Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Al-An'am: 132

Firman Allah Swt.: {وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِمَّا عَمِلُوا} Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. (Al-An'am: 132) Firman Allah Swt.; Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat(seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. (Al-An'am: 132) dapat diinterpretasikan bahwa yang dimaksud dengan lafaz kullin di sini kembali kepada orang-orang yang kafir dari kalangan jin dan manusia. Yakni masing-masing akan memperoleh kedudukan dan tingkatannya di dalam neraka sesuai dengan amal perbuatannya. Perihalnya sama dengan yang disebutkan di dalam firman-Nya: {قَالَ لِكُلٍّ ضِعْفٌ} Allah berfirman, "Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda."(Al-‘Araf: 38) {الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ زِدْنَاهُمْ عَذَابًا فَوْقَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُوا يُفْسِدُونَ} Orang-orang yang kafir dan menghalangi(manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan diseb

MASYA ALLAH...!!!* *TERNYATA... JIKA SUDAH TERBIASA MELAKUKAN AMAL SHOLEH SAAT SEHAT... MAKA ALLAH AKAN MEMBERIKAN PAHALA TERSEBUT SELAMANYA JIKA KITA SAKIT ATAU SAFAR...

Gambar
🌹 🌹 🌹 🌹 🌹 * * 💐 _Kenapa kita dianjurkan untuk merutinkan semua amalan sholeh saat sehat & mukim??? Karena kita akan tetap mendapatkan pahala amalan tersebut dengan sempurna : *ketika kita sedang sakit atau safar (bepergian)*_ 🔰 _Dari shahabat Abu Musa Al-Asy’ari rodhiyallahu ‘anhu , beliau mengatakan : “Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda :_ إِذَا مَرِضَ العَبْدُ، أَوْ سَافَرَ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا ☘ _*”Jika seorang hamba sakit atau safar, tetap ditulis untuknya semisal (pahala) amalannya tatkala mukim dan sehat”*_ 📚 HR. Al-Bukhori no.2996 ✅ _Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rohimahullah menjelaskan :_ 🔻 _*“Di dalam hadits ini terdapat nasehat : Seyogyanya bagi orang yang berakal (cerdik) tetap semangat beramal sholeh selama dia memiliki kesehatan dan kesempatan. Sehingga tatkala ia tidak mampu untuk beramal sholeh dikarenakan sakit atau suatu urusan, tetap ditulis untuknya (pahala amal) sempurna"

4 MANFAAT MENGHAFAL AL-QUR’AN YANG JARANG DIKETAHUI SELAIN PENGHAFALNYA ߌ犔AUKAH ANDA ??

Para Penghafal Al-Qur’an yang tekun membaca Al-Qur’an melalui hafalannya disertai tadabbur terhadap ayat yang dibaca apalagi dilakukan dalam shalat, terlebih shalat malam, mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut: 1. MERUPAKAN OLAH RAGA OTAK Otak menjadi hangat, karena sel-sel memori otak terus menyimpan ayat-ayat yang akan dibaca secara massif, gerak cepat. Jika hal ini dikerjakan terus-menerus, maka otak akan semakin kuat. Statement sebagian ulama yang mengatakan bahwa penghafal Al Qur’an tidak akan pikun, bisa jadi karena demikian. 2. SENAM LIDAH Seorang penghafal Al-Qur’an yang terus menerus membaca Al Qur’an secara tartil, menjadikan lidahnya bergerak kesana kemari dengan lincah dan simultan. Hal ini akan membantu urat saraf, sehingga semakin kuat. Pada saat ini ada terapi goyang lidah yaitu dengan menjulurkan lidah ke depan beberapa kali, lalu ke kanan dan kekiri beberapa kali. Hal itu utk menguatkan urat saraf. 3. KETENANGAN HATI Membaca Al Qur’an dengan

BANYAK BICARA = PINTAR

بِسمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيمِ [BANYAK BICARA = PINTAR???] Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas menulis: Kita jangan mengira orang yang BANYAK BICARA adalah orang yang PINTAR. Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali -rahimahullah- berkata: “Bicaranya para sahabat dengan para tabi`in lebih banyak para tabi`in, tapi yang lebih berilmu adalah para sahabat. Begitu juga bicaranya para tabi`in dengan para tabi`ut tabi`in lebih banyak para tabi`ut tabi`in, tapi yang lebih berilmu adalah para tabi`in. Ilmu itu bukan dengan banyaknya riwayat dan banyaknya berbicara, tetapi ilmu itu adalah cahaya yang ditanam dalam hati. Dengan ilmu, seorang hamba dapat memahami kebenaran, membedakan antara yang benar dan yang bathil.” (Fadhlu `Ilmi Salaf `Alal Khalaf (hlm: 37), tahqiq Syaikh `Ali Hasan Al-Halabi). [Disalin Dari Buku WAKTUMU, DIHABISKAN UNTUK APA??? Hal. 62 Karya Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas]. |Abu Uwais Musaddad |Kotaraya, Sulawesi Tengah. Malam Selasa 04 Dzulhijj

PERTARUNGAN MAUT ITU BERADA DI ANTARA USIA 60 TAHUN HINGGA 70 TAHUN.

Gambar
Ust Bachtiar Nasir 16 jam · . Tidak banyak orang yang hidup hingga mencapai usia 60 tahun. Jika kita mencapainya maka w aspadalah, karena inilah saat yang menentukan akhir perjalanan seorang manusia. Akhir yang baik (Husnul Khatimah) atau akhir yang buruk (Su'ul Khatimah). . ALLAH SWT juga mengingatkan hamba-Nya yang mencapai usia 60 tahun sebagaimana tersirat dalam firman-Nya dalam Al-Fathir ayat 35 - 37 berikut ini : "Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami (dari neraka), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan, yang berlainan dengan yang telah kami kerjakan dahulu." (Dikatakan kepada mereka), "Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu untuk dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir, padahal telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan?* *Maka rasakanlah (azab Kami), dan bagi orang² zalim tidak ada seorang penolongpun." . Sahabat Ali R.A., Ibnu Abbas R. Anhumma dan Abu Hurairah R.A. menjelas

Sebab – sebab pertolongan Allah 7

Segala puji Allah yang telah memberikan rahmat, hidayah dan Inayah nya kepada kita semua, In syaa Allah kita melanjutkan tema Sebab-sebab pertolongan Allah. Ini adalah bagian yang ketujuh dari kajian ini. {فَلَمَّا أَحَسَّ عِيسَى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ (52) رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنزلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ (53) وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ (54) } Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran dari mereka (Bani Israil), berkatalah dia, "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin menjawab, "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri. Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami iku