Berhenti itulah Kematian
*Berhenti itulah Kematian*
Oleh: Rochma Yulika
Kita itu tak mampu berbagi kebaikan bila tak segera beranjak, bila diri tak bergegas untuk bergerak. Hingga tak mampu menjumput karunia yang berserak. Dan akhirnya kan merugi kelak.
Berhenti itulah kematian. Karena tabiat kehidupan itu selalu berjalan. Roda pun akan berputar mengelilingi zaman. Sampai Allah yang berkenan menghentikan.
Jika manusia memahami hakikat kehidupan maka dia akan berpikir.
Jika manusia menyadari lamanya perjalanan menuju akhirat tentu akan memilih memperbanyak dzikir.
Dan bila menyadari setiap karya kan berbuah pahala tentu dia akan lebih banyak mengukir.
Maka tak ada kata untuk berhenti.
Terus melaju untuk meniti hari.
Beramal dan berkarya sampai mati.
Bersiap diri berjumpa dengan Ilahi.
........
.......
◇◇•◇◇•◇◇•◇◇•◇◇•◇◇
AIHQ - DK PSDM ODOJ
AIHQ/259/03/08/2017
oaseodoj@gmail.com
๐ธ๐น๐ธ๐น๐ธ๐น
Oleh: Rochma Yulika
Kita itu tak mampu berbagi kebaikan bila tak segera beranjak, bila diri tak bergegas untuk bergerak. Hingga tak mampu menjumput karunia yang berserak. Dan akhirnya kan merugi kelak.
Berhenti itulah kematian. Karena tabiat kehidupan itu selalu berjalan. Roda pun akan berputar mengelilingi zaman. Sampai Allah yang berkenan menghentikan.
Jika manusia memahami hakikat kehidupan maka dia akan berpikir.
Jika manusia menyadari lamanya perjalanan menuju akhirat tentu akan memilih memperbanyak dzikir.
Dan bila menyadari setiap karya kan berbuah pahala tentu dia akan lebih banyak mengukir.
Maka tak ada kata untuk berhenti.
Terus melaju untuk meniti hari.
Beramal dan berkarya sampai mati.
Bersiap diri berjumpa dengan Ilahi.
........
.......
◇◇•◇◇•◇◇•◇◇•◇◇•◇◇
AIHQ - DK PSDM ODOJ
AIHQ/259/03/08/2017
oaseodoj@gmail.com
๐ธ๐น๐ธ๐น๐ธ๐น
Komentar
Posting Komentar