Agar cenderung kpd akhirat
Catatan khutbah Jum'at - Agar cenderung kpd akhirat
Khatib: Rizky R
Masjid Jami At Tirmidzi
Dalam kehidupan dunia betapa singkat nya kehidupan dunia ini, dari orang dilahirkan hingga masa tuanya tak terasa. Bekal menjemput kematian adalah Taqwa dan tidak diterima amal tanpa ketaqwaan.
Dasar taqwa dibangun atas keimanan agar selamat dunia akhirat.
Persiapkan untuk kematian itu tiba. Karena Seseorang tidak tidak akan bisa kabur dari kematian.
أَيْنَمَا تَكُونُوا۟ يُدْرِككُّمُ ٱلْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِى بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh (Qs An Nisa: 78)
Putra Nuh 'alaihissalam, Kan'an ingin selamat dari banjir. Nabi Nuh mengatakan, Naiklah dan jangan bersama orang2 kafir. Kan'an mencoba ke tempat tertinggi, namun tetap tenggelam.
Istri dan Anaknya Nuh telah kufur dan Allah adzab mereka dengan yang setimpal.
Dunia ini tidak abadi, bukan tempat kita tinggal tetapi tempat kita meninggal.
Seorang hamba jangan terlalu cenderung pada kehidupan dunia.
مَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ ٱلْءَاخِرَةِ نَزِدْ لَهُۥ فِى حَرْثِهِۦ ۖ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ ٱلدُّنْيَا نُؤْتِهِۦ مِنْهَا وَمَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ
Artinya: Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat. (Asy Syuro: 20)
Bagi kita Diwasiatkan Akhirat itu di hati, Bukan dunia di hati. Tetapi dunia di Genggaman. Khawatir kalau dunia di hati, di akhirat tak ada bagian nya.
مَّن كَانَ يُرِيدُ ٱلْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُۥ فِيهَا مَا نَشَآءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُۥ جَهَنَّمَ يَصْلَىٰهَا مَذْمُومًا مَّدْحُورًا
Artinya: Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. (Al isra: 18)
وَمَنْ أَرَادَ ٱلْءَاخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُورًا
Arab-Latin: Wa man arādal-ākhirata wa sa'ā lahā sa'yahā wa huwa mu`minun fa ulā`ika kāna sa'yuhum masykụrā
Artinya: Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik. (Al Isra: 19)
Kehidupan dunia hendaklah menjadi persemaian kehidupan Akhirat.
Beramal dengan harta, jasad untuk meraih ridho Allah. Istiqomah lah untuk berada dihati kita kehidupan akhirat agar kita selamat di akhirat nanti.
Setiap yang bernyawa merasakan kematian, kuncinya keimanan yang sejati yang ditata dengan amal Sholeh.
Allah akan sempurnakan balasan pada hari kiamat.
Jangan sampai tertipu oleh dunia. Allah menguji di dunia dengan kejelekan dan kebaikan sebagai fitnah (ujian).
Untuk menghadap Allah nantinya, persiapkan agar kematian Husnul khatimah dan akhir yang baik di akhirat.
Wallahu A'lam
Referensi : https://tafsirweb.com/4622-surat-al-isra-ayat-18.html
Referensi : https://tafsirweb.com/9110-surat-asy-syura-ayat-20.html
Komentar
Posting Komentar