Tahdzibul Akhlaq
1. Alif laam Miim.
2. [1]Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmah,
- See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-luqman-ayat-1-11.html#sthash.ZQWRE2zN.dpuf
menurut syekh Muhammad
Nawawi Al Jawiyydalam kitabnya “Murooqiyul ‘Ubudiyah” Akhlak adalah اخلاق حال
للنفس داعية لها الي افعالها من غير فكر و لاروايةٍ “akhlak adalah
kedaan didalam jiwa yang mendorong prilaku yang tidak terpikir dan tidak
ditimbang”
menurrut Imam Maskawaih akhlak adalah suatu keadaan bagi
jiwa yang mendorong seseorang melakukan tindakan – tindakan dari keadaan itu
tanpa melalui pikiran dan pertimbangan. Keadaan ini terbagi menjadi dua: ada
yang berasal dari tabi’at aslinya, dan ada pula yang diperoleh dari kebiasaan
yang berulang – ulang. Boleh jadi pada mulanya tindakan – tindakan itu melalui
pikiran dan pertimbangan, kemidian dilakukan terum – menerus maka jadilah suatu
bakat dan akhlak.
Adapun dasar-dasar Ilmu Akhlak
adalah sebagai berikut:
- Al-Qur’an
Al-Qur’an sebagai dasar (rujukan)
Ilmu Akhlak yang pertama, hal ini dinilai karena keontetikannya yang lebih
tinggi, dibandingkan dengan dasar-dasar yang lain. Mengingat al-Qur’an
merupakan firman Tuhan, sehingga tidak ada keraguan baginya untuk dijadikan
sebagai dasar atau asas. Walau nantinya ada beberapa perangkat yang diperlukan
untuk mendukungnya. Dan tidak akan dibahas di sini, karena ada ilmu khsusus
yang membahasnya.
Nilai-nilai yang ditawarkan oleh
al-Qur’an sendiri sifatnya komprehensif. Perbuatan baik dan buruk sudah
dijelaskan di dalamnya. Hanya saja, ada yang perlu diperhatikan. Mengingat ada
banyak ayat-ayat al-Qur’an yang membutuhkan penafsiran. Sehingga untuk
mememudahkan, orang-orang akan merujuk kepada al-Hadits ( sebagai Asbabun Nuzul
suatu ayat) dan al-Aqlu (penalaran akal). Sejauh manakah campur tangan
kedua dasar tersebut pada persoalan Ilmu Akhlak. Pastinya al-Hadits dan al-Aqlu
tidak akan merubah pesan yang ingin disimpaikan oleh al-Qur’an.
2. Al-Hadits
Asbabul Wurud suatu hadits berbeda-beda. Ada hadits yang dikeluarkan oleh
Nabi karena seorang sahabat bertanya kepadanya, karena Nabi menegur seorang
sahabat, karena peringatan dan penjelasan Nabi terhadap al-Qur’an.
Dalam riwayat Aisyah pernah ditanya
oleh seseorang tentang akhlak Nabi. Aisyah menjawab akhlak Nabi adalah
al-Qur’an. Dengan demikian, Nabi merupakan interpretasi yang hidup terhadap
al-Qur’an. Karena segala ucapan (Qauliyah), perbuatan (Fi’liyah),
dan penetapan (Taqririyah) merupakan sebuah wahyu dari
Allah, dan apa-apa yang datang dari Nabi senantiasa terjaga. Dapat disimpulkan
bahwa al-Qur’an dan al-Hadits berasal dari sumber yang sama, yaitu Allah SWT.
Di dalam al-Qur’an terlah dijelaskan
bahwa Nabi itu peribadi yang agung. Karena memang pada dirinya terdapat sebuah
suri tauladan yang baik. Keistimewaan tersebut, tidak hanya diakui oleh umat
Islam saja, akan tetapi non-muslimpun mengakui hal tersebut. Dalam sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Machael H. Hart tentang 100 tokoh yang paling
berpengaruh dalam sejarah, dia menyatakan bahwa Nabi Muhammad menduduki posisi
pertama. Jelaslah bahwa tidak ada kecacatan dalam peribadi Nabi, karena memang
tugas diutusnya beliau adalah untuk menyempurnakan akhlak.
Akhlaq yang sempurna bisa
menghasilkan Husnun (kebaikan) orangnya disebut Muhsiniin, perhatikan ayat
berikut;
1. Alif laam Miim.
2. Inilah
ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmah,
3. Sebagai petunjukdan rahmat bagi
orang-orang yang berbuat kebaikan,
4. (yaitu) orang-orang yang
melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan mereka meyakini adanya akhirat.
5. Merekalah orang-orang yang tetap
mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Pula Karimah (Mulia) dan Mahmudah (Terpuji)
Sumber-sumber
Drs. Asmaran As., M.A Pengantar Studi Akhlak (PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta:1994) hlm 1-2Muroqiyul Ubudiyah
http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-luqman-ayat-1-11.html
Kajian Risalah Tahdzibul Akhlaq 26 Mei 2016 bersama Rizky Ramadhan
HR. Ahmad dan Muslim
QS. An-Najm: 3-4
الم
(١) تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْحَكِيمِ (٢) هُدًى وَرَحْمَةً
لِلْمُحْسِنِينَ (٣) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ
الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (٤) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى
مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (٥) - See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-luqman-ayat-1-11.html#sthash.ZQWRE2zN.dpuf;
Risalah_Tahdzibul Akhlaq.amr
· Versi terbaru ArRisalah Press
الم
(١) تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْحَكِيمِ (٢) هُدًى وَرَحْمَةً
لِلْمُحْسِنِينَ (٣) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ
الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (٤) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى
مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (٥) - See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-luqman-ayat-1-11.html#sthash.ZQWRE2zN.dpuf
الم
(١) تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْحَكِيمِ (٢) هُدًى وَرَحْمَةً
لِلْمُحْسِنِينَ (٣) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ
الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (٤) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى
مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (٥) - See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-luqman-ayat-1-11.html#sthash.ZQWRE2zN.dpuf
Komentar
Posting Komentar