Mereka (Kaum Musyrikin) hanya mengikuti prasangka dan hawa nafsu ๏ฏ˜



๐Ÿ“š Fawaid At Tauhid

๐Ÿ“–๏ฏ–

Maka bagaimana pendapat kalian (hai orang-orang yang menyekutukan Allah tentang sembahan-sembahan yang kalian semua sembah) al-Lฤta dan al-‘Uzzฤ, dan Manฤh yang ketiga dari yang lainnya (apakah kesemuanya bisa mendatangkan hal yang bermanfaat atau bisa menolak perkara yang membahayakan?) Apakah (patut) untuk kalian (anak) laki-laki sedangkan (kalian ada-adakan) bagi Allah (anak) perempuan. (Yang demikian) itu tentulah (suatu) pembagian yang tidak adil. Tidaklah itu semua melainkan hanyalah nama-nama, yang kalian dan bapakbapak kalian berikan untuk berhala-berhala kalian. Allah tidaklah menurunkan satu pun keterangan tentangnya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka dan apa yang diinginkan oleh hawa nafsu (mereka). Dan sungguh benar-benar telah datang petunjuk dari (Allah) sembahan mereka. (QS an-Najm [53]: 19–23)

 Faedah ayat:

1. Imam Ibnu Katsir berkata, “Al-Lฤta adalah sebuah batu putih besar yang terdapat pahatan (padanya), di atasnya terdapat sebuah rumah yang tertutup kelambu dan (dijaga) para juru kunci, dan terdapat halaman di sekelilingnya, terletak di Thaif dan diagungkan oleh penduduk Thaif—mereka adalah Tsaqif dan pengikutnya—mereka membanggakannya atas suku-suku Arab lainnya selain Quraisy.” Ibnu Hisyam berkata, “Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus al-Mughirah bin Syu‘bah radhiyallahu ‘anhu untuk merobohkan dan membakarnya.” Sahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhumฤ berkata, “(Al-Lฤta) dahulu adalah seorang yang biasa membuat adonan roti (yang dihidangkan untuk jamaah) haji. Ketika dia meninggal dunia, orang-orang melakukan iktikaf di atas kuburnya, sebagaimana (hal ini) disebutkan oleh al-Bukhari.” Adapun al-‘Uzzฤ, Imam Ibnu Jarir berkata, “Dahulunya (al-‘Uzzฤ) adalah sebuah pohon yang terdapat bangunan di atasnya dengan ditutupi kelambu di sebuah kebun kurma antara Makkah dan Thaif—orang-orang Quraisy dahulunya mengagungkannya, sebagaimana yang diucapkan Abu Sufyan pada hari (Perang) Uhud, ‘Kami punya ‘Uzzฤ dan tidak ada ‘Uzzฤ bagi kalian.’ Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Ucapkanlah oleh kalian (wahai para sahabat)‘Allah Pelindung kami dan tidak ada pelindung bagi kalian’.”Adapun Manah, dahulu terdapat di MusallalQudaid, antara Makkah dan Madinah.Dahulu, suku Khuza’ah, Aus,dan Kha-zraj mengagungkannya, dan memulai haji darinya.

2.Ayat-ayat diatas menunjukkan bahwa orang-orang jahiliah dahulunya menyembah orang-orang saleh, patung-patung, dan berhala-berhala.

3.Para ulama Ahlusunah menyebutkan bahwa pada zaman kita ini,banyak diantara kaum muslimin yang menjadikan kubur-kubur dan tempat-tempat yang dikeramatkan sebagai tempat untuk tabaruk(mengalap berkah), bahkan sebagian meyakini bahwa penghuninya mampu menolong dan mengabulka ndoa-doa mereka…
Na‘ลซdzubillahi min dzฤlik.

๐Ÿ“ Kitab Tauhid, Abu Abdillah M Yusron Al Jawiy

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA