SEBAB PENJAGAAN ALLAH TA'ALA KEPADA SEORANG PEMUDA

*#FAEDAH TABLIGH AKBAR*
--------------------------------------------------
_( Catatan Tabligh Akbar yang disampaikan *Ust. Dzulqarnain M Sunusi Hafidzahulloh* di masjid agung syekh Yusuf gowa 18 agustus 2019 )_

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

**

Seorang 'ulama salaf berkata:
_Usia muda dan waktu luang dan kemampuan harta bisa merusak seseorang dengan kerusakan yang sangat besar_

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

“Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
_(1) Imam yang adil,_
_(2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh,_
_(3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid,_
_(4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya,_
_(5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan_
_(6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta_
_(7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”_
(Hadits Riwayat Bukhari Muslim)

Dihari kiamat kelak manusia sangat butuh pertolongan Allah Ta'ala, sangat butuh Naungan Allah Ta'ala, sebab hari itu matahari akan di dekatkan sejarak 1 miil saja
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُوْنَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيْلٍ

_(Pada hari Kiamat) matahari akan didekatkan (oleh Allâh) kepada seluruh makhluk hingga hanya sejarak satu miil_
(Hadist Riwayat Muslim)

Dan Salah satu golongan yang akan  mendapatkan naungan di pada hari itu adalah seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh Ta'ala.
Seorang pemuda yang diberi Taufiq dari kecil hingga tuanya dalam keadaan terus melakukan ibadah maka hal ini sungguh hal yang sangat luar biasa, dan Merupakan kenikmatan yang sangat besar.

Dan diatas inilah Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam mendidik para sahabatnya.
Beliau mendidik para pemuda dengan hal yang bisa bermanfaat dan berberkah bagi manusia.
Diriwayatkan pernah Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam mengutus 70  Ahlul Qurro' untuk mengajari suatu kaum dan mereka  seluruhnya adalah para pemuda.

*Wahai Para Pemuda ( usia antara 15 - 40 Tahun )...*
Hiasilah masa muda kalian, Karena sungguh Allah Ta'ala di hari kiamat kelak akan menanyakan masa muda kalian

Nabi Shalallahu’alaihi wa Sallam dalam hadits shahih, bersabda

يامعشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج؛ فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج، ومن لم يستطع فعليه بالصوم؛ فإن له وجاء

_“Wahai sekalian pemuda, apabila kalian mampu (lahir dan batin) untuk menikah, maka menikahlah. Hal tersebut akan menjaga pandangan dan kemaluan. Namun, bila kalian belum mampu berpuasalah. Karena di dalam puasa tersebut terdapat pengekang”_
(Hadits Riwayat Muttafaqun ‘Alaihi).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَا تَزُوْلُ قَدَمَا ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ.

_“Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi RabbNya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu): tentang umurnya untuk apa ia habiskan, *tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan,* tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakanserta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya.”_
(Hadits Shahih Riwayat at-Tirmidzi no. 2416)

Dalam hadits ini di khususkan pertanyaan tentang usia muda, padahal telah termasuk bagian dari umur, hal ini karena dalamnya ada pertanggungjawaban dari berbagai nikmat dan anugrah.

Oleh karena itu, di masa muda kita sangat perlu dengan penjagaan dari Allah Ta'ala. Dan diantara bentuk penjagaan Allah Ta'ala  bagi seorang pemuda khususnya dan manusia pada umumnya adalah :

*-. Penjagaan terhadap maslahat agama.*
Ini adalah pokok, dengan penjagaan ini maka seseorang bisa menjalankan agama dengan baik, terhindar dari kerancuan (syubhat) yang bisa mengeluarkannya dari jalan yang lurus.

