Sebab – sebab pertolongan Allah 7
Segala puji Allah yang telah memberikan
rahmat, hidayah dan Inayah nya kepada kita semua, In syaa Allah kita
melanjutkan tema Sebab-sebab pertolongan Allah. Ini adalah bagian yang ketujuh
dari kajian ini.
{ََููู
َّุง ุฃَุญَุณَّ ุนِูุณَู ู
ُِْููู
ُ ุงُْْูููุฑَ
َูุงَู ู
َْู ุฃَْูุตَุงุฑِู ุฅَِูู ุงَِّููู َูุงَู ุงْูุญََูุงุฑَُِّููู َูุญُْู ุฃَْูุตَุงุฑُ ุงَِّููู
ุขู
ََّูุง ุจِุงَِّููู َูุงุดَْูุฏْ ุจِุฃََّูุง ู
ُุณِْูู
َُูู (52) ุฑَุจََّูุง ุขู
ََّูุง ุจِู
َุง
ุฃَูุฒْูุชَ َูุงุชَّุจَุนَْูุง ุงูุฑَّุณَُูู َูุงْูุชُุจَْูุง ู
َุนَ ุงูุดَّุงِูุฏَِูู (53)
َูู
ََูุฑُูุง َูู
ََูุฑَ ุงَُّููู َูุงَُّููู ุฎَْูุฑُ ุงْูู
َุงِูุฑَِูู (54) }
Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran dari mereka (Bani
Israil), berkatalah dia, "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku
untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin menjawab, "Kamilah
penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa
sesungguhnya kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri. Ya Tuhan kami, kami
telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul.
Karena itu, masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi
(tentang keesaan Allah)." Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan
Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (Qs Ali Imran 52-54)
Ayat ini berhubungan yakni Isa a.s. merasakan kebulatan tekad mereka dalam
kekufurannya dan keberlangsungan mereka dalam kesesatan, maka ia berkata: Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama)
Allah? (Ali
Imran: 52)
Mujahid mengatakan
bahwa makna yang dimaksud ialah 'siapakah yang akan mengikutiku menegakkan
agama Allah?'.
Sufyan As-Sauri dan
lain-lainnya mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah 'siapakah yang akan
menjadi penolong-penolongku bersama dengan Allah?'. Pendapat Mujahid lebih
dekat kepada kebenaran.
Menurut makna
lahiriahnya, Nabi Isa bermaksud siapakah orang-orang yang mau menjadi
penolong-penolongku untuk menyeru manusia menyembah Allah. Para hawariyyin menjawab, "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri. Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul. Karena itu, masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah). (Ali Imran: 52-53).
Menurut pendapat yang sahih, arti hawari
ialah penolong. Seperti yang disebutkan di dalam kitab Sahihain, bahwa ketika
Rasulullah Saw. menganjurkan kaum muslim dalam Perang Ahzab untuk bersiap-siap
menghadapi peperangan, maka sahabat Az-Zubair membantu Nabi Saw. dan mengambil
alih tugas ini, lalu Az-Zubair menyerukan hal tersebut kepada mereka. Maka Nabi
Saw. bersabda:
"ุฅَّู
ُِِّููู َูุจٍِّู ุญََูุงุฑًูุง َูุญََูุงุฑِูู ุงูุฒُّุจَْูุฑُ"
Setiap nabi
mempunyai penolong, dan penolongku adalah Az-Zubair.
Ibnu
Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al-Asyaj, telah
menceritakan kepada kami Waki', telah menceritakan kepada kami israil, dari
Samak, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas r.a. sehubungan dengan firman-Nya: Karena
itu, masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi. (Ali Imran: 53)
Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud ialah menjadi saksi bersama-sama umat
Muhammad Saw. (Sanad
asar ini jayyid).
Kemudian Allah Swt.
menceritakan perihal segolongan orang-orang terkemuka Bani Israil dalam rencana
mereka yang hendak membinasakan Nabi Isa a.s. Mereka bertujuan ingin menimpakan
kejahatan terhadapnya dan menyalibnya. Mereka semuanya bergabung untuk
menentangnya dan menghasutnya ke hadapan raja di masa itu yang kafir.
Mereka
menyampaikan berita hasutan kepada si raja bahwa di sana ada seorang lelaki
yang menyesatkan orang-orang banyak, menghalang-halangi mereka untuk taat
kepada raja, merusak rakyat serta memecah-belah antara seorang ayah dan anaknya;
dan hasutan-hasutan lainnya yang biasa mengakibatkan sanksi yang berat bagi
pelakunya. Mereka
melemparkan tuduhan terhadap Nabi Isa sebagai seorang pendusta, dan bahwa dia
adalah anak zina. Hal tersebut membangkitkan kemarahan si raja, lalu ia
mengirimkan orang-orangnya untuk menangkap dan menyalibnya serta menyiksanya.
Ketika mereka
mengepung rumah Nabi Isa dan mereka menduga pasti dapat menangkapnya, maka
Allah menyelamatkan Nabi Isa dari sergapan mereka. Allah mengangkatnya dari
atap rumah tersebut ke langit. Kemudian Allah memiripkan rupa seorang lelaki
yang ada di dalam rumah tersebut dengan Nabi Isa a.s.
Ketika
mereka masuk ke dalam rumah itu, mereka menduga lelaki tersebut sebagai Nabi
Isa dalam kegelapan malam, lalu mereka menangkapnya dan menghinanya serta
menyalibnya, lalu meletakkan duri di atas kepalanya.
Hal tersebut
merupakan tipu daya dari Allah terhadap mereka, karena Dia akan menyelamatkan
Nabi-Nya dan mengangkatnya dari hadapan mereka ke langit, serta meninggalkan
mereka bergelimangan di dalam kesesatan. Mereka menduga bahwa mereka telah
berhasil mencapai sasarannya. Dan Allah menempatkan di dalam hati mereka
kekerasan dan keingkaran terhadap perkara yang hak. Hal ini melekat di hati
mereka, dan Allah menimpakan kepada mereka kehinaan yang tidak pernah lekang
dari diri mereka sampai hari kiamat nanti.
Orang-orang kafir
itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah
sebaik-baik pembalas tipu daya. (Ali Imran: 54)
Hikmah dari ayat-ayat
di atas: Allah Subhaanahu wa Ta'aala memenangkan orang-orang mukmin terhadap
orang-orang kafir. Orang-orang Nasrani pada waktu itu yang beriman kepada Nabi
Isa 'alaihis salam, senantiasa mampu mengalahkan orang-orang Yahudi, karena
orang-orang Nasrani lebih mengikuti Nabi Isa daripada orang-orang yahudi, sampai
Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengutus Nabi kita Muhamad shallallahu 'alaihi wa
sallam. Kaum muslimin pengikuti Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam
inilah yang sesungguhnya mengikuti Nabi Isa 'alaihis salam, maka Allah
menguatkan mereka sehingga mampu mengalahkan orang-orang Yahudi dan orang-orang
kafir lainnya, termasuk orang-orang
Nasrani yang tidak mau mengikuti Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.
Namun terkadang orang-orang kafir baik dari kalangan Nasrani maupun lainnya dapat mengalahkan
orang-orang muslim, hal tersebut merupakan hikmah/kebijaksanaan dari Allah dan sebagai hukuman karena
mereka meninggalkan mengikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Allah menunjukkan
bahwa ketaatan Allah dan RasulNya adalah sebab pertolongan Allah:
ََููู
َّุง ุฑَุฃَู ุงْูู
ُุคْู
َُِููู
ุงْูุฃَุญْุฒَุงุจَ َูุงُููุง َٰูุฐَุง ู
َุง َูุนَุฏََูุง ุงَُّููู َูุฑَุณُُُููู َูุตَุฏََู ุงَُّููู
َูุฑَุณُُُููู ۚ َูู
َุง ุฒَุงุฏَُูู
ْ ุฅَِّูุง ุฅِูู
َุงًูุง
َูุชَุณِْููู
ًุง
Dan tatkala orang-orang mukmin melihat
golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: "Inilah yang
dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan
Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan. (Qs Al
Ahzab: 22)
َِููุฌْุฒَِู ุงَُّููู ุงูุตَّุงุฏَِِููู
ุจِุตِุฏِِْููู
ْ َُููุนَุฐِّุจَ ุงْูู
َُูุงَِِูููู ุฅِْู ุดَุงุกَ ุฃَْู َูุชُูุจَ ุนََِْูููู
ْ ۚ ุฅَِّู ุงََّููู َูุงَู ุบَُููุฑًุง ุฑَุญِูู
ًุง
supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang
yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika
dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs Al Ahzab: 24)
facebook: Mutiara Ar-Risalah,
WA 0895371970258
Bersambung..
Sumber: Tafsir Alquranul Adzim dan Hidayatul Insan
Komentar
Posting Komentar