Kajian kita tentang ayat-ayat syukur dan sabar
.
وَلَقَدْ أَرْسلْنَا مُوسَى
بِآيَاتِنَا أَنْ أَخْرِجْ قَوْمَكَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَذَكِّرْهُمْ
بِأَيَّامِ اللَّهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami
perintahkan kepadanya): "Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada
cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah."
Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
setiap orang penyabar dan banyak bersyukur. (Ibrahim:5)
Allah menyebutkan
dalam firman-Nya, "Sebagaimana Kami mengutusmu, hai Muhammad, dan Kami
turunkan kepadamu Al-Qur'an agar kamu mengeluarkan semua manusia dari gelap
gulita menuju terang benderang melalui semanmu kepada mereka. Begitu pula Kami
telah mengutus Musa kepada Bani Israil dengan membawa ayat-ayat Kami."
Maksudnya, ingatkanlah mereka kepada
pertolongan-pertolongan Allah dan nikmat-nikmat-Nya yang telah dilimpahkan
kepada mereka, yaitu Allah telah membebaskan mereka dari cengkeraman Fir'aun,
perbudakan, kezaliman, dan angkara murkanya;
dan Allah telah menyelamatkan mereka dari
musuh mereka, telah membelah laut buat mereka, memberikan naungan awan kepada
mereka, menurunkan Manna dan Salwa kepada mereka, serta
nikmat-nikmat lainnya.
Yakni
sesungguhnya dalam apa yang telah Kami perbuat kepada kekasih-kekasih Kami
—kaum Bani Israil— ketika Kami selamatkan mereka dari cengkeraman Fir'aun dan
dari siksaan yang menghinakan yang menindas mereka benar-benar terdapat
pelajaran bagi setiap orang yang penyabar dalam menghadapi kesengsaraan, lagi
bersyukur dalam keadaan-keadaan makmur.
Qatadah
mengatakan, "Sebaik-baik hamba ialah orang yang apabila mendapat cobaan,
bersabar; dan apabila diberi nikmat, bersyukur."
{أَلَمْ تَرَ أَنَّ الْفُلْكَ
تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِنِعْمَةِ اللَّهِ لِيُرِيَكُمْ مِنْ آيَاتِهِ إِنَّ فِي
ذَلِكَ لآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ (31)
Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu
berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkannya kepadamu
sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang
sangat sabar lagi banyak bersyukur.
Allah menyebutkan bahwa Dia telah menundukkan laut
agar bahtera dapat berlayar di permukaannya dengan seizin-Nya, yakni berkat
tatanan-Nya yang sangat halus dan ditundukkan-Nya sedemikian rupa untuk hal
tersebut. Karena sesungguhnya andaikata Allah tidak menciptakan daya energi
pada laut, tentulah bahtera tidak dapat berlayar di permukaannya.
Kemudian setelah
Allah memberinya keselamatan dari bahaya tersebut sebagai nikmat karunia
dari-Nya, seharusnya orang yang bersangkutan bersyukur kepada Allah dengan
mengerjakan amal yang sempurna lagi terus-menerus dalam beribadah dan bersegera
mengerjakan kebaikan. Dan barang siapa yang hanya bersikap pertengahan sesudah
peristiwa tersebut, maka ia termasuk ke dalam kategori orang-orang yang
melalaikan nikmat Allah. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
. فَقَالُوا رَبَّنَا بَاعِدْ بَيْنَ
أَسْفَارِنَا وَظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ فَجَعَلْنَاهُمْ أَحَادِيثَ
وَمَزَّقْنَاهُمْ كُلَّ مُمَزَّقٍ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ
شَكُورٍ
Maka mereka berkata,
"Ya Tuhan kami, jauhkanlah jarak perjalanan kami.” dan mereka menganiaya
diri mereka sendiri; maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan
mereka sehancur hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur.
Artinya, Kami jadikan mereka sebagai buah tutur
manusia yang menceritakan kisah-kisah mereka, bagaimana Allah menimpakan azabNya
kepada mereka dan mencerai-beraikan persatuan mereka sesudah bersatu dalam
naungan kehidupan yang makmur; mereka menyebar kemana-mana, tidak lagi tinggal
di negerinya. Karena itulah ada pepatah Arab yang berbunyi,
"Bercerai-berai seperti tercerai-berainya kaum Saba, dan hancur berantakan
seperti hancurnya hasil karya kaum Saba, dan menyebar sebagaimana menyebarnya
kaum Saba."
إِن يَشَأْ يُسْكِنِ ٱلرِّيحَ فَيَظْلَلْنَ رَوَاكِدَ عَلَىٰ ظَهْرِهِۦٓ ۚ
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍۢ لِّكُلِّ صَبَّارٍۢ شَكُورٍ
(الشورى - 33)
Jika
Dia menghendaki Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu
terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda (kekuasaan)-Nya bagi
setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur,
Yakni
angin yang bertiup di laut yang membawa bahtera bergerak. Seandai-Nya Allah
menghendaki, bisa saja Dia menghentikan tiupan angin itu sehingga
bahtera-bahtera itu tidak dapat bergerak, bahkan diam saja, tidak dapat maju
dan tidak dapat mundur, bahkan diam saja mengapung di tengah laut.
Sabar dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dan
penderitaan. Dan sesungguhnya laut yang telah ditundukkan dan angin yang telah
ditiupkan sesuai dengan keperluan mereka dalam perjalanannya di laut,
benar-benar terkandung bukti-bukti yang menunjukkan kepada nikmat Allah yang
Dia berikan kepada makhluk-Nya.
Sumber: Tafsir Ibnu Katsir, Alquranul’ Adziim
Komentar
Posting Komentar