Khutbah Nabi

_Baca dengan hati-hati dan seksama_

*Ringkasan Pembinaan Muballigh PD Persis Kab. Bandung*

Hari : *Sabtu, 05 Januari 2019*
Waktu : *Pukul 13.30 s.d. selesai*
Materi : *Kaifiyat Khutbah Rasulullah Saw*
Pemateri : *Ustadz Zae Nandang*

1. Memulai Khutbah dengan Tahmid, Tsana dan Tasyahhud (تحميد و ثنـاء و تشـهـد)
Di antara contohnya:
فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَمَّا بَعْدُ». رواه مسلم
2. Tidak didapat keterangan (dalil) yang shahih bahwa Nabi Saw memulai khutbah dengan *Basmalah* atau *Salam*. Kalau pun ada hadis yang biasa dipakai hujjah terkait hal itu, hadis yang menerangkannya berkedudukan dhaif.
3. Shalawat sebagai sambungan dari tahmid, tidak didapatkan adanya keterangan (dalilnya). Sedangkan shalawat dalam isi/materi khutbah disyari'atkan ( _masyru'_ ). Misalnya ketika mengucapkan “Rasulullah” diikuti dengan ucapan _“shallallahu ‘alaihi wa sallam”_.
Contoh shalawat bersambung dengan tahmid:
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله ..........
4. Memulai acara dengan *“Basmalah bersama-sama”* dan mengakhirinya dengan *“Hamdalah bersama-sama”*, itu pun tidak didapatkan adanya keterangan (dalil).
5. Ucapan salam ketika Khatib naik mimbar hanya berlaku dalam ibadah Jum’at. Itu pun tidak menunjukkan awal khutbah, buktinya “setelah mengucap salam, khatib duduk lagi dan terselang dengan adzan Jum’at”.
6. Setelah menguburkan jenazah, Rasulullah Saw tidak mengucap Tahmid dan Tasyahhud. Beliau langsung menyampaikan, _“Mohonkanlah ampunan (maghfirah) untuk saudaramu dan mohonkanlah ketetapan (imannya), karena ia sekarang akan ditanya (diminta pertanggungjawaban amalnya)”_.
7. Dalam ibadah Jum’at, ringkas/singkatnya khutbah pertanda kepahaman (فقه الرجل).
8. Materi khutbah adalah “apa yang disampaikan kepada Rasulullah Saw yaitu al-Quran dan as-Sunnah”.
بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ.... (المائدة 67)
9. Ucapan salam di akhir khutbah adalah sambungan do’a dari lafadz yang sebelumnya. Maka dijawabnya pun bukan dengan _*“wa’alaikum salam”*_, melainkan dengan *“Aamiin”* bila menghendaki untuk mengaminkan.

_Semoga bermanfaat_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA