Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Virus Corona Dan Setan Kafir

Ustadz Muhammad Tamrin Abu Zakariyya At-Tawawy Dalam sebuah hadits yang shahih ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺳَﻴَﺄْﺗِﻲ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺳَﻨَﻮَﺍﺕٌ ﺧَﺪَّﺍﻋَﺎﺕُ ﻳُﺼَﺪَّﻕُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺍﻟْﻜَﺎﺫِﺏُ ﻭَﻳُﻜَﺬَّﺏُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺍﻟﺼَّﺎﺩِﻕُ ﻭَﻳُﺆْﺗَﻤَﻦُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺍﻟْﺨَﺎﺋِﻦُ ﻭَﻳُﺨَﻮَّﻥُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺍﻟْﺄَﻣِﻴﻦُ ﻭَﻳَﻨْﻄِﻖُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺍﻟﺮُّﻭَﻳْﺒِﻀَﺔُ ﻗِﻴﻞَ ﻭَﻣَﺎ ﺍﻟﺮُّﻭَﻳْﺒِﻀَﺔُ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﺍﻟﺘَّﺎﻓِﻪُ ﻓِﻲ ﺃَﻣْﺮِ ﺍﻟْﻌَﺎﻣَّﺔِ Dari Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu-, berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”. Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah, disahihkan al-Albani dalam as-Shahi

Nasehat di kala wabah

Ikhwatu Iman, Bahwasanya dunia sedang dilanda musibah yang menjadi kritis dan pandemi saat ini. Wabah yang datang dan terus berjatuhan korban. Dalam musim wabah ini seharusnya menjadikan kita sebagai hamba yang kembali dan berinabah kepadanya. Tiadalah yg menimpa dari mushibah, melainkan karena pekerjaan tangan2 manusia untuk mereka merasa sebagian hasil amalnya supaya mereka kembali. ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُون Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar Ruum 41). Allah telah memberikan kepada kita 4 solusi dalam ber inabah kepadaNya untuk menghadapi wabah ini: 1. Mengingat kembali kebesaran dan kekuasaanya dengan bertauhid وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِنْ يُ

HIKMAH ADANYA WABAH, AGAR MANUSIA KEMBALI KEPADA ALLAH

** Allah Ta'ala berfirman, . وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَىٰ أُمَمٍ مِنْ قَبْلِكَ فَأَخَذْنَاهُمْ بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ . Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati.” (QS. Al-An'am : 42) Dalam tafsir Al Imam Ibnul Jarir at-Thobari Rahimahullah, ketika menyebutkan ‎بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ, ‎بِالْبَأْسَاءِ ‎  yakni ujian yang ditimpakan kepada mereka berupa kemiskinan, kesempitan (dalam penghidupan), sedangkan ‎وَالضَّرَّاءِ yakni ujian yang ditimpakan kepada mereka berupa penyakit dan cacat yang menimpa tubuh. ‎لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ yakni agar mereka itu kembali kepada Allah (agar mereka itu tunduk kepada Allah), memurnikan ibadah hanya kepada Allah, dan mencintai Allah, merendahkan diri hanya kepada Allah dan hanya taat kepada Allah. Ini dalam