Sbab2 pertolongan Allah 1


أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ

Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,(QS. 22:39)

 Ayat ini membolehkan orang-orang yang beriman memerangi orang-orang kafir. jika mereka telah berbuat aniaya di muka bumi, menganiaya manusia, berbuat sewenang-wenang dan menentang agama Allah, dan orang-orang yang beriman telah teraniaya oleh mereka.

 Sejak Nabi Muhammad saw menyampaikan risalahnya dan melakukan dakwahnya kepada orang-orang Quraisy, maka sejak itu pula sikap mereka berubah terhadap Nabi dan para sahabat. Semula mereka menganggap Muhammad sebagai seorang kepercayaan, orang yang adil yang dapat menyelesaikan perkara-perkara yang terjadi di antara mereka. Tetapi setelah Nabi Muhammad saw menyampaikan risalahnya, mereka lalu mengancam, menyakiti dan melakukan tindakan-tindakan yang merugikan Nabi saw dan para sahabat dan sebagainya. Pernah juga mereka melempari Nabi dengan kotoran binatang menganiaya para sahabat, sehingga penderitaan yang dialami Nabi dan para sahabat hampir-hampir tidak tertahankan lagi. Para sahabat pernah mengadu hal itu kepada Nabi saw dan meminta kepada Rasulullah agar kepada mereka diberikan perintah untuk membalas tindakan-tindakan orang-orang kafir itu. Rasulullah berusaha menenangkan dan menyabarkan hati para sahabat, karena belum ada perintah dari Allah atau ayat yang diturunkan untuk mengadakan perlawanan dan mempertahankan diri. Semakin hari penderitaan itu dirasakan semakin berat dan untuk menghindarkan diri dari terjadinya bentrokan dengan orang-orang kafir, maka pernah beberapa kali kaum Muslimin melakukan hijrah, seperti hijrah ke Habsyah, ke Madinah dan akhirnya Rasulullah dan para sahabat bersama-sama hijrah ke Madinah.

 Setelah kaum Muslimin hijrah ke Madinah, barulah turun ayat-ayat yang memerintahkan kaum Muslimin memerangi orang-orang yang berbuat aniaya dan berusaha menghancurkan agama Islam dan orang-orang yang beriman. Ayat ini adalah ayat yang pertama kali diturunkan yang berhubungan dengan perintah berperang.

Berkata AdDahhak, "Para sahabat minta izin kepada Rasulullah saw memerangi orang-orang kafir yang menyakiti mereka di Mekah, maka turunlah ayat 38 surat ini. Setelah hijrah ke Madinah maka turunlah ayat 39 ini, yang merupakan ayat Qital yang pertama kali diturunkan.



Ayat ini mengizinkan berperang dan ini diturunkan setelah Allah melarang orang-orang beriman berperang dalam waktu yang lama dan setelah Rasulullah berusaha beberapa kali menyebarkan dan menahan semangat orang-orang beriman menghadapi segala macam tindakan orang-orang kafir yang menyakitkan hati mereka. Karena itu dapat diambil kesimpulan bahwa izin berperang itu diberikan kepada kaum Muslimin, jika perang itu merupakan satu-satunya jalan keluar bagi kesulitan yang tidak dapat diatasi lagi. Dengan perkataan yang lain: bahwa peperangan itu dibolehkan untuk mempertahankan diri dan untuk menegakkan dan membela kalimat Allah.


Dan dalam hadis disebutkan:

عن ابن عباس أنه قال لما أخرج النبي صلى الله عليه وسلم من مكة قال أبو بكر: اخرجوا نبيهم, إنا لله وإنا إليه راجعون ليهلكن القوم, فأنزل الله "أذن للذين يقاتلون بأنهم ظلموا وإن الله على نصرهم لقدير" قال أبو بكر: فعرفت أنه سيكون قتال.
Artinya:
Dari Ibnu Abbas, bahwasanya ia berkata, "Tatkala diusir Rasulullah saw dari Mekah, Abu Bakar berkata, "Mereka telah mengusir Nabi mereka sesungguhnya kita kepunyaan Allah, sesungguhnya kita kembali kepada-Nya benar-benar hancurlah kaum itu". Maka Allah menurunkan ayat ini yang artinya: Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan Allah sesungguhnya adalah Maha Kuasa menolong mereka. Berkata Abu Bakar, "Maka tahulah aku sesungguhnya akan ada peperangan". (H.R. Ahmad, Tirmizi, Nasai dan Ibnu Majah)


Sebenarnya Allah SWT Maha Kuasa membela dan memenangkan orang-orang yang beriman, tanpa melakukan sesuatu peperangan dan tanpa mengalami kesengsaraan dan penderitaan. Akan tetapi Allah SWT hendak menguji hati para hamba-Nya yang mukmin, sampai di mana ketabahan dan kesabaran mereka dalam menghadapi cobaan-cobaan Allah, sampai di mana ketaatan dan kepatuhan mereka dalam melaksanakan perintah-perintah Allah. Betapa banyak orang yang semula dianggap baik imannya, tetapi setelah mengalami sedikit cobaan saja, mereka kembali menjadi kafir. Dengan adanya perintah jihad itu, maka ada kesempatan bagi orang-orang yang beriman untuk memperoleh balasan Allah yang paling besar. yaitu balasan yang disediakan bagi orang-orang yang mati syahid dalam mempertahankan agama Allah.

* Tafsir Departemen Agama Republik Indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA