Muslimah? Jaga Jarak dengan Lelaki Bukan Mahram!

Bismillah..


Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, “Agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya”.
(QS. An-Nur: 31)

Allah memerintahkan wanita muslimah untuk menundukkan pandangannya guna menutup pintu pertama menuju zina.
Karena pandangan bagaikan kunci bagi hati. Seringkali pandangan mata menyisakan rasa di dada yang sulit untuk di hilangkan.
Berapa banyak akhwat yang tersiksa karena batinnya menginginkan sosok seorang lelaki yang pernah ia pandang sehingga ia sulit melupakannya.
Berbicara kepada lelaki yang bukan mahram tidak dibolehkan jika tidak ada keperluan yang mendesak. Karena pembicaraan juga menjadi pintu yang sangat berpotensi untuk membuka kesempatan menuju perzinahan.
Mungkin pertamakalinya seorang akhwat berkomunikasi dengan lelaki dikarenakan keperluan tertentu, namun seringkali jika ia tidak bisa mengendalikan nafsunya pembicaraan tidak hanya di sekitar hal yang diperlukan saja, melainkan melebar ke hal-hal yang bukan darurat. Bahkan bisa sampai saling bercanda diantara mereka berdua. Sehingga si perempuan juga mulai melembutkan suaranya di depan sang lelaki.
Berbicara yang dilarang tidak hanya pembicaraan secara langsung, tetapi masuk juga di dalamnya adalah berbicara lewat telepon ataupun lewat chatting jika tidak ada keperluan yang darurat. Bahkan berbicara lewat media sosial bisa dikategorikan dengan khalwat yang dilarang oleh agama.
Yakinlah, bahwasanya selama kita menahan diri dari segala hal yang dimurkai-Nya, Allah akan memberikan dengan yang lebih baik. Tentunya tidak mau jika nantinya mendapatkan suami yang mempunyai masalalu yang tidak baik dengan perempuan lain. Maka, harus menjaga diri dengan harapan Allah yang maha adil mempertemukan dengan lelaki sholeh yang di inginkan...
Aamin.. ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA