Shalat Malam
Qiyyaamul-lail itu : Shalat Malam !
#Karena jumlahnya ganjil, disebut shalat WITIR (4-4-3=11 rakaat)
#Kalo dilakukan setelah bangun tidur, disebut TAHAJJUD
#Kalo dibulan ramadhan disebut qiyyaamur-ramadhan/TARAWIH.
#Kaifiyyat/tatacara:
#Andai waktunya leluasa, dari setelah shalat isya s/d jauh sebelum waktu shubuh: 4-4-3 rakaat
1.Berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan dari Aisyah, beliau berkata:
مَا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلّ الله عليه و سلّم يَزِيْدُ فِي رَمَضَانَ وَ لاَ فِي غَيْرِهِ إِحْدَ عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّى أَرْبَعًا، فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَ طُوْلَـهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّى أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَ طُوْلَـهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّى ثَلاَثاً
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam TIDAK PERNAH MENAMBAH BILANGAN pada bulan Ramadhan dan tidak pula pada bulan selain Ramadhan dari 11 RAKA'AT. Beliau shalat 4 rakaat sekali salam maka jangan ditanya tentang kebagusan dan panjangnya, kemudian shalat 4 rakaat lagi sekali salam maka jangan ditanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian shalat witir 3 rakaat.”
(HR Muslim)
#Andai waktunya mendekati shubuh, dan tidak memungkinkan utk shalat 4-4-3, maka caranya:
2-1 atau
2-2-1 atau
2-2-2-1 atau
2-2-2-2-1 atau
2-2-2-2-2-1
Yang penting ganjil/witir,
Maximal 11 rakaat.
2.Berdasarkan hadits shahih ketika beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang shalat malam, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
"Shalat malam itu....
« مَثْنىَ مَثْنىَ فَإِذَا خِفْتَ الصُّبْحَ فَأَوْتِرْ بِوَاحِدَةٍ »
Dua rakaat – dua rakaat. Apabila kamu khawatir mendapati subuh, maka hendaklah kamu shalat witir satu rakaat.”
(HR. Bukhari)
Komentar
Posting Komentar