TIPS MENGHAFAL AL-QUR`AN

**

Bagi yang ingin menghafal Al-Qur’an, hendaknya memperhatikan beberapa hal berikut: 

1.Menjaga keikhlasan.
 
Seorang yang menghafal Al-Qur’an hendaknya meniatkan semata untuk mengharap pahala di sisi Allah Ta’ala, dan meniatkan dengan hafalannya sebagai hal yang membantu dia untuk melakukan ketaatan kepada-Nya. Ketika dia berusaha menjaga keikhlasan, kemudian menempuh sebab-sebab dalam menghafal, maka ini adalah hal yang memudahkan baginya untuk menghafal Al-Quran. 
 
2. Banyak berdo’a kepada Allah.

Do’a adalah senjata seorang mu’min. Hendaknya seorang yang ingin menghafal Al-Qur’an memperbanyak do’a kepada-Nya agar dimudahkan dalam menghafal. 
 
3. Meninggalkan maksiat.
 
Maksiat adalah salah satu sebab yang menjadikan seseorang lupa terhadap ilmu dan hafalan. 
 
4. Berusaha memahami ayat yang ingin dihafal.

Memahami ayat yang dihafal adalah hal yang membantu dalam menghafal. Dan bagi yang tidak memahami bahasa Arab, maka membaca terjemahan Al-Qur’an bisa membantu untuk memahaminya. 
 
5. Menggunakan satu cetakan mushaf Al-Qur’an.
 
Diantara hal yang yang membantu dalam menghafal adalah menggunakan satu cetakan mushaf. Sebab orang yang menghafal, akan mengingat letak ayat yang dia hafal, apakah letak ayatnya di bagian atas halaman atau di bagian bawah. Sehingga ketika dia telah mengahafal dengan satu mushaf, kemudian dia menggantinya dengan mushaf lain, yang cetakannya berbeda dengan sebelumnya, sehingga letak ayat pun berbeda, maka ini akan mengacaukan hafalan. Demikian pula menggunakan mushaf ukuran besar, ini akan memudahkan untuk mengingat letak ayat dalam Al-Qur’an. 
 
6. Sering mengulang hafalan.
 
Banyak mengulang hafalan dan sering muraja’ah adalah hal yang sangat membantu dalam menguatkan hafalan. Hendaknya seorang yang menghafal Al-Qur’an sering mengungulangi hafalannya baik di dalam shalat maupun di luar shalat. 
 
8. Membatasi hafalan.
 
Diantara perkara penting yang harus diketahui oleh orang yang menghafal Al-Qur’an adalah membatasi hafalan setiap harinya. Adapun batasan hafalan, disesuaikan dengan kemampuan. Misalnya, dia membatasi satu halaman setiap hari, atau dua halaman, atau pun membatasi setengah halaman. Orang yang menghafal dengan cara seperti ini akan memudahkan baginya untuk istiqamah dan kontinyu serta disiplin dalam menghafal. Demikian pula sangat membatu baginya untuk menguatkan hafalan dan juga memudahkan dalam membagi hafalan baru dan hafalan lama yang dimuraja’ah. 
Catatan: 
Orang yang menghafal melebihi kapasitas kemampuannya akan menjadikan dia putus asa, sebab banyak ayat yang harus dia jaga sementara hafalan tersebut tidak mutqin (kuat). 
 
9. Memperdengarkan bacaan yang telah dihafal.

Setelah menghafal, hendaklah mentasmi’ (memperdengarkan) hafalan tersebut kepada orang lain. Sebab boleh jadi ada kekeliruan dalam hafalan tersebut. Sehingga jika dia memiliki kekeliruan, maka akan diingatakn oleh orang yang mendengarnya.

Wallahu A'lam

-----
Ustadz Irfandi Makku,  Lc
Fb: Pesantren As-Sunnah Makassar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA