PERBANYAK BERDOA PADA HARI-HARI TASYRIQ

Al-Imam Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah dalam kitabnya "Lathaa`if al-Ma'aarif" (hal. 290, Dar Ibnu Hazm) membawakan ayat ke-200 surat Al Baqarah :
ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻗَﻀَﻴْﺘُﻢ ﻣَّﻨَٰﺴِﻜَﻜُﻢْ ﻓَﭑﺫْﻛُﺮُﻭﺍ۟ ﭐﻟﻠَّﻪَ ﻛَﺬِﻛْﺮِﻛُﻢْ ﺀَﺍﺑَﺂﺀَﻛُﻢْ ﺃَﻭْ ﺃَﺷَﺪَّ ﺫِﻛْﺮًﺍ ۗ ﻓَﻤِﻦَ ﭐﻟﻨَّﺎﺱِ ﻣَﻦ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺭَﺑَّﻨَﺂ ﺀَﺍﺗِﻨَﺎ ﻓِﻰ ﭐﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﻣَﺎ ﻟَﻪُۥ ﻓِﻰ ﭐﻝْﺀَﺍﺧِﺮَﺓِ ﻣِﻦْ ﺧَﻠَٰﻖٍ
"Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: 'Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia', dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat." (QS.Al-Baqarah 2: Ayat 200).
Lalu beliau rahimahullah berkata :
ﻭﻗﺪ ﺍﺳﺘﺤﺐ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﺑﻬﺬﺍ ﻓﻲ ﺃﻳﺎﻡ ﺍﻟﺘﺸﺮﻳﻖ
"Banyak ulama salaf menganjurkan memperbanyak doa berdasarkan ayat ini pada hari-hari Tasyrik."
Dan doanya adalah sebagaimana dikatakan oleh al-Imam Ikrimah rahimahullah :
ﻛﺎﻥ ﻳﺴﺘﺤﺐ ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ ﻓﻲ ﺃﻳﺎﻡ ﺍﻟﺘﺸﺮﻳﻖ : } ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺁﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻓِﻲ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ { ‏[ ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ : ٢٠١ ]
"Dianjurkan berdoa pada hari tasyrik dengan (memperbanyak) mengucapkan :
"rabbanaa aatinaa fiiddunyaa hasanatan wafii-aakhirati hasanatan waqinaa 'adzaabannaar".
("Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka')".
Al-Hafidz Ibnu Rajab juga membawakan atsar Shahabi Jaliil Abu Musa al-Asy'ariy radhiyallahu anhu, kata beliau :
ﻭﻗﺪ ﺭﻭﻯ ﺯﻳﺎﺩ ﺍﻟﺠﺼﺎﺹ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻛﻨﺎﻧﺔ ﺍﻟﻘﺮﺷﻲ ﺃﻧﻪ ﺳﻤﻊ ﺃﺑﺎ ﻣﻮﺳﻰ ﺍﻷﺷﻌﺮﻱ ﻳﻘﻮﻝ ﻓﻲ ﺧﻄﺒﺘﻪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻨﺤﺮ ﺑﻌﺪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻨﺤﺮ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﺍﻟﺘﻲ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻷﻳﺎﻡ ﺍﻟﻤﻌﺪﻭﺩﺍﺕ ﻻ ﻳﺮﺩ ﻓﻴﻬﻦ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻓﺎﺭﻓﻌﻮﺍ ﺭﻏﺒﺘﻜﻢ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ .
"Diriwayatkan oleh Ziyaad al-Jashoos, dari Abi Kinaanah al-Qurasyi bahwa ia mendengar Abu Musa al-Asy'ariy radhiyallahu anhu berkata pada waktu khutbah hari raya : "setelah hari penyembelihan adalah tiga hari tasyrik yaitu hari dimana Allah menyebutnya sebagai hari al-Ma'duudaat, yang tidak ditolak doa pada hari-hari tersebut, oleh sebab itu angkatlah harapan kalian kepada Allah Azza wa Jalla."
Asy-Syaikh Usamah bin Su'ud telah melakukan kajian terhadap atsar ini dan beliau memberikan penilaian dhoif, karena ada dua cacat pada sanadnya :
1. Ziyaad Abi Ziyaad al-Jashoosh al-Waasithi, dinilai oleh Al Hafidz Ibnu Hajar dalam "at-Taqriib" sebagai perawi dhoif;
2. Abu Kinaanah al-Qurasyi, dinilai oleh Al Hafidz juga sebagai perawi majhul.
Akan tetapi konteks ayat sesuai dengan pemahaman beberapa ulama salaf, bahwa hari-hari tasyrik disyariatkan untuk berdoa dan salah satu doanya berdasarkan ayat tersebut adalah apa yang sering disebut juga dengan doa sapu jagad. Terlebih lagi dalam riwayat Anas bin Malik radhiyallahu anhu beliau berkata :
ﻛَﺎﻥَ ﺃَﻛْﺜَﺮُ ﺩُﻋَﺎﺀِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : " ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺁﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ، ﻭَﻓِﻲ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ، ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ".
"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam banyak berdoa dengan doa : "Allahumma rabbanaa aatinaa fiiddunyaa hasanatan wafii-aakhirati hasanatan waqinaa 'adzaabannaar". (Muttafaqun alaih dan ini lafazh Bukhari).
Wallahu Ta'aalaa A'lam.

Abu Sa'id Neno Triyono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA