Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Resume Kajian Abdurrahman bin 'Auf

Pemateri: Ade Abdullāh Lc Nama Abdurrahman bin 'Auf sebelum masuk Islam (Pada saat Jahiliyah) 'Abdu Ka'bah/ 'Abdu Amr (Hamba Ka'bah/ Budak Amr) Kelahiran beliau 10 tahun setelah peristiwa gajah Nasab Beliau dari Bani Zuhrah (Nasab yang sama dengan Umirul Mukminin Aisyah Rodliyallahu anha Abdurrahman bin Auf masuk Islam lewat perantara Abu Bakar ash-shiddiq atas izin Allāh Subhanahu Wa Ta'ala Dengan sahabat yang lain: Utsman bin Affan Zubair bin Awwam Abu 'Ubaidah bin Al Jarrah Sa'ad bin Abi Waqqash Hijrahnya Abdurrahman bin Auf ke Habsyah/Madinah Beliau dipersaudarakan dengan Sa'ad bin Rabi' Sa'ad berkata kepada Abdurrahman "Wahai Saudaraku, Aku adalah penduduk Madinah yang kaya raya silahkan pilih SEPARUH HARTAKU  ambilah dan Aku mempunyai DUA ISTRI pilihlah salah satu yang menurut Anda lebih menarik dan Aku ceraikan dia supaya bisa memperistrinya Jawaban Abdurrahman bin 'Auf: "Semoga Allah memberkahi And

Sebab – sebab pertolongan Allah bag 8

Segala puji Allah yang telah memberikan rahmat, hidayah dan Inayah nya kepada kita semua. {إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ (55) فَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَأُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ (56) وَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ (57) ذَلِكَ نَتْلُوهُ عَليْكَ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ (58) } (Ingatlah) ketika Allah berfirman, "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya k

فضل التوحيد وما يكفر من الذنوب FADHILAH TAUHID TERHAPUSNYA DOSA

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS al-An’am 82). 1. Fadhilah Tauhid a. Tauhid merupakan pendorong paling besar untuk melakukan ketaatan, karena seorang muwahhid (orang yang bertauhid) beramal karena Allah swt dan untuk-Nya dan Dia mengetahui secara tersembunyi dan terang-terangan. Selain muwahhid, ibadahnya bisa riya, maka  sebagian orang salaf berkata : “Aku ingin mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu ketaatan yang tidak diketahui selain oleh Allah swt semata. b. Para muwahhid mendapatkan rasa aman dan petunjuk, sebagaimana firman Allah swt diatas (QS al-An’am 82). Wa lam yalbisuu artinya mereka tidak mencampuradukkan, sedangkan bizhulmin maknanya adalah kebalikan iman yaitu syirik. Al-amnu maknanya jenis

WAKTU PENGABULAN DOA

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. (QS al-A’raf 55). Tiga hal yang berkaitan dengan terkabulnya doa, yaitu : Waktu, tempat dan kondisi. 1. Khilafiyah tentang waktu pengabulan doa pada hari jum’at Ibnu Mundzir berpendapat bahwa waktu pengabulan doa adalah : a. Sejak terbit fajar hingga matahari terbit dan sejak selesai shalat Ashar hingga matahari terbenam.(dari Abu Hurairah).   b. Saat matahari tergelincir (dari Al-Hasan al-Bashri) c. Ketika muadzin mengumandangkan adzan shalat jum’at (dari Aisyah) d. Ketika imam duduk di atas mimbar berkhutbah hingga selesai (dari Hasan al-Bashri). e. Waktu shalat (dari Abu Burdah) f. Antara tergelincir matahari hingga masuk waktu shalat (dari Abu As-Siwar al-Adawi). g. Antara matahari naik sejengkal hingga satu hasta (dari Ab
Gambar
Ma'rifatul Qur'an Jumat, 16 April 2010 Secara Etimologi Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya: “ Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya ”.(75:17-75:18) Al-Qur'an secara terminologis Firman Allah yang mengandung mukjizat, yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul terakhir, dengan perantara Malaikat Jibril, yang tertulis dalam mushhaf, yang disampaikan kepada kita secara mutawatir, yang membacanya dianggap sebagai ibadah, yang dimulai dar

Cara Menghafal Nama-nama Surat dalam Alquran

Gambar
Baca cerita-cerita di bawah ini, dan perhatikan kata-kata yang BERHURUF BESAR. Kata² tersebut adalah nama² surat d alam Alquran. Hafalkan ceritanya, dan kemudian tuliskan kata-kata tersebut secara berurut. Maka akan kita dapatkan NAMA SURAT dan NOMOR URUTNYA. Silahkan mencoba : 🍀 Cerita I ; (Surah 1 – 10) Paman membaca AL FATIHAH sebelum memasak SAPI BETINA milik KELUARGA IMRAN yg punya anak WANITA. Sebagian HIDANGAN itu diberikan untuk BINATANG TERNAK. Kemudian paman menuju TEMPAT² YANG TINGGI, untuk mencuri HARTA RAMPASAN PERANG. Namun akhirnya paman ber-TAUBAT seperti taubatnya Nabi YUNUS. NO.KRONOLOGI CERITA 1. AL-FATIHAH 2. SAPI BETINA – AL-BAQOROH 3. KELUARGA IMRAN – ALI IMRON 4. WANITA~AN NISA 5. HIDANGAN – AL MAIDAH 6. BINATANG TERNAK – AL AN ‘AM 7. TEMPAT2 YG TINGGI – AL A’ ROF 8. HARTA RAMPASAN PERANG – AL ANFAL 9. TAUBAT – AT TAUBAH 10. YUNUS 🍀 Cerita II; (Surah 11 – 20) HUD & YUSUF melihat PETIR. Sementara itu IBRAHIM sedang berada di PEGUNUNG

SEKILAS TENTANG ADAB MAKAN DAN MINUM (BAG 1)

Para pembaca rahimakumullah, pada kesempatan kali ini kami akan menyebutkan beberapa adab seputar makan dan minum. Pembahasan akan kami tulis seringkas mungkin dan akan kami bagi menjadi dua bagian, agar kita tidak lelah atau jenuh ketika membacanya. Karena artikel yang panjang membuat pembaca menjadi jenuh atau tidak maksimal di dalam mengambil manfaat darinya. Berikut adab-adab makan dan minum: 1. MEMBACA BASAMALAH Membaca Basmallah ketika hendak makan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berkata kepada Umar bin Abi Salamah, “Bacalah Bismillah...” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) Lafazh Bacaannya Lafazhnya cukup membaca BISMILLAH. Akan tetapi jika seseorang membacanya secara lengkap maka tidak mengapa (Syarah Riyadhus Shalihin Syaikh Utsaimin 4/188) Lupa Membacanya di Awal Jika seseorang lupa membacanya di awal, maka bacalah ketika ingat dengan lafazh, “BISMILLAHI AWWALAHU WA AKHIROHU” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi) Jika Tidak Membaca Basmallah Jika ses

Al Mu'minuun : 2

الَّذِينَ هُمْ فِى صَلَاتِهِمْ خٰشِعُونَ (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sholatnya, KHUSYUK DALAM SALATNYA. Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan sifat yang kedua yaitu seorang mukmin yang berbahagia itu, jika salat benar-benar khusyuk dalam salatnya, pikirannya selalu mengingat Tuhan, dan memusatkan semua pikiran dan pancainderanya dan munajat kepada Allah SWT. Dia menyadari dan merasakan bahwa seorang yang salat itu benar-benar sedang berhadapan dengan Tuhannya, maka oleh karena itu seluruh badan dan jiwanya diliputi kekhusyukan, kekhidmatan dan keikhlasan, diselingi dangan rasa takut dan diselubungi dengan penuh harapan kepada Tuhannya. Maka untuk dapat memenuhi syarat kekhusyukan dalam salatnya, harus memperhatikan tiga perkara. a). Mengerti tentang bacaannya, supaya ucapan lidahnya dapat diikuti dengan pengertiannya, sesuai dengan ayat Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran ataukah hati mereka terkunci?. (Q.S. Muhammad: 24) b). Ingat kepa

Berdebat dan Bertengkar

Gambar
. ♥ ☆˚◦ ☀ °•˚◦ ♥ ◦˚•° ☀ ◦˚☆ ♥ .. ♥   ♥ .. ♥ ☆˚◦ ☀ °•˚◦ ♥ ◦˚•° ☀ ◦˚☆ ♥ .. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Sahabat saudaraku fillah... Berdebat adalah menentang atau menyudutkan perkataan orang lain dengan maksud agar orang lain terdiam, sehingga tampak kelemahan dan kebodohannya dan menunjukkan seolah-olah diri sendirilah yang benar. Tanda orang yang berdebat adalah jika memberikan keterangan tentang kebenaran, ia menggunakan cara yang tidak disukai lawan debatnya. Sedangkan yang mendorong seseorang untuk berdebat yakni ambisi untuk menampakkan kelebihan diri sendiri dan ambisi untuk menjatuhkan orang lain dengan menampakkan kekurangnnya. Perdebatan tidak terlepas dari menyakitkan dan membangkitkan kemarahan. Oleh karena itu sebisa mungkin hindarilah perdebatan dan pertengkaran yang bukan saja membuat orang lain tidak suka, karena di sisi lain perdebatan yang tidak memperhatikan kaidah sopan santun adalah perbuatan tercela dan hanya membuang wakt

Persahabatan

🤝🤝 لاَ تَسُبُّوا أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِى فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَوْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلاَ نَصِيفَهُJanganlah kalian mencaci sahabat-sahabatku. Demi Allah, seandainya kamu berinfaq dengan emas sebesar gunung Uhud, sedekah itu tidak akan sebanding dengan satu mud (2 genggam tangan) maupun setengahnya pemberian salah seorang dari mereka. (al-Bukhari danMuslim)Setelah kita tahu betapa berharga memiliki sahabat, ada baiknya sahabat itu dipilah dan dipilih. Karena di hari kiamat ada sekelompok manusia yang hidup dan matinya bersahabat, tapi ketika dibangkitkan mereka bermusuhan.الأخلاء يومئذ بعضهم لبعض عدو إلا المتقينHari itu para sahabat akan saling bermusuhan. Kecuali orang-orang yang bertakwa.(az-Zukhruf: 67)Hanya orang bertakwa yang akan berteman sampai surga. Saling membantu dalam kebaikan, bertemu dan berpisah karena Allah. Persahabatan bukan sebatas hubungan di dunia, namun ia juga akan menentukan posisi kita di akhirat kelak.

Fungsi dan tugas manusia

[14:12 28/10/2017] Rizky Ramadhan: Ibadah Allah SWT berfirman: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ  اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ wa maa kholaqtul-jinna wal-insa illaa liya'buduun "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56) * Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com [14:14 28/10/2017] Rizky Ramadhan: Khalifah Allah SWT berfirman: وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ  قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ ۚ  وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَـكَ ۗ  قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ wa iz qoola robbuka lil-malaaa`ikati innii jaa'ilun fil-ardhi kholiifah, qooluuu a taj'alu fiihaa may yufsidu fiihaa wa yasfikud-dimaaa`, wa nahnu nusabbihu bihamdika wa nuqoddisu lak, qoola inniii a'lamu maa laa ta'lamuun "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Aku h

Hakikat Manusia

[16:10 26/10/2017] Rizky Ramadhan: Hakikat Manusia 1. Makhluk Fitrah Allah SWT berfirman: فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا   ۗ  فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا   ۗ  لَا تَبْدِيْلَ لِخَـلْقِ اللّٰهِ  ۗ  ذٰ لِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ   ۙ   ۙ  وَلٰـكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ   ۙ   fa aqim waj-haka lid-diini haniifaa, fithrotallohillatii fathoron-naasa 'alaihaa, laa tabdiila likholqillaah, zaalikad-diinul qoyyimu wa laakinna aksaron-naasi laa ya'lamuun "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui," (QS. Ar-Rum 30: Ayat 30) Lemah Allah SWT berfirman: يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ  وَخُلِقَ الْاِنْسَانُ ضَعِيْفًا yuriidullohu ay yukhoffifa 'angkum, wa khuliqol-insaanu dho'iifaa "A