memasuki peperangan yang lebih besar
"Kita
baru kembali dari satu peperangan kecil untuk memasuki peperangan yang
lebih besar. Sahabat terkejut dan bertanya ; peperangan apakah itu
wahai Rasululah?, beliau Saw bersabda ; peperangan melawan hawa nafsu"
(HR.Al Baihaqi, Hadist ini disabdakan beliau Saw pasca perang Badar yg
dimenangkan Kaum Muslimin)..... Sudah tercatat dalam sejarah-nya Kaum
Kafirin yg berkongsi dengan Kaum Fasikin dan Munafikin hingga saat ini
selalu membuat provokasi untuk memancing emosi dan kemarahan
kaum muslimin, sehingga celah syetan untuk membakar amarah kaum
muslimin terbuka. Disaat tersulut amarah itulah angkara murka dan
bersikap membabi buta kaum muslimin dimanfaatkan oleh musuh2nya, mereka
bersorak girang tatkala kaum muslimin meresponnya dan lalu mereka
membuat opini kaum muslimin pemarah, anarkis, intoleran dan cap2 negatif
lainnya. Begitupun tatkala bertindak berdasar angkara murka bukannya
mendapat pahala dari Allah malah mendapat murka pula dari Allah Swt.
Ingat.... sejarah mencatat Sahabat Ali Bin Abi Tholib ketika dalam
peperangan menyarungkan kembali pedangnya disaat musuh yg sdh tdk
berdaya dan hendak dibunuhnya meludahi wajah Ali RA.. Karena Sayyidina
Ali sadar bahwa berperang yg benar adalah berlandasarkan Iman, Aqidah
Tauhid mukhlisin (murni) bukan berdasarkan emosi hawa nafsu. Maka seruan
Rasul Saw tersebut relevan untuk jadi panduan kaum muslimin Indonesia
saat ini , "Jihad/Peperangan yg paling besar adalah melawan hawa nafsu".
Lawanlah para penista agama Allah, para penyinyir (Bal'am) para
penyamun (Hamman) dan para cukong (Qorun) dengan Modal Iman Tauhid...!!
Komentar
Posting Komentar