Jangan Pernah Merasa Sudah Berilmu !

Masih dalam seri 5 menit lebih dekat bersama Rasulullah saw di bulan kelahiran beliau.

Seri keempat dari pelajaran-pelajaran akhlak Nabi yang bisa kita petik dari ayat Al-Qur’an adalah :
Jangan pernah merasa sudah berilmu !

Allah swt selalu mendorong hamba-Nya untuk menambah ilmu. Jangan pernah merasa cukup dengan ilmu yang dimiliki karena orang yang paling sombong adalah yang merasa telah mengetahui segalanya.

Tengoklah pribadi mulia Rasulullah saw. Yang telah diberi oleh Allah segala ilmu di masa lalu dan yang akan datang.

وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ

“Dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum engkau ketahui.”
(QS. An-Nisa’ (4) : 113)

Namun disisi lain Allah mendidik Nabi-Nya yang telah diberi berbagai ilmu untuk terus memohon tambahan ilmu dari-Nya.

وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا

Dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(QS. Tha-Ha (20) : 114)

Artinya, apabila Rasulullah saw yang telah diberi semua ilmu oleh

Allah kemudian diperintahkan untuk tetap memohon tambahan ilmu maka hal ini adalah isyarat penting bagi kita untuk jangan pernah merasa cukup dengan ilmu yang kita miliki. Teruslah mencari dan memohon tambahan ilmu dari-Nya.

Dalam suatu kesempatan,
Rasulullah saw bersabda,

“Apabila satu hariku terlewatkan tanpa aku menambah ilmu maka hari itu adalah hari yang paling sial bagiku.”
Sering kita melewati hari tanpa ada ilmu yang bertambah.

Dihadapan kita banyak kejadian yang memberi pelajaran, banyak buku-buku yang berdebu dan berserakan, namun rasa malas kita mengalahkan keinginan untuk menambah ilmu.

Dan yang lebih parah lagi adalah ketika seseorang diberi nasihat ataupun pelajaran namun ia menjawab, “Tak perlu kau menasehatiku, sudah cukup ilmu yang kumiliki.”
Coba renungkan sejenak…

Bukankah hanya dengan ilmu kita bisa mengenal Allah?

Bukankah hanya dengan ilmu kita bisa meresapi makna syariat yang dibawa oleh Rasulullah saw?

Bukankah hanya dengan ilmu kita bisa hidup damai dan saling memberi yang terbaik?

Memang ilmu yang dimaksud adalah ilmu yang terkait dengan Allah swt. Apapun itu bentuk ilmunya, apabila dihubungkan dengan Allah, dicari dengan niat ingin mendekatkan diri kepada-Nya maka itulah ilmu yang akan memberi manfaat dan menyelamatkan kita.

Bukankah ketika Allah memerintahkan Rasulullah saw untuk membaca kemudian disusul dengan perintah “Dengan Nama Tuhanmu !”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.”
(QS. Al-‘Alaq (96) : 1)

Artinya bacalah semua buku. Pelajari semua ilmu. Tapi jangan pernah memisahkan ilmu itu dari Allah swt. Hubungkan selalu dengan Allah.

Karena ilmu yang tidak dihubungkan dengan Allah akan membawa bencana bagi dirinya dan bagi orang lain.

Semoga Bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA