Qurban Realisasi Taqwa

(2).

Allah berfirman:

لن ينال الله لحومها ولا دماؤها ولكن يناله التقوى منكم

“Daging-daging (hewan qurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah akan tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketaqwaan kamu.” (Al-Hajj: 37)

Syaikh Al-'Allamah Abdurrohman bin Nashir As-Sa’di:

ليس المقصود منها ذبحها فقط. ولا ينال الله من لحومها ولا دمائها شيء، لكونه الغني الحميد، وإنما يناله الإخلاص فيها، والاحتساب، والنية الصالحة، ولهذا قال: { وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ } ففي هذا حث وترغيب على الإخلاص في النحر، وأن يكون القصد وجه الله وحده، لا فخرا ولا رياء، ولا سمعة، ولا مجرد عادة، وهكذا سائر العبادات، إن لم يقترن بها الإخلاص وتقوى الله، كانت كالقشور الذي لا لب فيه، والجسد الذي لا روح فيه

“Bukanlah yang dimaksud dalam ayat tersebut hanya sekedar menyembelih qurban semata. Daging-daging qurban dan darah-darah yang mengalir itu tidak akan sampai kepada Allah sedikitpun karena Dia Mahakaya lagi Maha Terpuji. Akan tetapi yang sampai kepada Allah hanyalah niat yang ikhlas dalam menyembelih, ihtisab (mengharap pahala) serta kesholihan hati. Oleh sebab itu Allah mengatakan, “Akan tetapi yang sampai kepada-Nya itu adalah ketaqwaan kamu”. Ayat ini memotivasi ikhlas dalam berqurban dengan mengharapkan wajah Allah semata dari amal ibadahnya, bukan menjadi ajang gengsi, riya’ (ingin dilihat), sum’ah (ingin didengar) atau rutinitas tahunan belaka. Begitupula segenap amalan ibadah bila tidak disertai niat yang ikhlas padanya dan taqwallah maka seperti kulit tanpa isi, jasad tanpa ruh.” (Taisirul Karimirrohman fi Tafsir Kalamil Mannan 1/538)

https://t.me/manhajulhaq

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA