Sesuai Kebiasaanmu
๐ *Renungan* ๐
๐Sesuai Kebiasaanmu
๐ Saudaraku...
Banyak diantara kita yang senang dengan zhahir penampilan pada dirinya saat ini. Bagi laki-laki ia berpenampilan rapi, bersih, jenggotnyapun rapi, ikut sunah Nabi alhamdulillah. Ia menampakkan keshalihannya. Sedang yang wanita ia semakin cantik dengan jilbab panjangnya, melambangkan kesuciannya, kehormatan dan kemuliannya, ia wanita shalihah.
Akan tetapi, wahai saudaraku… ๐
Berhati-hatilah, mungkin aku dan dirimu sedang tak sadar berada dalam bisikan-bisikan setan. Jika hal itu terasa, maka mari kita beristighafar, lalu berhenti dari lingkaran setan yang membinasakan itu.
Sebagian diantara kita, ada yang bersembunyi dibalik pesona zhahir penampilannya itu, yang sunnah, yang terlihat suci dan terhormat. Apalagi ditambah amalan-amalan sunah yang mungkin tidak dilakukan orang lain. Akan tetapi, justru karena itu juga, kadang kala kita semakin meremehkan perbuatan dosa, “Amalan kebaikan masih lebih dominan,” pikir kita.
Kita tidak sadar sedang terpedaya oleh bisikan-bisikan setan, yang menghiasi setiap amalan seolah-olah indah. Namun dengan halusnya setan itu menjadikan hati ini keras, sakit, bahkan mati. Ia tidak merasakan kepekaan terhadap dosa.
Jadilah kita bersantai ria dengan dosa dan amal shalih, mata gemar melirik pada sesuatu yang tak pantas dilihat, telinga gemar mendengar sesuatu yang harusnya tak didengar, lisan mengucapkan perkataan buruk dan tercela, lalu hati semakin keras, ia tak bisa lagi menerima siraman rohani.
Karena penampilan mengikuti sunah dan amalan shalih kita lakukan, dosa yang juga kita lakukan itu tidak lagi serasa gunung yang hendak menindih kita. Ia hanya seolah lalat yang dengan mngayunkan tangan ia akan pergi, atau layaknya daun yang terkubur oleh tanah, sangat dalam, hingga kita tidak mempedulikannya. Padahal ia terpendam, terkumpul dan membusuk menjadi sampah dalam catatan amalan kita, mungkin tak tercium baunya, tapi akibatnya fatal…
๐ Saudaraku…
Mari renungi sejenak
๐Sesuai Kebiasaanmu
๐ Saudaraku...
Banyak diantara kita yang senang dengan zhahir penampilan pada dirinya saat ini. Bagi laki-laki ia berpenampilan rapi, bersih, jenggotnyapun rapi, ikut sunah Nabi alhamdulillah. Ia menampakkan keshalihannya. Sedang yang wanita ia semakin cantik dengan jilbab panjangnya, melambangkan kesuciannya, kehormatan dan kemuliannya, ia wanita shalihah.
Akan tetapi, wahai saudaraku… ๐
Berhati-hatilah, mungkin aku dan dirimu sedang tak sadar berada dalam bisikan-bisikan setan. Jika hal itu terasa, maka mari kita beristighafar, lalu berhenti dari lingkaran setan yang membinasakan itu.
Sebagian diantara kita, ada yang bersembunyi dibalik pesona zhahir penampilannya itu, yang sunnah, yang terlihat suci dan terhormat. Apalagi ditambah amalan-amalan sunah yang mungkin tidak dilakukan orang lain. Akan tetapi, justru karena itu juga, kadang kala kita semakin meremehkan perbuatan dosa, “Amalan kebaikan masih lebih dominan,” pikir kita.
Kita tidak sadar sedang terpedaya oleh bisikan-bisikan setan, yang menghiasi setiap amalan seolah-olah indah. Namun dengan halusnya setan itu menjadikan hati ini keras, sakit, bahkan mati. Ia tidak merasakan kepekaan terhadap dosa.
Jadilah kita bersantai ria dengan dosa dan amal shalih, mata gemar melirik pada sesuatu yang tak pantas dilihat, telinga gemar mendengar sesuatu yang harusnya tak didengar, lisan mengucapkan perkataan buruk dan tercela, lalu hati semakin keras, ia tak bisa lagi menerima siraman rohani.
Karena penampilan mengikuti sunah dan amalan shalih kita lakukan, dosa yang juga kita lakukan itu tidak lagi serasa gunung yang hendak menindih kita. Ia hanya seolah lalat yang dengan mngayunkan tangan ia akan pergi, atau layaknya daun yang terkubur oleh tanah, sangat dalam, hingga kita tidak mempedulikannya. Padahal ia terpendam, terkumpul dan membusuk menjadi sampah dalam catatan amalan kita, mungkin tak tercium baunya, tapi akibatnya fatal…
๐ Saudaraku…
Mari renungi sejenak
Komentar
Posting Komentar