makna sabar

Segala puji dan syukur patut kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pula atas Keagungan, Rahmat, Hidayah serta Inayahnya. “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung”. (Qs. Al-Imran :200)
Orang- orang yang beriman akan memenangkan kebahagiaan dan kenikmatan di akhirat nanti wasiat ini ditutup dengan kesabaran akan keataan dan kesabaran atas syahwat keduniaan.
Makna sabar adalah menahan atau memenjarakan yang ditegaskan dengan perintah Zaid bin Aslam menafsirakn bersabar akan musuh- musuh agama. Al hasan menafsirkan bersabar dalam mendirikan shalat yang lima waktu. Menahan diri dari syahwat atau al-hawa (banyak keinginan). Atha dan Al Qurazhi menafsirkan bersabar akan semua yang telah di janjikan : Janganlah berputus asa dan tunggulah saat datangnya kesenangan dan kebahagiaan.

Bersabar yang dilakukan Nabi Yusuf ‘Alaihissalam adalah lebih baik penjara daripada menta’ati ratu (siti zulaikha) untuk menzinahi dirinya, kesabaran menjauhi ma’siyat. Kesabaran pula menjauhi orang-orang kafir dan menjauhi ajarannya. Kesabaran pula dalam beribadah, tidak berputus asa dan meyakini bahwa janji Allah itu benar.

penutup surah Ali ‘Imran mengajak : hai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan semua yang diuraikan dalam surah ini, bersabarlah dalam melaksanakan tugas-tugas, berjuang dan berperang di jalan Allah, serta memikul petaka kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dengan berlomba-lomba dalam kebaikan, dan tetaplah bersiap siaga di perbatasan negerimu dengan kekuatan yang dapat menggetarkan musuh untuk menyerang kamu dan bertaqwalah kepada Allah dalam seluruh aktivitasmu supaya kamu terus menerus beruntung, yakni memperoleh seluruh apa yang engkau harapkan. Kata sabar maknanya berkisar pada tiga hal, yaitu pertama “menahan”, kedua “ketinggian sesuatu”, dan ketiga “sejenis batu”. Dari kata menahan, lahir makna “konsisten/bertahan (istiqamah)”, karena yang bertahan itu menahan pandangannya pada satu sikap. Seseorang yang menahan gejolak hatinya, dinamai bersabar; yang ditahan dan dipenjara sampai mati dinamai mashburah karena bersabar daripada mengikuti pemimpin yang dzalim.. Dari makna yang kedua lahir kata shubr, yang berarti “puncak sesuatu”, tingginya sifat sabar dan dari makna yang ketiga muncul kata ashshubrah, yakni “batu yang kukuh lagi kasar” atau “potongan besi.”Surah Al-hadid (Surah 57) artinya besi, besi mengalahkan api. Maka sabar mengalahkan syetan.
Seorang yang sabar akan menahan diri, dan untuk itu ia memerlukan kekukuhan jiwa dan mental baja agar dapat mencapai ketinggian yang diharapkan. Menurut Imam Ghazali, lebih dari tujuh puluh kali Allah menguraikan masalah sabar dalam al-Qur‟an. Kemampuan bersabar bagi manusia diakui oleh pakar-pakar ilmu jiwa. Bahkan Freud misalnya, berpendapat bahwa manusia memiliki kemampuan memikul sesuatu yang tidak disenanginya dan mendapatkan kenikmatan dibalik itu, karena sabar. Karenanya, ayat di atas di samping memerintahkan bersabar, juga memerintahkan shabiru, yakni bersabar agar menjadi muslim yang tangguh . Seorang muslim dalam hidupnya dan perjuangan di jalan Allah sering menghadapi pihak lain yang berjuang sesuai nilai-nilai yang diyakininya dan juga memiliki kesabaran. Maka ketika itu kesabaran dihadapi dengan kesabaran, siapa yang lebih kuat kesabarannya dan lebih lama dapat bertahan dalam kesulitan, dialah yang akan memeperoleh kemenangan. Sabar yang dihadapi dengan kesabaran yang lebih besar itulah yang dilukiskan dengan kata shabiru.
Kemudian ada perintah untuk tetap bersiaga dalam menhahadapi musuh. dapat digunakan secara bahasa menurut al Qurthubi adalah mengikat tapal batas sedangkan kata murabathah menurut lisan orang Arab maknanya mengikat sesuatu agar tidak terputus, mengikatkan diri agar kuat, bisa diartikan sebagai teguh dan senantiasa berada di tempat ibadah. Al Qurthubi mengartikan ribaath dengan tindakan menunggu sholat , maksud Murabathah disini adalah keteguhan berperang melawan musuh , mempertahankan kemuliaan islam serta menjaganya agar musuh tidak masuk kedaerah islam. Serta berlindung dari godaan, agar tidak goyah.

“bertakwalah. la‟allakum tuflihun/agar kamu beruntung. bahwa makna dari kata “la’alla adalah likum (agar supaya ) sedangkan makna al falahu adalah kekekalan dalam keberuntungan. Sabar selalu pahit awalnya,tapi manis akhirnya. “sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakannya” (Q.S Ali-Imran : 186). Dengan kesabaran dan ketakwaan akan turun bantuan Illahi guna menghadapi segala macam tantangan: “jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemduharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.“ (Q.S Ali-Imran : 125) bahkan “(cukup) jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda” (Q.S Ali-Imran : 125), karena siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan ganjaran orang-orang yang berbbuat baik” (Q.S Yusuf: 90)

Wallahu a’lam bishshowab

dari berbagai sumber

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA