Mereka Yang Menanti Datangnya Janji

**
Alhamdulillah, cerita tentang perjuangan hidup dan pengabdian Mbah Wardi telah menggerakkan banyak pihak untuk turut berkontribusi. Sampai saat ini, sebagian besar donasi yang terkumpul untuk memberangkatkan beliau ke tanah suci berasal dari mahasiswa-mahasiswi UNS. Dari beberapa donasi yg masuk, kami mengenal baik beberapa diantaranya. Mereka bukan klan "darah biru". Bukan anak gedongan atau kaum bangsawan. Ya.. Mahasiswa dg gaya hidup sederhana yg hidup seadanya. Kami dibuat terperanjat setelah melihat jumlah donasi yg mereka salurkan atas nama pribadi mereka. Berapa jumlahnya? Tak lagi ratusan ribu, tapi telah menyentuh angka jutaan rupiah! Darimana? Ada yang dari uang tabungan, ada yg dari untung jualan.
"Kemaren jualanku dapet untung mas, trus langsung aku pake buat Mbah Wardi"
Subhanallah..
Apa mereka tak butuh uangnya? Ya tentu saja butuh. Hanya saja, mereka lebih tertarik dengan janji dari Tuhannya..
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.. (Al Baqarah, 261)
Mereka tak kenal Mbah Wardi. Hanya mendengar suara adzan beliau tiap kali waktu sholat ditinggikan. Hanya itu. Tapi ini soal keyakinan. Ini soal kepercayaan, bahwa ketika Allah telah berjanji, maka tak akan pernah mungkin kita dikhianati.
Rekan2 sekalian.. Agar project kebaikan ini turut disebarluaskan oleh kitabisa.com, maka project ini harus mendapat minimal 25 donatur atau 20% dari target donasi. Nah, mayoritas pengunjung kitabisa.com lebih memilih menyalurkan donasi ke campaign yang sudah dipercaya, yaitu campaign yang sudah mendapatkan donasi dari lingkungan terdekat. Maka mari, bersama-sama kita sukseskan project kebaikan ini dg cara donasi melalui link berikut ini: http://kitabisa.com/umrahinmbahwardi lalu pilih DONASI SEKARANG
Jangan lupa bagikan tulisan ini ya..
Selamat beraktivitas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA