Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Mulianya Hafal Quran

Tak jarang saya jumpai, yang nilai rapotnya saat di sekolah paling bawah di antara siswa_siswa. Namun ketika ia menghafal Al_Qur'an, Allah mudahkan untuk menyelesaikan hafalan Alqur'an 30 juz.  Menghafal Alqur'an butuh . Keikhlasan . Bertaqwa . Membersihkan hati . Menjauhkan diri dari maksiat . Semangat . Dan kesabaran . Jangan bosan berdo'a Allâh Azza wa Jalla berfirman:  وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ  Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur`ân untuk (menjadi) pelajaran, maka adakah orang yang (mau) mengambil pelajaran? [al-Qomar/54:17] Adapun kecerdasan, terkadang hanya beberapa persen saja, dalam membantu mengafal Alqur'an.  Semoga Allah menjadikan keluarga kita pecinta Al_Qur'an. (Abu Nayif Iqbal)

Rahasia di balik pemberian Allah

Bagi orang yang berakal akan berusaha mencari rahasia di balik pemberian Allah yang berlimpah ruah tersebut. Setelah dia menemukan jawabannya, yaitu untuk beribadah kepada-Nya saja, maka dia akan mengetahui pula bahwa dunia bukan sebagai tujuan. Sebagai bukti yaitu adanya kematian setelah hidup ini dan adanya kehidupan setelah kematian diiringi dengan persidangan dan pengadilan serta pembalasan dari Allah l. Itulah kehidupan yang hakiki di akhirat nanti. Kesimpulan seperti ini akan mengantarkan kepada: 1.    Dunia bukan tujuan hidup. 2.    Kenikmatan yang ada padanya bukan tujuan diciptakan manusia, akan tetapi sebagai perantara untuk suatu tujuan yang mulia. 3.    Semangat beramal untuk tujuan hidup yang hakiki dan kekal. Ibnu Qudamah menjelaskan: “Ketahuilah bahwa nikmat itu ada dua bentuk, nikmat yang menjadi tujuan dan nikmat yang menjadi perantara menuju tujuan. Nikmat yang merupakan tujuan adalah kebahagiaan akhirat dan nilainya akan kembali kepada empat perkara. Pertama: Kekekal