MENGOBATI KESOMBONGAN

Sri Mustika
Seorang pria yg bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan.
*
Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja, ia mengangkuti air dg ember dan menyikat lantai rumahnya keras2 sampe keringatnya bercucuran deras.
*
Menyaksikan keganjilan ini orang itu bertanya, “Apa yg sedang Anda lakukan?”
*
Sang Guru menjawab, “Tadi saya kedatangan serombongan tamu yg meminta nasihat.
*
Saya memberikan banyak nasihat yg bermanfaat bagi mereka.
*
Mereka pun tampak puas sekali.
Namun, setelah mereka pulang tiba2 saya merasa menjadi orang yg hebat.
*
Kesombongan saya mulai bermunculan.
*
Karena itu, saya melakukan ini utk membunuh perasaan sombong saya.”
*
Saya sadar bhw Sombong adalah penyakit yg sering menghinggapi kita semua, yg benih2nya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari.
*
Di tingkat terbawah, sombong disebabkan oleh faktor materi.
*
Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.
*
Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan.
*
Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.
*
Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan.
*
Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dg orang lain
*
Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita mendeteksinya.
*
Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih2 halus di dlm batin kita.
*
Akar dari kesombongan ini adalah ego yg berlebihan.
"
Pada tataran yg lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self- esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence).
*
Akan tetapi, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), berarti kita sudah berada sangat dekat dg kesombongan.
*
Batas antara bangga (Ujub) dan sombong tidaklah terlalu jelas.
*
Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan kesadaran sejati di lain kutub.
*
Coba kita ingat2, saat terlahir ke Dunia ini, kita dlm keadaan telanjang dan tak punya apa2.
*
Akan tetapi, seiring dg waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yg kita butuhkan dlm hidup.
*
Keenam indra kita selalu mengatakan bhw kita memerlukan lebih banyak lagi.
*
Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego.
*
Ilusi ego inilah yg memperkenalkan kita kpd dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka). Inilah akar dari segala permasalahan.
*
Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati.
*
Untuk bisa melawan kesombongan dg segala bentuknya, ada dua perubahan paradigma yg perlu kita lakukan.
*
1. Kita perlu menyadari bhw pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik, tetapi makhluk spiritual.
*
Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana utk hidup di Dunia.
*
Kita lahir dg tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dg tangan kosong pula.
*
Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dlm kesetaraan universal.
"
Kita tak akan lagi terkelabui oleh penampilan, label, dan segala “tampak luar” lainnya.
*
Yang kini kita lihat adalah “tampak dalam”
*
Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dari berbagai kesombongan atau ilusi ego.
*
2. Kita perlu menyadari bhw apa pun perbuatan baik yg kita lakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga buat diri kita sendiri.
*
Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga utk kita sendiri.
*
Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi.
*
Energi yg kita berikan kpd Dunia tak akan pernah musnah.
*
Energi itu akan kembali kpd kita dlm bentuk yg lain.
*
Kebaikan yg kita lakukan pasti akan kembali kpd kita dlm bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupun kepuasan batin yg mendalam.
*
Jadi, setiap berbuat baik kpd pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kpd diri kita sendiri.
*
Kalau begitu, apa yg kita sombongkan?
*
Perhatikan disaat kita melihat orang yg menghembuskan napas terakhirnya, tangannya terbuka lebar.
*
Artinya, dia sdh melepaskan semua atribut kelebihannya yg selalu ia banggakan.
*
اللهم إنا نعوذ بك من الرياء والسمعة، ومن الكبر والعجب وسوء الأخلاق. آمين
*
Smg bermanfaat
Salam Cinta.....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA