Al-An'am 151-153

📚 كِتَابُ التَّوْحِيدِ

📚 Kitab Tauhid

🔖 dalil dari atsar sahabat

قُالْ ابْنُ مَسْعُوْدِ رَضِيَ اللّٰه عَنْهُ: مَنْ أَرَادَ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى وَصِيَّةِ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم، الَّتِيْ عَلَيْهَا خَاتَمُهُ فَلْيَقْرَأْ  قَوْلَهُ تَعَالَى:  { قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَاحَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُم ْ}. إِلَى قَوْلِهِ تَعَالَى: { وَأَنَّ هٰذَا صِرَطِى مُسْتَقِيمًا } الْآيَةَ

Ibnu Mas'ûd رضي الله عنه berkata, "Siapa saja yang ingin melihat wasiat Rasulullah صلى الله عليه وسلم, yang stempel beliau tertera di atas (wasiat) itu, hendaknya ia membaca firman (Allah) Ta'âlâ, 'Katakanlah (Muhammad), 'Kemarilah kalian. Saya membacakan hal-hal yang Rabb kalian haramkan terhadap kalian,',' hingga firman (Allah) Ta'âlâ, 'Dan sungguh (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus.'." [3,4] (Al-An'am: 151-153)

~~~~~~🍃🍃🍃 ~~~~~~

[Biografi]
        Ibnu Mas'ûd
adalah Abdullah bin Mas'ûd bin Ghâfil bin Habîb Al-Hudzaly, seorang sahabat mulia, termasuk sebagai (sahabat) yang memeluk Islam awal kali, salah seorang tokoh di antara ulama sahabat, dan senantiasa bersama Nabi صلى الله عليه وسلم. Beliau meninggal pada 32 H

وَصِيَّة :

adalah perkara yang ditekankan dan ditetapkan.

خَاتَمُهُ :

al-khâtim dengan memfathah atau mengkasrah huruf , berarti cincin yang memiliki batu berupa selainnya (batu yang dipasangkan pada cincin tersebut, -ed.). Maka, kalimat "khatamtu 'alal kitâb" berarti saya menstempel.

Makna Atsar Secara Global
       Ibnu Mas'ûd رضي الله عنه mengingatkan bahwa, kalau hendak berwasiat, Rasul صلى الله عليه وسلم tidak berwasiat, kecuali dengan hal-hal yang telah Allah Ta'âlâ wasiatkan. Allah telah mewasiatkan apa saja yang disebutkan dalam keseluruhan ayat di atas karena Allah Subhânahu menutup setiap ayat dengan dengan firman-Nya,

{ ذٰلِكَمْ وَصّٰكُم بِهٖ }

"Demikianlah Dia mewasiatkannya kepada kalian."

       Adalah ibnu Mas'ûd mengatakan hal tersebut tatkala Ibnu 'Abbâs رضي الله عنه menyatakan, "Sungguh kerugian yang sangat jelek adalah kalau kita terhalangi dari penulisan wasiat Rasulullah صلى الله عليه وسلم untuk kita." Maka, Ibnu Mas'ûd mengingatkan mereka bahwa Al-Qur'an yang di sisi mereka sudah mencukupi karena sesungguhnya Nabi صلى الله عليه وسلم tidaklah berwasiat, kecuali dengan apa-apa yang ada di dalam Al-Qur'an.

Hubungan antara Atsar Ini dan Bab
       (Atsar) ini menerangkan bahwa penyebutan dalam ayat-ayat itu, sebagaimana hal itu merupakan wasiat Allah, juga merupakan wasiat Rasul-Nya صلى الله عليه وسلم karena Rasul صلى الله عليه وسلم tidaklah berwasiat, kecuali dengan segala hal yang Allah wasiatkan.

Faedah Perkataan Ibnu Mas'ûd
1. Pentingnya sepuluh wasiat tersebut.
2. Bahwa Rasul صلى الله عليه وسلم berwasiat dengan segala sesuatu yang Allah wasiatkan maka setiap wasiat Allah juga merupakan wasiat Rasul-Nya صلى الله عليه وسلم.
3. Kedalaman ilmu dan kedetailan pemahaman para sahabat terhadap Kitabullah.

__________
[3] Dikeluarkan oleh At-Tirmidzy no. 3080 dan At-Thabarâny dalam Mu'jam Al-Ausath no.1208. Abu Isa (At-Tirmidzy) berkata, "ini adalah hadits hasan gharib."

[4] Dari Ibnu Mas'ûd رضي الله عنه, beliau berkata, "Rasulullah صلى الله عليه وسلم menorehkan sebuah garis untuk kami, kemudian menorah beberapa garis (lain) di samping kanan dan samping kiri (garis) tadi, lalu bersabda,

هٰذَا سَبِيلُ اللّٰهِ، وَهَذِهِ السُّبُلُ عَلَى كُلِّ سَبِيلٍ مِنْهَا شَيْطَانٌ يَدْعُو إِلَيْهِ،

'Ini adalah jalan Allah. Adapun jalan-jalan ini, pada setiap jalan itu, ada syaithan yang menyeru kepadanya,

{ وَأَنَّ هٰذَا صِرٰطِى مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ  ْ ۖ  وَلَا تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهٖ }

'Dan sungguh (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus maka ikutilah (jalan) itu, dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (lain) karena (jalan-jalan) itu mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya.' [Al-An'âm: 153].'."

Dikeluarkan oleh Imam Ahmad dalam Al-Musnad 1/435, 465, Ibnu Hibbân dalam Shahîhnya 1/105 no. 6, 7, dan Al-Hâkim 2/318 seraya beliau berkata, "Sanad hadits ini shahih, tetapi tidak dikeluarkan oleh keduanya (Al-Bukhâry dan Muslim). Dalam M

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

Faidzaa faraghta fanshob wailaa rabbika farghob...