Sebab Sebenarnya Kita Tidak Menghafal Al Qur’an Hanya Satu, IBLIS


Dengan luangkan waktu sejenak membaca tulisan ini, Anda akan memahami mengapa sampai saat ini Anda belum hafal Al Quran.
Dengan mengunjungi halaman ini, Anda tentunya ingin menjadi seorang hafizh atau ingin memiliki anak seorang hafizh kan?
Mungkin saja sudah banyak artikel yang Anda baca, atau bahkan sudah membeli Quran untuk menghafal.
Tapi, Anda masih kesulitan menghafal Al Quran?
Biasanya alasannya karena :
Kesibukan atau tidak ada waktu
Pekerjaan, sekolah, kampus atau keluarga yang menghabiskan waktu
Tidak lancar membaca Al Quran
Faktor usia, ingatan sudah lemah
Lingkungan yang tidak mendukung
Sejatinya alasan itu hanyalah sepele, bukan alasan utama kita tidak hafal Al Quran.
Sebab sebenarnya kita tidak menghafal Al Quran hanya satu kata, IBLIS.
“Sesungguhnya setan adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia sebagai musuh (mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.”
(QS Fathir : 6)
Setelah meminta perlindungan Allah dari bisikan-bisikan setan dan dari kedatangannya, maka faktor selanjutnya adalah :
Apakah Al Quran menjadi prioritas dalam hidup kita?
Coba renungkan hal di bawah ini:
Berapa banyak waktu yang kita gunakan untuk menonton TV setiap hari? Paling tidak 2 jam.
Berapa banyak waktu yang kita habiskan di kantor, kampus atau sekolah setiap hari? Paling tidak 8 jam.
Berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk ngobrol, bergosip, buka media sosial setiap hari? Bisa 2 hingga 3 jam.
Berapa banyak waktu yang Anda perlukan untuk menghafal 1 halaman AL Quran? HANYA 20 SAMPAI 30 MENIT SAJA, SETIAP HARI.
Dengan syarat bila Al Quran telah menjadi prioritas hidup dan menghafal Al Quran menjadi impian hidup kita.
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.”
(QS Al Munafiqun : 9)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA