sbab2 pertolongan Allah 3
قَدْ كَانَ لَكُمْ آيَةٌ فِي
فِئَتَيْنِ الْتَقَتَا ۖ فِئَةٌ تُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَأُخْرَىٰ
كَافِرَةٌ يَرَوْنَهُمْ مِثْلَيْهِمْ رَأْيَ الْعَيْنِ ۚ وَاللَّهُ
يُؤَيِّدُ بِنَصْرِهِ مَنْ يَشَاءُ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً
لِأُولِي الْأَبْصَارِ
Sesungguhnya telah
ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur).
Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir
yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua
kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang
dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran
bagi orang-orang yang mempunyai mata hati.
Pertemuan dua golongan itu antara kaum
muslimin dengan kaum musyrikin terjadi dalam perang Badar. Badar nama
suatu tempat yang terletak di selatan Madinah.
Yaitu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya.
Jika melihat kepada sebab yang nampak, seperti jumlah dan perlengkapan,
maka kaum muslimin nampaknya akan kalah. Jumlah mereka hanya tiga ratus
orang lebih, sedangkan jumlah musuh sekitar seribu orang. Terlebih
dengan perlengkapan mereka yang kurang, yang menaiki kuda hanya dua
orang, sedangkan selebihnya berjalan kaki. Namun di balik semua ini ada
sebab terbesar yang menjadikan mereka menang, yaitu pertolongan Allah
Azza wa Jalla.
(Sesungguhnya bagi kamu ada tanda) atau pelajaran, lalu hal itu
disebutkan untuk penjelasan (pada dua golongan) dua puak (yang bertemu)
di hari Badar untuk berperang (segolongan bertempur di jalan Allah)
untuk menaati perintah-Nya, yaitu Nabi saw. bersama para sahabat. Mereka
berjumlah 313 orang laki-laki termasuk beberapa orang berkuda, enam
buah ketopong besi dan delapan buah pedang, sedangkan kebanyakan mereka
adalah berjalan kaki (dan yang lain kafir, yang melihat mereka)
maksudnya kaum muslimin (dua kali lipat mereka) artinya jumlah mereka
kaum muslimin kelihatan dua kali banyak dari jumlah mereka yang lebih
kurang seribu orang, (yaitu penglihatan dengan mata kepala) artinya
menurut pandangan lahir. Ini termasuk pertolongan Allah kepada kaum
muslimin yang berjumlah sedikit. (Dan Allah menyokong) menguatkan
(dengan pertolongan-Nya siapa yang disukai-Nya) untuk ditolong.
(Sesungguhnya pada yang demikian itu) maksudnya yang disebutkan tadi
(menjadi pelajaran bagi orang yang mempunyai mata hati).
Allah menguatkan kaum muslimin
dengan pertolongan-Nya yaitu malaikat yang diberi tanda sehingga kaum muslimin
menang dalam perang itu. (Tafsir Jalalayn).
*Tafsir Jalalain
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ ۖ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Sungguh Allah telah
menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu)
orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu
mensyukuri-Nya.
[9] Perang Badar terjadi pada tahun ke-2 hijriah. Ketika itu,
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar bersama tiga ratus orang pasukan
dengan maksud mengejar kafilah Quraisy yang pulang dari Syam. Namun berita ini
didengar oleh kaum musyrik, maka mereka segera bersiap-siap untuk mengadakan
perlawanan demi menyelamatkan kafilah mereka. Saat itu, kaum kafir Quraisy
keluar dengan pasukan berjumlah 1.000 orang lengkap dengan peralatan perang,
senjata dan kuda yang banyak. Maka bertempurlah kaum muslim dengan kaum musyrik
di mata air yang bernama "Badar" yang terletak antara Makkah dan
Madinah. Saat itu, Allah memenangkan kaum muslimin, tujuh puluh orang kaum
musyrik terbunuh dan tujuh puluh lagi tertawan.
[10] Keadaan kaum muslimin lemah karena jumlah mereka sedikit
dan perlengkapan mereka kurang mencukupi.
[11] Ayat ini menunjukkan bahwa barang siapa
yang tidak bertakwa kepada Allah, maka sama saja ia tidak bersyukur kepada
Tuhannya.
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Anfaal 62 - 63
وَإِنْ يُرِيدُوا أَنْ يَخْدَعُوكَ فَإِنَّ حَسْبَكَ اللَّهُ هُوَ الَّذِي أَيَّدَكَ بِنَصْرِهِ وَبِالْمُؤْمِنِينَ (62) وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (63)
Bila kaum Yahudi dan kaum Musyrikin itu hanya hendak menipu atau hendak menunggu-nunggu kesempatan untuk menyerang dengan adanya perdamaian, maka Allah memberikan jaminan kepada Nabi Muhammad saw. bahwa hal itu tidak akan membahayakan kaum Muslimin. Cukuplah Allah (sebagai pelindung), Allah senantiasa melindungi Rasul-Nya dan melindungi Umat Islam dan akan memberikan kemenangan kepada mereka bila musuh-musuh itu menyerang lagi. Allah telah memperkuat kedudukan Rasul-Nya dengan pertolongan yang diberikan-Nya kepada kaum Muslimin di masa-masa yang lalu seperti yang terjadi pada perang Badar di mana kaum Muslimin dalam keadaan lemah dan sedikit jumlahnya. Mereka dapat mengalahkan kaum Musyrikin yang berlipat ganda dan lengkap persenjataannya. Allah telah mempersatukan hati kaum Muslimin sehingga mereka hidup rukun dan damai sehingga cinta-mencintai dan saling tolong-menolong merupakan satu kesatuan yang tak terpecahkan padahal mereka sebelumnya adalah hidup bergolong-golongan dan bermusuhan antara satu golongan dengan golongan yang lain. Mereka pada mulanya terdiri dari kaum Muslimin yang datang ke Madinah dan kaum Ansar penduduk Madinah yang menyambut kedatangan kaum Muslimin itu. Kaum Ansar sendiri dahulunya terpecah belah terdiri dari suku Aus dan Khazraj. Antara kedua suku ini senantiasa terjadi permusuhan dan peperangan. Tetapi dengan kehendak Allah mereka semuanya menjadi umat yang bersatu di bawah panji-panji iman, bersedia mengorbankan harta dan jiwa untuk menegakkan kalimat Allah. Ini adalah satu karunia dari Allah yang tidak ternilai harganya yang tidak dapat dicapai walaupun dengan mengorbankan semua harta dan kekayaan. Kesatuan hati, kesatuan tekad dan kesatuan cita-cita dan ideologi adalah hal yang amat penting dan berharga untuk mencapai satu cita-cita. Inilah karunia Allah yang telah dimiliki oleh kaum Muslimin di masa itu. Karena pentingnya karunia itu dan amat tinggi nilainya Allah mengingatkan mereka supaya selalu mengingat-Nya dengan firman-Nya:
وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ
Artinya:
Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu lalu jadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.
(Q.S Ali Imran: 103)
Maka dengan pertolongan Allah dan persatuan kaum Muslimin serta rasa cinta, kasih sayang yang terjalin antara sesama mereka, betapa pun kesulitan dan bagaimana pun besar bahaya yang akan menimpa tentu akan dapat ditanggulangi dan diatasi. Allah memperingatkan pula dalam ayat ini bagaimana tingginya nilai persatuan itu sehingga bila Nabi Muhammad sendiri menghabiskan semua kekayaan yang ada di bumi untuk mencapainya pasti dia tidak akan berhasil. Tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka dengan iman yang kuat dan rasa kasih sayang yang tinggi. Ini adalah satu tanda bahwa Dia meridai kaum Muslimin dan merestui perjuangan mereka dan tak usahlah mereka merasa khawatir sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
وَإِنْ يُرِيدُوا أَنْ يَخْدَعُوكَ فَإِنَّ حَسْبَكَ اللَّهُ هُوَ الَّذِي أَيَّدَكَ بِنَصْرِهِ وَبِالْمُؤْمِنِينَ (62) وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (63)
Bila kaum Yahudi dan kaum Musyrikin itu hanya hendak menipu atau hendak menunggu-nunggu kesempatan untuk menyerang dengan adanya perdamaian, maka Allah memberikan jaminan kepada Nabi Muhammad saw. bahwa hal itu tidak akan membahayakan kaum Muslimin. Cukuplah Allah (sebagai pelindung), Allah senantiasa melindungi Rasul-Nya dan melindungi Umat Islam dan akan memberikan kemenangan kepada mereka bila musuh-musuh itu menyerang lagi. Allah telah memperkuat kedudukan Rasul-Nya dengan pertolongan yang diberikan-Nya kepada kaum Muslimin di masa-masa yang lalu seperti yang terjadi pada perang Badar di mana kaum Muslimin dalam keadaan lemah dan sedikit jumlahnya. Mereka dapat mengalahkan kaum Musyrikin yang berlipat ganda dan lengkap persenjataannya. Allah telah mempersatukan hati kaum Muslimin sehingga mereka hidup rukun dan damai sehingga cinta-mencintai dan saling tolong-menolong merupakan satu kesatuan yang tak terpecahkan padahal mereka sebelumnya adalah hidup bergolong-golongan dan bermusuhan antara satu golongan dengan golongan yang lain. Mereka pada mulanya terdiri dari kaum Muslimin yang datang ke Madinah dan kaum Ansar penduduk Madinah yang menyambut kedatangan kaum Muslimin itu. Kaum Ansar sendiri dahulunya terpecah belah terdiri dari suku Aus dan Khazraj. Antara kedua suku ini senantiasa terjadi permusuhan dan peperangan. Tetapi dengan kehendak Allah mereka semuanya menjadi umat yang bersatu di bawah panji-panji iman, bersedia mengorbankan harta dan jiwa untuk menegakkan kalimat Allah. Ini adalah satu karunia dari Allah yang tidak ternilai harganya yang tidak dapat dicapai walaupun dengan mengorbankan semua harta dan kekayaan. Kesatuan hati, kesatuan tekad dan kesatuan cita-cita dan ideologi adalah hal yang amat penting dan berharga untuk mencapai satu cita-cita. Inilah karunia Allah yang telah dimiliki oleh kaum Muslimin di masa itu. Karena pentingnya karunia itu dan amat tinggi nilainya Allah mengingatkan mereka supaya selalu mengingat-Nya dengan firman-Nya:
وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ
Artinya:
Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu lalu jadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.
(Q.S Ali Imran: 103)
Maka dengan pertolongan Allah dan persatuan kaum Muslimin serta rasa cinta, kasih sayang yang terjalin antara sesama mereka, betapa pun kesulitan dan bagaimana pun besar bahaya yang akan menimpa tentu akan dapat ditanggulangi dan diatasi. Allah memperingatkan pula dalam ayat ini bagaimana tingginya nilai persatuan itu sehingga bila Nabi Muhammad sendiri menghabiskan semua kekayaan yang ada di bumi untuk mencapainya pasti dia tidak akan berhasil. Tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka dengan iman yang kuat dan rasa kasih sayang yang tinggi. Ini adalah satu tanda bahwa Dia meridai kaum Muslimin dan merestui perjuangan mereka dan tak usahlah mereka merasa khawatir sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
*Tafsir Hidayatul insan
[9]
Perang Badar terjadi pada tahun ke-2 hijriah. Ketika itu, Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam keluar bersama tiga ratus orang pasukan
dengan maksud mengejar kafilah Quraisy yang pulang dari Syam. Namun
berita ini didengar oleh kaum musyrik, maka mereka segera bersiap-siap
untuk mengadakan perlawanan demi menyelamatkan kafilah mereka. Saat itu,
kaum kafir Quraisy keluar dengan pasukan berjumlah 1.000 orang lengkap
dengan peralatan perang, senjata dan kuda yang banyak. Maka bertempurlah
kaum muslim dengan kaum musyrik di mata air yang bernama "Badar" yang
terletak antara Makkah dan Madinah. Saat itu, Allah memenangkan kaum
muslimin, tujuh puluh orang kaum musyrik terbunuh dan tujuh puluh lagi
tertawan.
[10] Keadaan kaum muslimin lemah karena jumlah mereka sedikit dan perlengkapan mereka kurang mencukupi.
[11] Ayat ini menunjukkan bahwa barang siapa yang tidak bertakwa kepada Allah, maka sama saja ia tidak bersyukur kepada Tuhannya.
- See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/01/tafsir-ali-imran-ayat-121-132_10.html#sthash.XdJhhhfx.dpuf
Komentar
Posting Komentar