*-. Penjagaan terhadap maslahat dunia*
Seperti penjagaan pada badan (kesehatan dan keamanan), penjagaan pada keluarga, pada anaknya,

Penjagaan pada maslahat agama itu lebih penting daripada penjagaan terhadap maslahat dunia, Karena jika maslahat dunia rusak, kurang masih bisa diperbaiki, masih bisa di tambah,  tapi jika maslahat pada agama yang rusak maka Tidak ada dari dunia yang bisa memperbaikinya.

*Diantara Sebab yang mendatangkan Penjagaan Allah Ta'ala kepada seorang muslim adalah:*

*1⃣. Dengan menjaga Allah Ta'ala*

Dari Abu Al ‘Abbas, ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu anhu, ia berkata

كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً، فَقَالَ: يَا غُلاَمُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: اْحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ اْلأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ  يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ اْلأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ  [رواه الترمذي

_Pada suatu hari saya pernah berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: *Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjaga kamu. Jagalah Allah, niscaya kamu akan mendapati Dia di hadapanmu.* Jika kamu minta, mintalah kepada Allah. Jika kamu minta tolong, mintalah tolong juga kepada Allah. Ketahuilah, sekiranya semua umat berkumpul untuk memberikan kepadamu sesuatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang sudah Allah tetapkan untuk dirimu. Sekiranya mereka pun berkumpul untuk melakukan sesuatu yang membahayakan kamu, niscaya tidak akan membahayakan kamu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering”_
(Hadits Riwayat Tirmidzi)

*Menjaga Allah Ta'ala artinya *
✓. melaksanakan apa yang Allah Ta'ala perintahkan
✓. meninggalkan apa yang Allah Ta'ala larang,
✓. Tidak melewati batasan/ketentuan yang telah ditetapkan Allah Ta'ala

Ketika seseorang menjaga (perintah, larangan dan batasan) Allah Ta'ala maka dia akan mendapat balasan yang sesuai dengan Amalannya, yaitu Allah Ta'ala pun akan menjaganya baik dalam maslahat dunia maupun dalam maslahat akhirat.

Dikisahkan Safinah Radhiallahu 'Anhu, _(dikenal juga sebagai Abu Bukhturi merupakan budak dari Ummu Salamah, istri Rasulullah, kemudian ia dimerdekakan dengan syarat menjadi pembantu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam)_  pernah tersesat di hutan, kemudian beliau bertemu dengan seekor singa, tapi ajaibnya singa tersebut tidaklah menerkam beliau tapi justru singa

tersebut menuntun safina untuk keluar dari hutan tsb.

Dikisahkan Ibrahim bin adham Rahimahulloh, seorang ulama salaf, pernah suatu hari beliau tidur, dan di sekitarnya ada banyak serangga yang menggangu tidur Beliau Rahimahulloh, kemudian dari atas kepalanya muncul seekor ular, tapi ular tersebut bukan untuk mencelakakannya tapi bahkan melindungi beliau dari serangga yang menggangu tersebut.

Inilah diantara bukti penjagaan Allah Ta'ala kepada terhadap maslahat dunia (penjagaan badan) seorang Hamba.

Dan diantara tafsir hadits diatas adalah :
_Hamba (yang di jaga oleh Allah Ta'ala) ini di sekitarnya ada malaikat yang senantiasa menjaganya sesuai perintah Allah Ta'ala kepada Malaikat_Nya, hal ini karena hamba tsb ini telah menjaga perintah Allah Ta'ala._

Dan Diantara bentuk menjaga perintah Allah Ta'ala adalah :
#. Menjaga ibadah yang Allah Ta'ala perintah (wajibkan) , seperti sholat, puasa, haji.
#. Menjaga ibadah yang disunnahkan

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang wali Allah,

إِنَّ اللَّهَ قَالَ: مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ: كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ

_“Allah Ta’ala berfirman, “Siapa saja yang memusuhi wali-Ku, maka aku mengumumkan perang terhadapnya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dibandingkan amal yang Aku wajibkan kepadanya. Dan tidaklah hamba-Ku terus-menerus mendekatkan diri kepada-Ku dengan amal-amal sunnah, sampai Aku mencintainya. Jika Aku sudah mencintainya, Aku menjadi pendengaran yang dia gunakan untuk mendengar; menjadi penglihatan yang dia gunakan untuk melihat; menjadi tangan yang dia gunakan untuk memegang; dan menjadi kaki yang dia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepada-Ku, sungguh akan Aku beri. Jika dia meminta perlindungan kepada-Ku, sungguh akan Aku lindungi. “_
(Hadits Riwayat Bukhari no. 6502)

Seseorang yang menjaga Allah Ta'ala akan mendapatkan gelar _hafidz ( حَفِيظٍ )_ yang merupakan salah satu sifat dari penduduk surga.
Firman Allah Ta'ala

وَأُزْلِفَتِ ٱلْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ, هَٰذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ, مَّنْ خَشِىَ ٱلرَّحْمَٰنَ بِٱلْغَيْبِ وَجَآءَ بِقَلْبٍ مُّنِيبٍ

_Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat._
( Al Qur'an Surah Qaaf 31-33)

Bagi mereka yang menjaga Allah Ta'ala maka Allah Ta'ala berikan Taufiq kepadanya, menolongnya, akan di mudahkan baginya melakukan kebaikan, atau akan mengarahkannya kepada guru yang baik yang akan membimbingnya.

*2⃣. Memiliki keimanan dan aqidah yang benar.*

Dari hadits yang di riwayatkan Imam At Tirmidzi di atas, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ اْلأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ  يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ

_Jika kamu minta tolong, mintalah tolong juga kepada Allah. Ketahuilah, sekiranya semua umat berkumpul untuk memberikan kepadamu sesuatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang sudah Allah tetapkan untuk dirimu. Sekiranya mereka pun berkumpul untuk melakukan sesuatu yang membahayakan kamu, niscaya tidak akan membahayakan kamu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu._
(Hadits Riwayat At Tirmidzi)

Dalam hadist ini, terdapat kunci pokok penjagaan Allah Ta'ala yaitu Tauhid Rububiyah dan Tauhid 'Uluhiyah.

قال جندب بن جنادة رضي الله عنه: كنا مع النبي صلى الله عليه وسلم ونحن فتيان حزاورة فتعلمنا الإيمان قبل أن نتعلم القرآن ثم تعلمنا القرآن فازددنا به إيمانا، وأنتم اليوم تعلمون القرآن قبل الإيمان. رواه ابن ماجه وصححه الألباني

_Jundub bin Junadah –radhiyallahu ‘anhu– berkata, “Kami telah bersama Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- ketika kami masih sangat muda. Kami mempelajari iman sebelum belajar al-Quran, kemudian barulah kami mempelajari al-Quran hingga bertambahlah keimanan kami karenanya.”_
(HR. Ibn Majah dan disahihkan oleh al-Albani)

Mempelajari iman sebelum Al Qur'an maksudnya adalah Mempelajari hal-hal yang memperbaiki Aqidahnya.

Akidah yang benar inilah menjadi pondasi utama dan sumber keselamatannya di dunia Alam Kubur dan akhirat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ

_“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu didalam kehidupan di dunia dan di akherat, dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim dan berbuat apa yang Dia kehendaki.”_
(Al Qur'an Surah Ibrahim : 27)

*3⃣. Sering Beristigfar, berdo'a menjaga kesucian hati dan menjaga pandangan dan kemaluan*

Suatu hari ada seorang pemuda yang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, izinkan aku berzina!”

Orang-orang pun bergegas mendatanginya dan menghardiknya, “Diam kamu! Diam!”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Mendekatlah.”

Pemuda itu pun mendekat lalu duduk.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Relakah engkau jika ibumu dizinai orang lain?”

“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!” sahut pemuda itu.

“Begitu pula orang lain, tidak rela kalau ibu mereka dizinai.”

Lanjut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Relakah engkau jika putrimu dizinai orang?”

“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!” pemuda itu kembali menjawab.

“Begitu pula orang lain, tidak rela jika putri mereka dizinai.”

“Relakah engkau jika saudari kandungmu dizinai?”

“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”

“Begitu pula orang lain, tidak rela jika saudara perempuan mereka dizinai.”

“Relakah engkau jika bibi – dari jalur bapakmu – dizinai?”

“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”

“Begitu pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka dizinai.”

“Relakah engkau jika bibi – dari jalur ibumu – dizinai?”

“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”

“Begitu pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka dizinai.”

Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan tangannya di dada pemuda tersebut sembari berkata, “Ya Allah, ampunilah kekhilafannya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya.”
(Hadits riwayat Ahmad No 22211)

Dalam hadits di atas, Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam mendoakan *3 hal yang menjadi sebab agar pemuda ini mendapatkan penjagaan dari Allah Ta'ala.*
~. Senantiasa memohon ampunan dari dosa yang dilakukan, dan berusaha untuk tidak mendekati dosa dan maksiat tsb
~. Mencari sebab yang mensucikan hatinya.
~. Senantiasa berdoa agar kemaluan dan pandangannya senantias

dijaga Allah Ta'ala

*4⃣. Senantiasa mempelajari ilmu agama / ilmu syar'i*

Ilmu agama merupakan benteng seorang muslim dalam kehidupan.Karena dalam ilmu agama terdapat segala hal yang bisa melindunginya dari segala kejelekan dan mengarahkannya pada kebaikan.

Karena itulah seorang pemuda jika ingin dijaga oleh Allah Ta'ala, maka harus komitmen dalam menjaga ilmu syar'i, menjaga berteman dengan orang yang berilmu diatas jalannya benar.

*5⃣. Meninggalkan segala hal yang berbau hizbiyah.*

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,

اِفْتَرَقَ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً، وَتَفَرَّقَتِ النَّصَارَى عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً.

_‘Kaum Yahudi telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) golongan atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan kaum Nasrani telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga (73) golongan._
(Hadits riwayatkan Abu Dawud)

*6⃣. Komitmen dengan Al Jamaah (kebersamaan)*

*7⃣. Miliki Keikhlasan*
Yaitu ikhlas dalam ucapan dan amalan.

*8⃣. Perhatian Terhadap Al Qur'an*

Bacalah Al-Qur'an karena akan menjadi syafaat kelak bagi yang membacanya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ

_“Rajinlah membaca al-Quran, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat.” [HR. Muslim 1910]_

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

«اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ، اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ الْبَقَرَةَ، وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ، فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ، أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ، أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ، تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا، اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ، فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ، وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ، وَلَا تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ». [صحيح مسلم]

_“Bacalah Al-Qur’an karena ia datang di hari kiamat sebagai pembela bagi yang membacanya. Bacalah Az-Zahrawain (dua cahaya) yaitu surah Al-Baqarah dan Ali ‘Imran, karena keduanya datang di hari kiamat seperti dua awan putih atau dua naungan atau dua kerumunan burung sebagai *pembela bagi yang membacanya.* Bacalah surah Al-Baqarah, karena membacanya adalah berkah, meninggalkannya adalah kerugian, dan tidak mampu dilawan oleh penyihir“._
[Sahih Muslim, no. 1337]

*9⃣ Membela/menjaga Sunnah Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam*

*1⃣0⃣. Merenungi kisah Ashabul kahfi.*
Mereka para Ashabul Kahfi, meninggalkan kampungnya, keluarganya, kemewahannya untuk menjaga agamanya, keimanannya dan ketaatannya kepada Allah Ta'ala.

========================
_Wallahu 'alam_

Dari Abu Bakrah , Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
... لِيُبَلِّغ الشَّاهِدُ مِنْكُمْ الْغَائِبَ...

_...(Maka) Hendaklah yg hadir menyampaikan kepada yg tak hadir..._
(HR. Bukhari; 102)

Abdullah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA