Pelajaran dari Fathul Makkah
Segala puji dan syukur patut
kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pula atas Keagungan, Rahmat,
Hidayah serta Inayahnya,, Kita selesai menunaikan berbagai amal sholeh di bulan
ramadhan dan kembali merayakan idul fitri.
Tentunya, umat islam harus
meneruskan kesuksesan di bulan ramadhan agar meraih kemuliaan dari Allah Subhaanahu
Wa Ta’ala. Yakni meneruskan target shaum di bulan-bulan setelah
ramadhan dan meneruskan terus menerus beristiqomah meneruskan semua target
tersebut.
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam beserta para sahabat radhiyallahu ‘anhum dan
kaum muslimin lainnya pernah meraih kemenangan (fathul makkah) di bulan
ramadhan. Ini pula yang difirmankan Allah dan pula ada kaitannya dengan target
shaum yaitu: taqwa, syukur, tolong menolong dan selalu barada dalam kebenaran .
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu
kemenangan yang nyata (Qs Al-Fath: 1)
Dimana ada
tujuan shaum beserta berbagai pahala dari target tersebut dalam ayat 2 Qs
Al-Fath: supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah
lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin
kamu kepada jalan yang lurus.
1.
Ampunan Allah bagi orang bertaqwa (tattaquun)
Dan bersegeralah
kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit
dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (Qs Ali Imran: 133)
Barang siapa yang shaum ramadhan dengan iman dan
mengharap pahala dari Allah maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (Hr.
Bukhari)
2. Disempunakan
nikmat karena bersyukur kepada Allah (tasykuruun).
Menjelang
Ramadhan, kemudian awal hingga akhir ramadhan umat muslim bersyukur dan
bergembira. Maka harus pula dilanjut, terus menerus bersyukur dengan memperbanyak
amal shaleh. Dilanjut dengan shalat tahajud,memperbanyak tadarrus Al-Qur’an dan terjemahannya, pula
dengan berbagai shaum sunat (shaum 6 hari syawal, senin-kamis, shaum ayamul
bidh (tanggal 13, 14, 15 bulan-bulan hijriyah), shaum daud atau shaum sunat
lainnya. Shalat Dhuha pula shalat Rawatib (shalat pengiring shalat-shalat
fardhu), Dzikir setelah shalat, dzikir pagi petang, banyak berdo’a, Senantiasa
menuntut ilmu, serta meneruskan berbagai akhlaq mulia (termasuk tidak mudah
marah, tidak berkata kasar serta tidak jorok) pula amal-amal yang syari’atkan
lainnya. Mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya, itulah amal sholeh menjadi wujud
syukur.
Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
(Qs
Ibrahim: 7).
3.
Ditunjukkan kepada jalan lurus (sirathal mustaqim) karena mengetahui, berilmu
(ta’lamuun) ditunjukkan kepada kebenaran (yarsyuduun)
Dan shaum
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (Qs Al Baqarah: 184)
Dan
apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran.
(Qs Al
Baqarah: 185)
4. Sikap saling tolong-menolong
dan supaya Allah menolongmu
dengan pertolongan yang kuat (banyak).
Allah menolong
hamba-Nya selama ia menolong saudaranya (HR. Muslim)
"Hai orang-orang mu'min,
jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu." (Qs Muhammad: 7)
Dengan bertaqwa, bersyukur, tolong menolong, pula selalu barada dalam kebenaran, maka Allah memberikan
jaminan dalam ayat 4-5 Qs Al-Fath, yakni:
1. Diturunkan ketenangan dan tambahan keimanan.
Dia-lah (Allah) yang
telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang beriman supaya
keimanan mereka bertambah bersama keimanan mereka (yang telah ada). Dan
kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana,
- Dimasukkan ke surga dan itulah keberuntungan yang besar.
Supaya Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam
surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan
supaya Dia menutupi kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu adalah
keberuntungan yang besar di sisi Allah
Dengan sikap itulah Rasulullah, para sahabat dan kaum muslimin lainnya saat itu mampu meraih kemenangan (Fathul
Makkah).
Maka kita harus meneladaninya dengan meneruskan semua target shaum
(sikap-sikap tersebut), niscaya kta mendapatkan kemuliaan yang telah
disebutkan. Semoga kita selalu dimuliakan
Allah Subhaanahuu Wa Ta’ala
Taqobbalallaahu minnaa wa minkum. Robbanaa laa tuzighquluubanaa ba’da
idzhadaitanaa wa hablanaa minladunka rohmatan Innaka antal Wahhaab.
Rizky Ramadhan (Pimpinan Redaksi)
Terima kasih kepada ikhwatu iman yang
berpartisipasi kepada DKM Mesjid Ar-Risalah, baik dengan uang, waktu, tenaga
pula dengan do’a sehingga berbagai informasi dan kegiatan mampu diselesaikan dengan baik. Mohon maaf atas kekhilafan dan kesalahan kami, khususnya dalam
menyampaikan ilmu.
Semoga Allah memberi pahala yang terbaik atas parisipasi saudara. Semoga segala
kegiatan yang kita rencanakan selesai dengan baik dan bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar