Mengkhususkan Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan
Tidaklah tepat keyakinan bahwa menjelang bulan Ramadhan adalah waktu
utama untuk menziarahi kubur orang tua atau kerabat yang dikenal dengan
“nyadran”. Kita boleh setiap saat melakukan ziarah kubur agar hati kita
semakin lembut karena mengingat kematian; dan untuk mendoakan mereka
sewaktu-waktu.Namun masalahnya adalah jika seseorang mengkhususkan
ziarah kubur pada waktu tertentu seperti menjelang Ramadhan dan meyakini
bahwa waktu tersebut adalah waktu utama untuk nyadran atau nyekar. Ini
sungguh suatu kekeliruan karena tidak ada dasar dari ajaran Islam yang
mengajarkan hal ini.
Syaikh Ibnu Baz rahimahullah pernah ditanya seputar masalah ini: "Apakah ziarah kubur pada hari-hari raya halal atau haram?"
Beliau menjawab: Hal itu tidak mengapa. Kapan saja boleh. Tetapi
mengkhususkannya pada hari raya tidak benar. Yakni apabila mempercayai
bahwa ziarah pada hari raya lebih utama atau semacamnya. Adapun apabila
pengkhususan dikarenakan waktu yang luang, maka tidak mengapa karena
ziarah tidak ada waktu yang khusus. Boleh berziarah di malam hari atau
siangnya. Pada hari-hari raya atau selainnya. Tidak ada ketentuannya.
Tidak ada waktu yang khusus, karena Rasulullah Shallallahu ’Alaihi
Wasallam bersabda: "(ziarahilah kuburan, karena itu dapat mengingatkan
kepada kalian akhirat)," dan beliau tidak menentukan waktunya. Maka
setiap muslim dapat menziarahinya di setiap waktu. Di malam hari dan
siangnya. Pada hari-hari raya dan lainnya. Namun tidak mengkhususkan
hari tertentu dengan maksud bahwa hari itu lebih utama dari lainnya.
Adapun jika mengkhususkannya karena tidak ada waktu selain itu maka
tidak mengapa.
Komentar
Posting Komentar