renugan bagi penuntut ilmu

Wahai penuntut ilmu
Apakah engkau hafal Alquran? Tidak
Apakah engkau hafal alfiyah ibn malik? Tidak (fan nahwu)
Apakah engkau hafal alfiyah as-suyuti atau al-iroqi? Tidak (fan hadits)
Apakah hafal al-jazariyah? Tidak (fan tajwid)
Apakah hafal rohabiyah? Tidak (fan faroidh)
Apakah engkau hafal jauhar at-tauhid atau bad'ul amaaly? Tidak (fan aqidah)
(apakah engkau hafal utsul tsalatsah atau kitab tauhid? Tidak) (fan aqidah)
Apakah engkau hafal mandzumah baiquniyah? Tidak ( fan ilmu hadits untuk pemula)
Apakah engkau hafal sullam al-munauroq? Tidak (fan manthiq)
Apakah engkau menguasai kitab dalam bidang fiqh? Tidak
Apakah engkau menguasai kitab dalam bidang nahwu? Tidak
Apakah engkau menguasai kitab dalam bidang balaghoh? Tidak
Apakah engkau menguasai kitab dalam bidang ushul fiqh? Tidak
Apakah engkau menguasai kitab dalam bidang ilmu hadits? Tidak
Apakah engkau menguasai kitab dalam bidang aqidah? Tidak
Apakah engkau menguasai kitab dalam bidang manthiq? Tidak
Apakah engkau menguasai kitab dalam bidang tafsir? Tidak
Kemudian engkau mengatakan dirimu adalah penuntut ilmu?
Facebook banyak membuang waktumu dan engkau tidak merasa akan hal itu, tinggalkan hal yang melalaikan waktumu
Karena umur tersusun dari detik2 yang berjalan sebagaimana jalannya awan
Waktu itu ibarat pedang, kalau kau tak memotongnya maka ia akan memotongmu
----------
Ketika kriteria diatas adalah kriteria minimal penuntut ilmu pada saat ini, maka bagaimana dengan kriteria para ulama dan asatidzahnya?
Kalau ulama dan asatidzahnya tidak hafal ini maka bagaimana dengan murid2nya?
Mangkanya kalau kita mau jujur, kita ini selayaknya malu mengaku atau menyebut diri kita penuntut ilmu atau bahkan mengangkat diri kita ke derajat ustadz
Sedangkan bidang2 ilmu diatas belum kita hafal atau kita kuasai dengan benar
Kriteria minimal penuntut ilmu saat ini mulai menurun, sekarang hanya duduk di majelis taklim tematik sudah merasa tidak awam, sudah merasa pemuntut ilmu, sudah merasa bisa mengolah dalil
Padahal yang punya ilmu alat saja masih belum tahu
Maka selayaknya para dai, asatidzah dan yang semisalnya ketika mengisi kajian, mengajar dan menjelaskan sesuatu jangan seperti berbicara sama para ulama yang sudah tahu asas ilmu
Tapi jelaskan kalau sejatinya kita ini masih jauh, jauh banget untuk mencapai derajat pemuntut ilmu maka hormatilah ulama, taqlidlah pada mereka agar aman dalam mendalami agama dan tidak bermain2 dengan dalil terlebih dahulu
Ala kullin mari kita bersama2 belajar tahu diri, ilmu ini luas ibarat lautan
Kita ini belum merasakan kecuali hanya setetes saja, itu kalo beneran belajar
Kalo gak??
Belajarlah tahu diri, jangan terlalu pede ngaku penuntut ilmu apalagi ustadz
Itu kalo sadar diri, kalo gak sadar ya terserah..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA