Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Kisah Nabi Adam (17)

📚 Materi Shahih Kisah Para Nabi  ▶  📖 *pertemuan Adam dan Hawa*  Ibnu Abbas dan sekelompok sahabat Nabi meriwayatkan bahwa", ketika Iblis diusir dari surga dan Adam ditampung di dalamnya, Adam sendirian di surga dan tidak memiliki pasangan dari siapa ia bisa mendapatkan ketenangan. Ia tidur selama beberapa waktu dan ketika ia terbangun, ia melihat seorang wanita yang telah dibuat Allah dari tulang rusuknya. Kemudian dia bertanya, "Siapa kau? Dia menjawab, "Seorang wanita" Dia bertanya: "Mengapa engkau diciptakan?" Dia menjawab: "Agar engkau bisa menemukan ketenangan dalam diriku." Para malaikat, berusaha untuk mengetahui sejauh mana pengetahuannya, bertanya kepadanya: "Siapa namanya, wahai Adam?" Dia menjawab, "Hawa" Mereka bertanya "Mengapa ia dinamakan demikian?" Dia menjawab, "Karena ia diciptakan dari sesuatu yang hidup. " Muhammad Ibnu Ishaq dan Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Hawa diciptakan da

*KETIKA RASA FUTUR MENGHINGGAPI*

Terkadang rasa futur dan malas datang menghinggapi kita. Malas dan terasa berat melangkahkan kaki menghadiri majelis ilmu, kajian ilmiah yang di dalamnya dibahas ayat-ayat Allah Tabaraka wa Ta'ala dan sunnah nabi 'alahis salam.  Saudara saudariku, Rahimakumullah... Alhamdulillah kita tidak kekurangan waktu, Tidak kekurangan guru yang bersedia mengajari, Tidak pula kekurangan buku dan berbagai sarana yang telah dimudahkan oleh Allah Ta'ala untuk meraih ilmu agama. Akan tetapi yang masih kurang dari diri kita adalah ketaqwaan dan kejujuran kita kepada Allah rabbul 'alamin serta semangat juang dalam menuntut ilmu agama.  Mari sejenak menyimak semangat para ulama terdahulu dalam menuntut ilmu. Semoga dengannya bisa membangkitkan kita dari rasa futur yang masih melekat.  الحافظ ابن مندة، أبو عبد الله، محدث الإسلام، رحل في طلب العلم وعُمُره عشرون سنة ورجع وعُمُره خمس وستون سنة. وكانت رحلته خمساً وأربعين سنة. قال الذهبي: ولم أعلم أحداً كان أوسع رحلةً منه. منه مع

Hukum Adzan (2)

📚 Pelajaran Fiqih  📖 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda : “Tidak ada tiga orang di satu desa yang tidak ada adzan dan tidak ditegakkan pada mereka shalat, kecuali setan akan memangsa mereka.” [HR. Ahmad]  hadits Malik bin Al Huwairits : “Aku mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersama beberapa orang dari kaumku, kemudian kami tinggal di sisinya selama 20 hari. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam seorang yang dermawan dan sangat lemah lembut. Ketika Beliau melihat kerinduan kami kepada keluarga, maka Beliau berkata : “Pulanglah kalian dan tinggallah bersama mereka, dan ajarilah mereka (agama Islam) serta shalatlah kalian. Apabila datang waktu shalat, maka hendaklah salah seorang dari kalian beradzan. Dan orang yang paling dituakan mengimami shalat kalian”. [HR Al Bukhari dalam Shahih-nya, Kitab Al Adzan]  Demikian pendapat yang dirajihkan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Syaikh Ibnu Al Utsaimin Syaikh Al Albani mengatakan : “Sungguh, pendap

