sifat mandiri

Diantara bentuk akhlaq dan kepribadian mulia yang diajarkan oleh Islam kepada umatnya ialah sifat mandiri dan tidak menggantungkan diri kepada orang lain dalam setiap keperluan hidupnya.

Saudaraku! Tahukah anda bahwa dengan mencari nafkah sendiri martabat anda tidak terkurangi sedikitpun, bahkan akan semakin terjunjung tinggi. Betapa tidak, dengannya anda akan kuasa berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah, dihadapan orang lain. Beda halnya bila anda telah mulai menggerogoti martabat anda dengan cara menjulurkan tangan kepada orang lain guna meminta sebagian dari hartanya.

“Tangan yang di atas lebih baik dibanding tangan yang di bawah, tangan yang di atas adalah tangan pemberi, sedangkan tangan yang di bawah adalah tangan peminta”. (Muttafaqun ‘Alaih).

Imam Al Baji Al Maliky berkata: “Tangan yang di atas atau pemberi itu lebih banyak mendapatkan pahala. Tangan pemberi disebut sebagai tangan yang di atas, maksudnya ialah ia lebih tinggi derajat dan tempatnya, baik di dunia ataupun di akhirat.”

Dahulu para sahabat dan ulama salaf bekerja guna mencukupi kebutuhannya sendiri, ada yang berdagang, ada yang bercocok tanam, dan ada yang menjadi pekerja, tanpa ada rasa sungkan atau gengsi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA