukil dalil Al-Qur'an was Sunnah pasti benar menurut syariat. Boleh jadi dalilnya shohih akan tetapi istidlalnya (cara pendalilannya) salah atau batil. Karena standar kebenaran dalam memahami dalil adalah merujuk kepada keterangan para shohabat Nabi dan ijma' para Ulama. Nabi ﷺ telah mengingatkan: فإنه من يعش منكم فسيري اختلافا كثيرا فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين عضوا عليها بالنواجذ وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل بدعة ضلالة "Barangsiapa yang masih hidup sepeninggalku, maka dia akan melihat perselisihan yang banyak, maka wajib atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku (cara beragamaku) dan sunnah (cara beragama) para Khulafa’urrosyidin Al-Mahdiyyin sepeninggalku, gigitlah ia (sunnah-sunnah itu) dengan gigi-gigi gerahammu, dan hati-hatilah kalian dari perkara yang baru da

Murid Lamban yang jadi Imam Besar

** Barangkali setiap orang yang mempelajari mazhab Imam Asy Syafi’i tidak ada yang tidak kenal dengan murid beliau yang bernama Rabi’ bin Sulaiman Al Muradi. Beliau adalah salah seorang murid terbesar Imam Asy Syafi’i. Rabi’ mendapatkan rekomendasi istimewa dari Imam Asy Syafi’i sebagai perawi kitabnya. Keulamaannya diakui oleh seluruh orang. Dengan itu beliau berhak menyandang gelar Imam. Terdapat 200 orang murid brilian yang berguru kepada Rabi’ bin Sulaiman, yang menjadi generasi pewaris ilmu Imam Asy Syafi’i. Beliau dikaruniai umur yang panjang, sampai 96 tahun. Dilahirkan pada tahun 174 H dan meninggal pada tahun 270 H. Beliau meninggal 66 tahun setelah Imam Asy Syafi’i wafat. Masa yang cukup lama itu beliau habiskan untuk menyebarkan ilmu gurunya. Imam As Subky di dalam kitab Tabaqat Asy Syafi’iyyah Al Kubra, menuliskan bahwa di awal belajar kepada Imam Asy Syafi’i beliau bukanlah seorang yang cerdas. Bahkan bisa dikatakan murid yang sangat lamban. Bagaimana tidak, dalam sat

Abu Syibrin & Ummu Syibrin

Syaikh Al-'Allamah Bakr Abu Zaid berkata, "Waspadalah jangan engkau menjadi Abu Syibrin! Sungguh telah dihikayatkan: العلم ثلاثة أشبار من دخل في الشبر الأول تكبر ومن دخل في الشبر الثانى تواضع ومن دخل في الشبر الثالث علم أنه ما يعلم “Ilmu itu ada tiga syibrin (jengkal), barangsiapa yang masuk jengkal pertama maka ia menjadi sombong, siapa saja yang masuk jengkal kedua dia menjadi tawadhu’ (rendah hati), dan siapa saja yang masuk jengkal ketiga maka dia menyadari bahwa dirinya belum mengetahui apa-apa.” (Hilyah Tholibil ‘Ilmi hal. 79) Para Ulama juga menjelaskan, bahwa "Abu Syibrin" adalah orang yang baru belajar setahap ilmu lalu dia tinggalkan tahapan berikutnya karena menyangka dirinya telah berilmu dan kemudian berfatwa, mendebat, menuduh siapa saja yang menyelisihinya hanya dengan modal sejengkal ilmu yang dimilikinya. Perbuatan seperti ini termasuk ujub (bangga diri) dan kesombongan. Seyogyanya para penuntut ilmu bersabar dalam tholabul ilmi hingga gurunya m

MUKJIZAT TERBELAHNYA BULAN

Peristiwa terbelahnya bulan adalah di antara mukjizat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mukjizat ini adalah jawaban atas tantangan orang-orang kafir Quraisy. Bagaimana peristiwa ini bisa terjadi? Simak kisahnya berikut ini. Alquran Lebih Ajaib Dibanding Terbelahnya Bulan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang yang sangat menginginkan agar kaumnya mendapatkan hidayah. Beliau juga adalah orang yang paling semangat agar mereka selamat dari adzab Allah. Walaupun beliau tahu kisah umat-umat terdahulu. Bagaimana para rasul didustakan. Dan bagaimana akhir dari orang-orang yang mendustakan peringatan para rasul-rasul tersebut. Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma mengatakan, ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻗُﺮَﻳْﺶٌ ﻟِﻠﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺍﺩْﻉُ ﻟَﻨَﺎ ﺭَﺑَّﻚَ ﺃَﻥْ ﻳَﺠْﻌَﻞَ ﻟَﻨَﺎ ﺍﻟﺼَّﻔَﺎ ﺫَﻫَﺒًﺎ ﻭَﻧُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﻚَ ﻗَﺎﻝَ ﻭَﺗَﻔْﻌَﻠُﻮﻥَ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻧَﻌَﻢْ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺪَﻋَﺎ ﻓَﺄَﺗَﺎﻩُ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞُ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺇِﻥَّ ﺭَﺑَّﻚَ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻳَﻘْﺮَﺃُ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡَ ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ ﺇِﻥْ ﺷِﺌْﺖَ ﺃ

Mengangkat tangan ketika Berdo'a

Pada asalnya mengangkat tangan ketika berdoa hukumnya sunnah dan merupakan adab dalam berdoa. Dalil-dalil mengenai hal ini banyak sekali hingga mencapai tingkatan *mutawatir ma’nawi*. . Diantaranya hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan dengan sanad yang shohih baik secara marfu’ maupun mauquf berkata, “Berdoa untuk meminta sesuatu adalah dengan cara engkau mengangkat kedua tanganmu sejajar dengan pundak, adapun kalau saat beristighfar maka engkau mengisyaratkan dengan satu jari, adapun kalau meminta sesuatu dalam keadaan sangat kepepet maka engkau angkat semua tanganmu keatas.” (HR. Abu Dawud : 1489, Thabrani dalam kitab du’a : 208, dishahihkan oleh Imam Al Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud : 1321) . Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda: “Sesungguhnya Allah itu sangat pemalu dan Maha Pemurah. Ia malu jika seorang lelaki mengangkat kedua tangannya untuk berdoa kepada-Nya, lalu Ia mengembalikannya dalam keadaan kosong dan hampa” (HR. Abu Daud 1488, At Tirmid

Rosulullah ﷺ Lebih Dicintai dari Manusia Seluruhnya

Dari Anas bin Malik bahwa Rosulullah ﷺ bersabda: لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من والده وولده والناس اجمعين “Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih dia cintai daripada orangtuanya, anaknya dan manusia seluruhnya.” (HR. Al-Bukhori 15 dan Muslim 44) Wajib bagi setiap muslim setelah mencintai Allah mencintai Nabi-Nya Muhammad ﷺ. Kecintaan kepada beliau termasuk mahabbah diniyyah (kecintaan karena agama) bukan mahabbah thobi'iyyah (kecintaan tabiat). Melalui dakwah beliau ﷺ Allah mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya, dari syirik menuju tauhid, dari kezaliman menuju keadilan, dari kejahilan dan kesesatan menuju ilmu dan pemahaman. Syaikh Al-'Allamah Abdurrohman bin Hasan berkata, "Tidaklah beriman dengan keimanan yang wajib yakni keimanan yang sempurna sehingga dia mencintai Nabi ﷺ melebihi orangtuanya, anaknya, bahkan manusia seluruhnya. Keimanan yang wajib itu tidak akan terealisasi hingga dia mencintai Rosulullah ﷺ melebihi dirin

Mogok Kendaraan

  *. Sebagian generasi pendahulu yang shalih berkata, إِنِّيْ  َلأَعْصِي اللَّهَ فَأَعْرِفُ ذَلِكَ فِي خُلُقِ امْرَأَتِيْ وَدَابَّتِيْ "Sungguh, ketika bermaksiat kepada Allah, aku mengetahui dampak buruknya ada pada perilaku istri maupun keadaan tungganganku.." Demikianlah yang selayaknya dilakukan.. Introspeksi diri bukan malah mencela memaki.. Suatu ketika unta salah seorang sahabat Nabi terjatuh. Lantas ia berkata, “Celakalah setan” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda, Janganlah engkau berucap ‘celaka setan’ Sebab ketika engkau mengucapkan itu maka setan akan membesar, hingga seukuran rumah. Lalu setan akan berbangga diri seraya berucap, ‘ia jatuh karena kekuatanku' وَلَكِنْ قُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَصَاغَرَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الذُّبَابِ Akan tetapi ucapkanlah, ‘Bismillah' Karena apabila engkau mengucapkan kalimat (bismillah), setan akan mengecil hingga seperti lalat. (Shahih, HR. Ahmad 21133, Abu Daud 4984) Hal

Kiamat telah dekat

Kapan terjadinya hari kiamat sudah seringkali diramalkan. Entah sudah berapa kali hari kehancuran dunia itu diprediksi. Namun sekian banyak itu pula ramalan yang diracik sejumlah pemuka sekte Kristen, para ”peramal kondang” seperti Nostradamus, dan sejumlah fisikawan (pakar sains), tak pernah terbukti. Di belakang kita saat ini, juga masih ada sederet ramalan tentang kiamat seperti kalender bangsa Maya (2012), tumbukan Planet X/Nibiru (2053), versi Isaac Newton (2060), dan masih banyak lagi. Dari ramalan yang tak berdasar hingga yang dibumbui dengan perhitungan-perhitungan sains. Sebagai muslim, kita tentu meyakini, hari kiamat tidaklah pernah dapat diprediksi kapan terjadinya karena merupakan rahasia Allah l yang tidak diketahui siapa pun, bahkan termasuk Rasulullah n sendiri. Namun demikian, kita masih bisa mengetahui dekat atau tidaknya kedatangan hari kiamat dengan melihat tanda-tandanya (baik tanda-tanda kecil maupun besar) yang diberitakan Allah l dalam Al-Qur’an maupun yang dis

Kiamat telah dekat

Kapan terjadinya hari kiamat sudah seringkali diramalkan. Entah sudah berapa kali hari kehancuran dunia itu diprediksi. Namun sekian banyak itu pula ramalan yang diracik sejumlah pemuka sekte Kristen, para ”peramal kondang” seperti Nostradamus, dan sejumlah fisikawan (pakar sains), tak pernah terbukti. Di belakang kita saat ini, juga masih ada sederet ramalan tentang kiamat seperti kalender bangsa Maya (2012), tumbukan Planet X/Nibiru (2053), versi Isaac Newton (2060), dan masih banyak lagi. Dari ramalan yang tak berdasar hingga yang dibumbui dengan perhitungan-perhitungan sains. Sebagai muslim, kita tentu meyakini, hari kiamat tidaklah pernah dapat diprediksi kapan terjadinya karena merupakan rahasia Allah l yang tidak diketahui siapa pun, bahkan termasuk Rasulullah n sendiri. Namun demikian, kita masih bisa mengetahui dekat atau tidaknya kedatangan hari kiamat dengan melihat tanda-tandanya (baik tanda-tanda kecil maupun besar) yang diberitakan Allah l dalam Al-Qur’an maupun yang di

Doa Perlindungan

Fawaid At Tauhid Doa Perlindungan Dari Saad bin Abi Waqqash radhiyallahu‘anhu,dari Khaulah binti Hakim al-Sulamiah radhiyallahu‘anhā bahwa-sanya beliau mendengar Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam bersabda,“Apabila salah seorang diantara kalian turun (singgah) disuatu tempat (persinggahan seperti rumah dsb.) maka hendaknya membaca; ﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻜَﻠِﻤَﺎﺕِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﺘَّﺎﻣَّﺎﺕِ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّ ﻣَﺎ ﺧَﻠَﻖَ Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari keburukan (segala) makhluk ciptaan-Nya. ’(Ji-ka ia mengucapkannya) maka sungguh tidak ada sesuatupun yang (mampu) mencelakakannya hingga dia pergi darinya.”(HR Malik, Ahmad, al-Bukhari,Muslim dan ini adalah lafaznya (Muslim), al-Tirmidzi, dan al-Nasa’i) Faedah hadis: 1.Khaulah binti Hakim al-Sulamiah adalah seorang sahabiah (wanita sahabat Nabi) yang salihah,istri dari Sahabat Usman bin Madh’un seorang lelaki yang saleh;radhiyallahu ‘anhumā. 2.Makna kalimat-kalimat Allah yang sempurna,Imam anNawawi rahimahullah berkata,“Ma

CINTAILAH ALLAH MENGATASI SEGALA-GALANYA.

● Adalah tidak wajar hatimu dipenuhi dengan kecintaan kepada seseorang dan memuliakannya melebihi cintamu kepada Allah. ● Sepertimana seseorang mukmin mengetahui dengan penuh yakin bahawa Allah tidak menyerupai sesiapa pun sama ada pada zatnya, sifatnya, nama-namanya, kata-katanya mahupun perbuatannya, begitulah juga keadaannya hati orang-orang yang soleh yang kecintaan mereka kepada Allah tidak menyerupai cinta mereka kepada perkara-perkara lain yang mereka cintai. ● Tiada sesuatu pun yang akan bertakhta di hati mereka melebihi kecintaan mereka kepada Allah. Sumber : Facebook Asy-Syeikh Soleh al-Mughamisi hafizahullah. "Ya Allah, kurniakanlah kepada kami cinta dan kasih kepada-Mu melebihi daripada segala-galanya."

Perkara hari kiamat dan tanda-tandanya adalah ghaib

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﻋِﻠْﻢُ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔِ ﻭَﻳُﻨَﺰِّﻝُ ﺍﻟْﻐَﻴْﺚَ ﻭَﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻣَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺣَﺎﻡِ ۖ ﻭَﻣَﺎ ﺗَﺪْﺭِﻱ ﻧَﻔْﺲٌ ﻣَﺎﺫَﺍ ﺗَﻜْﺴِﺐُ ﻏَﺪًﺍ ۖ ﻭَﻣَﺎ ﺗَﺪْﺭِﻱ ﻧَﻔْﺲٌ ﺑِﺄَﻱِّ ﺃَﺭْﺽٍ ﺗَﻤُﻮﺕُ ۚ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋَﻠِﻴﻢٌ ﺧَﺒِﻴﺮٌ Arab-Latin: Innallāha 'indahụ 'ilmus-sā'ah, wa yunazzilul-gaīṡ, wa ya'lamu mā fil-ar-ḥām, wa mā tadrī nafsum māżā taksibu gadā, wa mā tadrī nafsum bi`ayyi arḍin tamụt, innallāha 'alīmun khabīr Terjemah Arti: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Tafsir: An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi Telah jelas, bahwa ilmu Allah meliputi yang gaib dan yang tampak, yang zahir (tampak) maupun yang batin (