Hukum-Hukum Adzan dan Iqamah

1. Jika menjamak dua shalat maka cukup satu kali adzan berbeda dengan iqamah yang dianjurkan pada setiap shalat.  2. Jika telah dikumandangkan iqamah namun shalat dilaksanakan agak terlambat maka tidak perlu mengulangi iqamah.  3. Hendaknya seorang muadzin berupaya untuk menghindari kekeliruan dalam dalam adzan, seperti: A. Ucapan Allahu akbar dengan nada tanya  B. Ucapan Allahu akbaar dengan memanjangkan huruf baa  C. Ucapan Allahu wa akbar dengan menambahkan huruf waw  4. Jika telah dilantunkan iqamah maka seseorang tidak dibenarkan melaksanakan shalat sunnah. Namun jika ia sedang melaksanakan shalat sunnah lalu sang muadzin melantunkan iqamah maka ia boleh menyelesaikan shalat sunnahnya jika hampir selesai, namun jika masih lama maka dianjurkan untuk berhenti dan bergabung dengan jamaah lain.  5. Dibenarkan adzan yang dikumandangkan oleh anak kecil yang telah mumayyiz.  6. Dianjurkan untuk mengumandangkan adzan dan iqamah jika hendak melaksanakan shalat yang tertingga

PENJELASAN KITAB MANHAJUS SALIKIN [1]

📚 Pelajaran Fiqih 📖 ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ ﺷـﺮﺡ ﻣﻨﻬﺞ ﺍﻟﺴـﺎﻟﻜﻴﻦ  ﻭﺗﻮﺿﻴﺢ ﺍﻟﻔﻘﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻟﻠﻌﻼﻣﺔ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﻦ ﻧﺎﺻﺮ ﺍﻟﺴﻌﺪﻱ  1376 ﻫـ . ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ  ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﺃﺟﻤﻌﻴﻦ  ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ : ﻓﻬﺬﺍ ﺷﺮﺡ ﻛﺘﺎﺏ ﻣﻨﻬﺞ ﺍﻟﺴﺎﻟﻜﻴﻦ ﻓﻲ ﺗﻮﺿﻴﺢ ﺍﻟﻔﻘﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻟﻠﻌﻼﻣﺔ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺴﻌﺪﻱ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ،  ﻗﻤﺖ ﺑﺸﺮﺣﻪ ﻓﻲ ﻣﺪﻳﻨﺔ ﺭﻓﺤﺎﺀ ﺿﻤﻦ ﺍﻟﺪﻭﺭﺓ ﺍﻟﻌﻠﻤﻴﺔ ﺍﻷﻭﻟﻰ ﺍﻟﺘﻲ ﺃﻗﺎﻣﻬﺎ ﻣﻜﺘﺐ ﺍﻟﺪﻋﻮﺓ ﻭﺍﻹﺭﺷﺎﺩ ﺑﺮﻓﺤﺎﺀ .  ﺃﺳﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ ﺃﻥ ﻳﺮﺯﻗﻨﺎ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﻨﺎﻓﻊ ،  ﻭﺍﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ ﺃﺧﻮﻛﻢ ﺳﻠﻴﻤﺎﻥ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﻟﻠﻬﻴﻤﻴﺪ ﺍﻟﺴﻌﻮﺩﻳﺔ – ﺭﻓﺤﺎﺀ ﺍﻟﻤﻮﻗﻊ ﻋﻠﻰ ﺍﻻﻧﺘﺮﻧﺖ – ﻣﺠﻠﺔ ﺭﻳﺎﺽ ﺍﻟﻤﺘﻘﻴﻦ 💻 www.almotaqeen.net *********************************************************  ▶ Pengantar Penerjemah :  1. Tulisan ini sebagai alih bahasa. 2. Kami runtutkan penisbahan surat dan ayat. 3. Kami runtutkan penghukuman hadits kepada Syaikh al Albani; kecuali hadits yang dikeluarkan dalam Sahihain.  4. Kami berikan komentar pada catatan kaki sebagai tambahan faidah.  ********************************

Pendahuluan Al Muyassar

📚 Tafsir Al Muyassar  📖 Kitab Tafsir Al-Muyassar Kitab At Tafsir al Muyassar ini adalah sebuah tafsir terbitan dari Mujamma’al-Malik Fahd Lithiba’ah al-Mushhaf asy-Syarif -Lembaga yang berkedudukan di Madinah al-Munawwarah- yang telah mencetak jutaan Mushhaf al-Qur`an beserta terjemahnya ke dalam berbagai bahasa dunia untuk disebarkan ke seluruh dunia. Kitab Tafsir ini disusun oleh kumpulan Pakar Tafsir di bawah bimbingan Syaikh Sholih bin Abdul ‘Aziz Aalu Asy Syaikh. Terkhusus Kitab at-Tafsir al-Muyassar ini, sudah banyak pujian dan sanjungan terhadap buku ini, baik dari kalangan thullab ‘ilm (penuntut ilmu syar’i) maupun dari kalangan para ahli tafsir. Inilah salah satu tafsir kontenporer, Tafsitr Al Quran Al Muyassar yang hadir pada abad 14 Hijriah memperbanyak khazanah pustaka tafsir Al Quran yang tetap merujuk pada tafsir yang difahami generasi Salaf, sebuah tafsir Al Quran yang ringkas, mudah difahami orang awam sekalipun.  ▶ Kewajiban belajar Tafsir Al-Qur`an adalah Fir

MAKNA SYAHADATAIN, RUKUN, SYARAT, KONSEKUENSI, DAN YANG MEMBATALKANNYA

Oleh; Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah bin Fauzan ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ PERTAMA: MAKNA SYAHADATAIN [A]. Makna Syahadat ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ “Laa ilaaha illallah” Yaitu beri’tikad dan berikrar bahwasanya tidak ada yang berhak disembah dan menerima ibadah kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala, menta’ati hal tersebut dan mengamalkannya. La ilaaha menafikan hak penyembahan dari selain Allah, siapa pun orangnya. Illallah adalah penetapan hak Allah semata untuk disembah. Jadi makna kalimat ini secara ijmal (global) adalah, “Tidak ada sesembahan yang hak selain Allah”. Khabar “Laa ” harus ditaqdirkan “bi haqqi” (yang hak), tidak boleh ditaqdirkan dengan “maujud ” (ada). Karena ini menyalahi kenyataan yang ada, sebab tuhan yang disembah selain Allah banyak sekali. Hal itu akan berarti bahwa menyembah tuhan-tuhan tersebut adalah ibadah pula untuk Allah. Ini Tentu kebatilan yang nyata. Kalimat “Laa ilaaha illallah” telah ditafsiri dengan beberapa penafsiran yang batil, antara lain: [1]. “Laa ila

hikmah penyakit

Di antara hikmah kenapa Allah memberikan berbagai jenis penyakit mulai dari ujung kepala hingga ke ujung kaki, baik penyakit dalam maupun luar, yang biasa maupun yang langka kepada manusia adalah agar mereka bisa bersyukur dan menyadari betapa mahalnya harga tubuh yang sehat, yang mereka miliki secara gratis ini.* ( ﻭَﺁﺗَﺎﻛُﻢْ ﻣِﻦْ ﻛُﻞِّ ﻣَﺎ ﺳَﺄَﻟْﺘُﻤُﻮﻩُ ۚ ﻭَﺇِﻥْ ﺗَﻌُﺪُّﻭﺍ ﻧِﻌْﻤَﺖَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻟَﺎ ﺗُﺤْﺼُﻮﻫَﺎ ۗ ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥَ ﻟَﻈَﻠُﻮﻡٌ ﻛَﻔَّﺎﺭٌ ) Dan Dia telah memberikan kepada kalian (keperluan kalian) dan segala apa yang kalian mohonkan kepadaNya. Dan jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan sanggup (melakukannya). Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat ingkar (terhadap nikmat-nikmat Allah). [Ibrahim : 34] Boris Tanesia •┈┈•••✦✿✦•••┈┈• *Repost by * TEGAR DI ATAS SUNNAH* *Sharing Kajian Islam* Silahkan berbagi *Follow Channel Telegram* *@kajianislamtegardiatassunnah untuk mendapatkan informasi seputar agama Islam

