๐ฆ AKIBAT MENOLAK KEBENARAN..
Muhammad Rifqi
.
๐ Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
ู ู ุนُุฑุถ ุนููู ุญٌู َูุฑَุฏَّู ููู ููุจูู،
ุนُููุจ ุจูุณุงุฏ ููุจู ูุนููู ูุฑุฃูู.
"Barangsiapa yg dihadapkan kepadanya suatu kebenaran namun ia menolak serta tidak mau menerimanya maka hal tersebut akan berakibat rusaknya hatinya, akalnya serta pikirannya."
[Miftahul Daris Sa'adah 1/160]
๐ Beliau rahimahullah juga berkata,
๐ง ููู ุง ุฃّู ู َْู ุชูุงุถَุน ููู ุฑูุนู ،
ููุฐูู ู ู ุชูุจّุฑ ุนู ุงูุงูููุงุฏ ููุญู
ุฃุฐََّูู ุงُููู َููุถَุนَู، ูุตَุบَّุฑَู ูุญَّูุฑَู؛
๐ง ูู ู ุชูุจّุฑ ุนู ุงูุงูููุงุฏ ููุญู
ููู ุฌุงุกู ุนูู ูุฏ ุตุบูุฑ، ุฃู ู ู ูุจุบุถู، ุฃู ูุนุงุฏูู، ูุฅูู ุง ุชูุจُّุฑُู ุนูู ุงููู؛ ูุฅّู ุงููู ูู ุงูุญู، ูููุงู ู ุญู،
ูุฏููู ุญู، ูุงูุญู ุตูุชู، ูู ูู ููู؛
ูุฅุฐุง ุฑَุฏَّู ุงูุนุจุฏُ ูุชูุจّุฑَ ุนู ูุจููู
ูุฅูู ุง ุฑَุฏَّ ุนูู ุงِููู ูุชูุจّุฑَ ุนِููู.
๐ง Sebagaimana jika seseorang itu merendah (tawadhu') kepada Allah maka Allah akan mengangkatnya, maka demikian pula sebaliknya barangsiapa yang sombong dari ketundukan terhadap suatu kebenaran maka Allah akan merendahkan serta menghinakannya,
๐ง Dan barangsiapa yang sombong dari ketundukan kepada kebenaran walaupun datang dari seorang yang lebih muda atau seorang yang ia benci, atau seorang yang ia musuhi maka pada hakikatnya dia sombong terhadap Allah, karena Dialah Allah yang maha Hak (benar) dan firman-Nya adalah hak (kebenaran), dan agama-Nya adalah kebenaran, serta kebenaran itu adalah sifat-Nya, dan dari-Nya serta milik-Nya, sehingga jika seorang hamba menolak dan sombong dengan tidak mau menerimanya maka sungguh hakikatnya ia hanyalah menolak Alloh dan sombong terhadap Allah."
[Madarijus Salikin 2/317]
.
๐ Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
ู ู ุนُุฑุถ ุนููู ุญٌู َูุฑَุฏَّู ููู ููุจูู،
ุนُููุจ ุจูุณุงุฏ ููุจู ูุนููู ูุฑุฃูู.
"Barangsiapa yg dihadapkan kepadanya suatu kebenaran namun ia menolak serta tidak mau menerimanya maka hal tersebut akan berakibat rusaknya hatinya, akalnya serta pikirannya."
[Miftahul Daris Sa'adah 1/160]
๐ Beliau rahimahullah juga berkata,
๐ง ููู ุง ุฃّู ู َْู ุชูุงุถَุน ููู ุฑูุนู ،
ููุฐูู ู ู ุชูุจّุฑ ุนู ุงูุงูููุงุฏ ููุญู
ุฃุฐََّูู ุงُููู َููุถَุนَู، ูุตَุบَّุฑَู ูุญَّูุฑَู؛
๐ง ูู ู ุชูุจّุฑ ุนู ุงูุงูููุงุฏ ููุญู
ููู ุฌุงุกู ุนูู ูุฏ ุตุบูุฑ، ุฃู ู ู ูุจุบุถู، ุฃู ูุนุงุฏูู، ูุฅูู ุง ุชูุจُّุฑُู ุนูู ุงููู؛ ูุฅّู ุงููู ูู ุงูุญู، ูููุงู ู ุญู،
ูุฏููู ุญู، ูุงูุญู ุตูุชู، ูู ูู ููู؛
ูุฅุฐุง ุฑَุฏَّู ุงูุนุจุฏُ ูุชูุจّุฑَ ุนู ูุจููู
ูุฅูู ุง ุฑَุฏَّ ุนูู ุงِููู ูุชูุจّุฑَ ุนِููู.
๐ง Sebagaimana jika seseorang itu merendah (tawadhu') kepada Allah maka Allah akan mengangkatnya, maka demikian pula sebaliknya barangsiapa yang sombong dari ketundukan terhadap suatu kebenaran maka Allah akan merendahkan serta menghinakannya,
๐ง Dan barangsiapa yang sombong dari ketundukan kepada kebenaran walaupun datang dari seorang yang lebih muda atau seorang yang ia benci, atau seorang yang ia musuhi maka pada hakikatnya dia sombong terhadap Allah, karena Dialah Allah yang maha Hak (benar) dan firman-Nya adalah hak (kebenaran), dan agama-Nya adalah kebenaran, serta kebenaran itu adalah sifat-Nya, dan dari-Nya serta milik-Nya, sehingga jika seorang hamba menolak dan sombong dengan tidak mau menerimanya maka sungguh hakikatnya ia hanyalah menolak Alloh dan sombong terhadap Allah."
[Madarijus Salikin 2/317]
Komentar
Posting Komentar