Munasabah Al Qur’an dan Hari Raya
Segala puji dan syukur patut kita
panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pula atas Keagungan, Rahmat,
Hidayah serta Inayahnya,, Kita sebentar lagi akan merayakan hari raya Idul Adha.
Dalam edisi ada yang menjadi Munasabah Al Qur’an dan Hari Raya.
- Al Qur’an rezeki paling baik
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu
dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk
serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Yunus: 57)
Ibnu Katsir berkata: “Mauidzah maksudnya pencegah dari hal-hal yang keji. Wa syifaun lima fisshudur maksudnya dari syubhat (yang tidak jelas) dan syak (ragu-ragu) seperti menghapus kotoran dan najis.” Syaikh Amin As-Syinqithi berkata: “Allah menyebutkan pada ayat yang mulia ini bahwa Al-Qur’an yang agung adalah paling mulianya kitab yang diturunkan dari langit dan paling mencakup semua ilmu serta paling akhir-nya waktu diturunkan oleh Penguasa alam semesta. –Memberi petunjuk yang lebih lurus– maksudnya jalan yang terbaik, teradil dan paling benar.”
Ibnu Katsir berkata: “Mauidzah maksudnya pencegah dari hal-hal yang keji. Wa syifaun lima fisshudur maksudnya dari syubhat (yang tidak jelas) dan syak (ragu-ragu) seperti menghapus kotoran dan najis.” Syaikh Amin As-Syinqithi berkata: “Allah menyebutkan pada ayat yang mulia ini bahwa Al-Qur’an yang agung adalah paling mulianya kitab yang diturunkan dari langit dan paling mencakup semua ilmu serta paling akhir-nya waktu diturunkan oleh Penguasa alam semesta. –Memberi petunjuk yang lebih lurus– maksudnya jalan yang terbaik, teradil dan paling benar.”
- Hari raya
Hari Raya adalah saat berbahagia dan bersuka cita.
Kebahagiaan dan kegembiraan kaum mukminin di dunia adalah karena Tuhannya,
yaitu apabila mereka berhasil menyempurnakan ibadahnya dan memperoleh pahala
amalnya dengan percaya terhadap janji-Nya kepada mereka untuk mendapatkan
anugerah dan ampunan-Nya. inila Allah Ta'ala berfirman:
“Katakanlah dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (Yunus: 58).
“Katakanlah dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (Yunus: 58).
Sebagian orang bijak berujar: Tiada seorangpun yang bergembira dengan
selain Allah kecuali karena kelalainnya terhadap Allah, sebab orang yang lalai
selalu bergembira dengan permainan dan hawa nafsunya, sedangkan orang-orang
yang berakal merasa senang degan Tuhannya.
Ketika Nabi tiba di Madinah, kaum anshar memiliki dua hari istimewa, mereka bermain-main di dalamnya, maka Nabi bersabda:
“Allah telah memberi ganti bagi kalian dua hari yang jauh lebih baik, yaitu Idul fitri dan Idul Adha.” (HR. Abu Daud dan An-Nasa’I dengan sanad hasan).Idul Adha (Hari Raya Kurban), ia lebih agung dan utama daripada Idul fitri. Hari Raya ini terselenggara sebagai penyempurna ibadah haji yang merupakan rukun Islam kelima, bila kaum muslimin merampungkan ibadah hajinya niscaya diampuni dosanya.
Ketika Nabi tiba di Madinah, kaum anshar memiliki dua hari istimewa, mereka bermain-main di dalamnya, maka Nabi bersabda:
“Allah telah memberi ganti bagi kalian dua hari yang jauh lebih baik, yaitu Idul fitri dan Idul Adha.” (HR. Abu Daud dan An-Nasa’I dengan sanad hasan).Idul Adha (Hari Raya Kurban), ia lebih agung dan utama daripada Idul fitri. Hari Raya ini terselenggara sebagai penyempurna ibadah haji yang merupakan rukun Islam kelima, bila kaum muslimin merampungkan ibadah hajinya niscaya diampuni dosanya.
Ini macam-macam Hari Raya kaum muslimin di dunia, semuanya dilaksanakan saat rampungnya ketakwaan kepada Yang Maha Menguasai dan Yang Maha Pemberi, di saat mereka berhasil memperoleh apa yang dijanjikan-Nya berupa ganjaran dan pahala. (Risalah ramadhan Syeikh Abdullah bin Jarullah bab Hari raya).
Dari point 1 dan 2 kita bisa melihat bahwa keterkaitan bagaimana
seorang mu’min yang berpedoman Al Qur’an
akan meraih kegembiraan termasuk pada hari raya.
Dalam ayat ini mendekatkan diri wajib kepada Allah saja karena tidak ada manfaatnya mendekatkan diri kepada selain Allah, karena itu jangan mengada-ada dengan mendekatkan diri kepada selain Allah.Dalam ayat ini pula sesuai dengan kata asalnya qurban diartikan mendekatkan diri. Secara umum mendekatkan dri kepada Allah adalah dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi larangannya agar seorang muslim dekat dengan rahmatNya. Inilah nilai qurban yaitu tauhid.
Itulah bagaimana ibadah qurban
pada hari raya idul adha, sangat beriringan bahwa menjadikan Qur’an Adz-Dzikr
(peringatan) yang merupakan rahmatNya.
Komentar
Posting Komentar