KETINGGIAN AL-QURAN

ﺑِﺴْــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــــﻢ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪ Allah menjamin kepada siapa saja yang membaca Al Qur'an dan mengikuti apa-apa yang ada di dalamnya, bahwa dia tidak akan sesat di dunia dan tidak akan celaka di akhirat.” [Tafsir ath Thabari, 16/225]. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 1. Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara.. Kalian tidak akan sesat selama berpegangan dengannya, yaitu # Kitabullah (Al Qur'an) dan # sunnah_Rasulullah_Saw . (HR. Muslim) 2. Sesungguhnya ALLAH, dengan kitab ini (Al Qur'an) meninggikan derajat kaum-kaum dan menjatuhkan derajat kaum yang lain. (HR. Muslim) # Penjelasan: Maksudnya : Barangsiapa yang berpedoman dan mengamalkan isi Al Qur'an maka Allah akan meninggikan derajatnya, tapi barangsiapa yang tidak beriman kepada Al Qur'an maka Allah akan menghinakannya dan merendahkan derajatnya. 3. Apabila seorang ingin berdialog dengan Rabbnya maka hendak

*UNTAIN NASEHAT MENGENAI PILKADA DAN PILPRES*

 ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠّٰﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ. ﻭَﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓُ ﻭَﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ ﻋَﻠَﻰ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِ ﻭَﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻬُﻢْ ﺑِﺈِﺣْﺴَﺎﻥٍ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ. ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ : Mengingat semakin dekatnya jadwal penyelenggaraan Pilkada dan Pilpres sekalian untuk memilih Gubernur dan Presiden. Maka dengan bertawakkal kepada Allah, kami ingin menyampaikan beberapa poin penting, yang kita berdo’a kepada Allah agar menjadikan untaian kata nasihat ini ikhlas mengharapkan pahala Allah dan menginginkan kemashlahatan bagi para hamba: 1. Sesungguhnya sistem demokrasi bertentangan dengan hukum Islam, karena:  a. Hukum dan undang-undang adalah hak mutlak Allah. Manusia boleh membuat peraturan dan undang-undang selama tidak bertentangan dengan al-Qur’an dan as-Sunnah.  b. Demokrasi dibangun di atas partai politik yang merupakan sumber perpecahan dan permusuhan, sangat bertentangan dengan agama Islam yang menganjurkan persatuan dan melarang perp

Meluruskan masalah Zuhud ...

🔥 ✍Zuhud adalah akhlak mulia yang diajarkan oleh Nabi صلى الله عليه وسلم. Sahl bin Sa’d as-Sa’idi berkata, أَتَىَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِِ ! دُلَّنِـيْ عَلَـىٰ عَمَلٍ إِذَا أَنَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِيَ اللهُ وَأَحَبَّنِيَ النَّاسُ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : «اِزْهَدْ فِـي الدُّنْيَا ، يُـحِبُّكَ اللّٰـهُ ، وَازْهَدْ فِيْمَـا فِي أَيْدِى النَّاس ، يُـحِبُّكَ النَّاسُ». حَدِيْثٌ حَسَنٌ ، رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهْ وَغَيْرُهُ بِأَسَانِيْدَ حَسَنَةٍ “Ada seseorang yang datang kepada Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Wahai Rasulullâh! Tunjukkan kepadaku satu amalan yang jika aku mengamalkannya maka aku akan dicintai oleh Allah dan dicintai manusia.” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Zuhudlah terhadap dunia, niscaya engkau dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang dimiliki manusia, niscaya engkau dicintai manusia.”(HR Ibnu Majah, 4102 dishohihkan Al-Albany dala

Negeri yang Aman

Peran Ibrahim dan Syariatnya bag 3 Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. A llah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali". (Qs Albaqarah: 126) Do'a ibrahim ini awalnya mutlak untuk semua penduduknya, namun kemudian Nabi Ibrahim 'alaihis salam membatasinya untuk orang-orang mukmin saja sebagai adabnya kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala. Rezeki yang Allah berikan adalah untuk semua makhluk baik yang mukmin maupun yang kafir, yang shalih maupun yang bermaksiat. Orang mukmin menggunakan rezeki itu untuk beribadah kepada Allah dan ia akan masuk ke dalam surga, sedangkan orang kafir menggunakannya untuk bersenang-senang saja, dan ia akan dipaksa masu