TAQWA
Jalan
yg kita lalui dlm kehidupan ini, hakekatnya penuh dgn "jebakan", bahasa
lain dri onak & duri. Kehati2an (ekstra waspada) dlm setiap ayunan
langkah, adlah cara paling jitu tuk menyiasatinya. Dan itulah salah satu
pengertian TAQWA, sebagaimana yg dijelaskan oleh Ubay bin Kaab kpd Umar
bin Khattab.
Sedikit (sepintas) saja kita lalai, niscaya kita akan menjadi korban tambahan dri perangkap yg ada, dan tdk jarang jebakannya sangat sulit terdeteksi, sebab dia "bermain" di wilayah HATI yg sangat halus.
Sedikit (sepintas) saja kita lalai, niscaya kita akan menjadi korban tambahan dri perangkap yg ada, dan tdk jarang jebakannya sangat sulit terdeteksi, sebab dia "bermain" di wilayah HATI yg sangat halus.
Karenanya... Allah menekankan perlunya saling tolong menolong dgn
berbagai macam bentuknya, tanpa harus ada yg merasa diri lebih baik
apatah lagi lbih suci dri yg lain, sebab Allah lbih tau siapa yg benar2
bertaqwa. QS:53:32.
Org boleh saja terpukau, namun Allah tdk pernah keliru dlm menilai, apakah:
Tegas atau tak berakhlaq.
Teguh atau tak tau menghargai pendapat org.
Istiqamah atau taqlid.
Bersyukur atau pamer.
Merendah atau kufur nikmat.
Mengalah atau memang tak mampu melawan.
Dan masih banyak lagi.
Ingat...!!! Sepandai2 tupai melompat, sewaktu2 bisa terjatuh. Jangan malu apa lagi marah bila di bantu.
Oleh karenanya, hendaknya kita sering-sering berdoa:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 7)
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Ahmad dan at Tirmidzi)
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
“Ya Allah yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadamu.” (HR. Muslim)
Org boleh saja terpukau, namun Allah tdk pernah keliru dlm menilai, apakah:
Tegas atau tak berakhlaq.
Teguh atau tak tau menghargai pendapat org.
Istiqamah atau taqlid.
Bersyukur atau pamer.
Merendah atau kufur nikmat.
Mengalah atau memang tak mampu melawan.
Dan masih banyak lagi.
Ingat...!!! Sepandai2 tupai melompat, sewaktu2 bisa terjatuh. Jangan malu apa lagi marah bila di bantu.
Oleh karenanya, hendaknya kita sering-sering berdoa:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 7)
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Ahmad dan at Tirmidzi)
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
“Ya Allah yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadamu.” (HR. Muslim)
Komentar
Posting Komentar