Ibadah


Bismillah
 “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah hanya kepada-Ku.”
(QS. adz-Dzaariyaat : 56)
Ibadah yang diterima disisi Allah Subhana wa Ta'ala harus terpenuhi dua syarat,yaitu niat yang ikhlas dan kesesuain dengan syariat.Sering diungkapkan dengan istilah Al-ikhlas dan Al-mutaba'ah.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman
“(Allah) Yang menciptakan kematian dan kehidupan, untuk menguji kalian, siapa di antara kalian yang paling baik amalannya.” [Al-Mulk: 2]
Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa hakikat kehidupan dan kematian hanyalah ujian bagi setiap hamba agar berlomba-lomba melakukan amalan yang terbaik.
๐Ÿ’ Perhatikanlah dengan baik wahai saudaraku rahimakumullah: Amalan yang terbaik; dalam ayat ini Allah ta'ala tidak mengatakan: Amalan yang terbanyak, tetapi yang terbaik, karena banyak belum tentu baik. Lalu apa yang dimaksud amalan yang terbaik?
Al-Imam Abu ‘Ali Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah
๐ŸŒป “Amalan yang paling baik adalah yang paling ikhlas dan paling benar”. Orang-orang bertanya, “Wahai Abu ‘Ali apakah yang dimaksud dengan paling ikhlas dan paling benar itu?” Beliau berkata,
๐ŸŒป “Sesungguhnya amalan jika telah ikhlas tetapi tidak benar maka tidak diterima (oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala). Demikian sebaliknya, jika amalan tersebut telah benar tetapi tidak ikhlas juga tidak akan diterima (oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala), sampai menjadi ikhlas dan benar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA