Nasihat Nabi Nuh
Ayat ini menerangkan bahwa Nabi Nuh menegaskan
lagi kepada kaumnya bahwa dia mendapat tugas dari Allah swt.untuk menyampaikan
perintah-perintah Tuhannya supaya manusia beriman kepada Allah SWT. Nabi Nuh
dalam menyampaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya oleh Tuhan disertai
dengan ancaman halus berupa nasihat-nasihat kepada kaumnya supaya takut kepada
siksaan Allah sebagai balasan terhadap orang-orang yang tidak beriman kepadanya
serta mendustakan rasul-rasul-Nya. Nabi Nuh dalam penyampaian nasihat-nasihat
kepada kaumnya itu menegaskan pula bahwa ia benar-benar mengetahui
hal-hal yang tidak diketahui oleh kaumnya karena semuanya itu diketahuinya dari
Allah. Demikianlah gigihnya Nabi Nuh dalam meyakinkan kaumnya.
Uballighukum risaalaati rabbii wa anshahu lakum wa
a’lamu minallaahi maa laa ta’lamuun (“Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat
Rabbku, dan aku memberi nasehat kepadamu dan aku mengetahui dari Allah apa yang
tidak kamu ketahui.”) Demikian itulah keadaan seorang Rasul, ia adalah seorang
penyampai risalah, (dengan perkataan yang) fasih, pemberi nasehat lagi
mengetahui tentang Allah, di mana tidak ada seorang pun dari makhluk Allah yang
dapat menandinginya dalam sifat-sifat tersebut.
Maka dakwah dengan penuh
keikhlasan merupakan ajaran para Nabi dan RasulNya.Ia berdakwah hanya
berdasarkanamanat-amanat dari Allah.Bahwa Allah telah member i amanat untuk
menyerukan ke jalan yang diridhaiNya.Maka, amanat ini harus disampaikan. Dan
menjadi da’I (penyeru/dakwah) merupakan amanat Allah yang sangat mulia, karena
itu ia harus mengharap ganjaran dakwahnya hanya kepada Allah Ta’ala.
Serta da’i itu bukanlah profesi,
sebab Allah mengembankan, memanggil dia untuk megerjakan tugas dakwah ini
dengan modal yaitu ilmu dan amal serta Allah memilihnya karena sifat dia amanah
(dapat dipercaya). Apabila ia meminta balasan dari dakwah yang ia jalankan
kepada mad’u-nya berarti ia mengkhianati amanat yang Allah embankan kepadanya,
dan ilmu yang dia miliki dia bukan sampaikan agar mad’u mendapat kebaikan dari
ilmunya. Akan Tetapi, dia gunakan ilmu dalam dakwah ini bukan karena Allah, yang ia harapkan hanyalah
dunia.
Para Rasul berdakwah menyamapikan
nasehat kepada ummatnya.maksudnya, ia
menghendaki kebaikan (kepadamu, dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak
kamu ketahui."). Maka inilah hakikat seorang penyeru di jalan Allah, ia
berkasih sayang kepada umatnya. Dan sebagai bentuk kasih sayangnya yaitu ia
member nasihat2 untuk kebaikan dan menciptakan mashlahat bagi umatnya. Dengan
imannya ia berdakwah di jalan Allah, Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf,
mencegah dari yang munkar.
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu
akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(Qs At Taubah 71).
Komentar
Posting Komentar